
Bola.net - Pemain sepak bola biasanya beralih dengan menjadi pelatih atau manajer klub setelah pensiun. Sejauh ini ada banyak sosok yang sukses saat menjadi pemain dan juga pelatih.
Namun, seorang pemain sepak bola tidak selalu kembali bergulat dengan rumput hijau, setelah gantung sepatu. Ada bidang pekerjaan lain yang bisa dipilih dan ternyata jauh lebih dikenal.
Menjadi seorang politikus misalnya. Tidak hanya di dalam negeri Indonesia, eks pemain sepak bola menjadi seorang politikus dengan menjadi wakil rakyat.
Situasi yang sama ternyata berlaku di Eropa atau negara lain yang sepak bolanya jauh lebih maju. Terjun ke dunia politik menjadi hal yang biasa terjadi bagi sejumlah mantan pesepak bola beken. Yuk lihat siapa saja pesepak bola yang pernah menjadi politikus.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Romario
Romario adalah penyerang utama Timnas Brasil yang menjuarai Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Pahlawan Brasil itu terpilih sebagai salah satu anggota Kongres Brasil, semacam DPR di Indonesia.
Ia memperoleh 150.000 suara di putaran pertama dalam kesempatan pertamanya menjajal sebagai wakil rakyat sejak gantung sepatu 2008 silam. Dia berada di urutan keenam untuk daerah pemilihan Rio de Janeiro.
Romario sempat menjadi senator di tahun 2014 dan pada 2018 mencalonkan diri sebagai gubernur di negara bagian Rio de Janeiro, meski menduduki posisi keempat.
Pele
Pele adalah legenda sepak bola dunia. Pecinta sepak bola tidak akan pernah lupa kehebatan legenda sepak bola Brasil tersebut saat menggiring bola di lapangan dan keberhasilan mengantarkan skuat Samba meraih gelar Piala Dunia 1958, 1962, dan 1970.
Pele memulai karier dalam dunia politik setelah didaulat menjadi Menteri Olahraga Brasil, pada 1995 hingga 2001. Ketika itu, salah satu fokus utama Pele adalah menghapus praktik-praktik korupsi dalam dunia persepak bolaan di Brasil. Bahkan, sempat pula muncul sebutan "Hukum Pele" dalam dunia olahraga Brasil.
Andriy Shevchenko
Andriy Shevchenko pernah berstatus penyerang berbahaya. Legenda sepak bola Ukraina tersebut pernah membela Dynamo Kiev, AC Milan, dan Chelsea. Ia mencetak 48 gol dari 111 penampilan bersama timnas Ukraina. Raihan golnya bersama timnas membuat Shevchenko menjadi top skor Ukraina sepanjang sejarah.
Shevchenko mendukung Partai Sosial Demokrat Ukraina. Saat Pemilihan Presiden Ukraina 2004, legenda Ukraina tersebut secara terbuka mendukung kandidat Viktor Yanukovych.
Setelah pensiun sebagai pemain sepak bola profesional pada 2012, Sheva bergabung dengan Partai Ukraina Maju dan membantu partai tersebut menempati posisi kedua pemilihan parlemen Ukraina pada tahun yang sama.
Roman Pavlyuchenko
Masih ingat aksi Roman Pavlyuchenko di lapangan? Mantan striker tim nasional Rusia tersebut menghabiskan empat musim bersama Tottenham Hotspur dan menorehkan 21 gol dari total 78 pertandingan di berbagai ajang.
Akan tetapi, pada saat bersamaan, Roman Pavlyuchenko juga memiliki aktivitas lain, yakni sebagai anggota Partai United Rusia pimpinan Vladimir Putin.
Menurut pemberitaan media-media Rusia, salah satu alasannya terjun ke dunia politik di Rusia karena masalah krisis global yang memengaruhi pendapatannya bersama Tottenham Hotspur.
Kakha Khaladze
Happy birthday, two-time #UCL winner Kakha Kaladze! pic.twitter.com/sdS30Vfcve
— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) February 27, 2016
Bagi pendukung AC Milan, sangat familiar dengan sosok Kakha Khaladze yang mendapat predikat pemain Georgia termahal sepanjang sejarah saat diboyong Rossoneri.
Pensiun pada tahun 2012, Kaladze menjadi anggota parlemen di negaranya, Georgia. Kemudian pada bulan Oktober di tahun yang sama, menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri serta Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Georgia.
Khaladze juga pernah mengundurkan diri pada 2017 untuk mencalonkan diri sebagai Walikota Tblisi. Ia akhirnya memenangkan pemilihan pada November tahun itu.
George Weah
George Weah memutuskan serius terjun ke dunia politik setelah menjadi calon presiden Liberia pada 2005. Namun, peraih Ballon d'Or 1995 tersebut kalah dari lawan politiknya, Ellen Johnson Sirleaf.
Ketika itu, Ellen Johnson Sirleaf, menyebut salah satu faktor kekalahan George Weah karena mantan pemain AC Milan tersebut tidak memiliki cukup pengalaman di bidang politik.
Namun, pada 2014, George Weah kembali bersaing dan mampu menang Robert, putra Ellen Johnson Sirleaf, untuk memperebutkan kursi senat dari Partai Demokrat.
Sumber: Planet Football
Disadur dari: Bola.com/Penulis Aryo Atmaja
Published: 9/7/2022
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ketika Shevchenko Membuat Buffon Takluk dengan Sebuah Golazo di San Siro
Liga Italia 16 Juli 2022, 09:07 -
Sama Seperti Shevchenko, Giroud Juga Ingin Raih Scudetto Bersama AC Milan
Liga Italia 23 Maret 2022, 22:58 -
Kelas! AC Milan Galang Dana untuk Bantu Pengungsi Ukraina
Liga Italia 11 Maret 2022, 19:43
LATEST UPDATE
-
Hasil Latihan Moto2 Mandalika 2025: Manuel Gonzalez Tercepat, Asapi Daniel Holgado
Otomotif 3 Oktober 2025, 13:54 -
Manchester United Diminta Mainkan Mbeumo di Depan Demi Kembalikan Performa Bruno
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 13:42 -
Di-Backing Sir Jim Ratcliffe, Ruben Amorim Belum akan Dipecat MU!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 13:39 -
Manchester United Boleh Kok Angkut Adam Wharton, Tapi....
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 13:22 -
Prediksi Real Madrid vs Villarreal 5 Oktober 2025
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 13:14 -
Haram Hukumnya Sunderland Remehkan MU: Mereka Tim yang Berbahaya!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 13:02 -
Hasil Latihan Moto3 Mandalika 2025: Angel Piqueras Ungguli Maximo Quiles
Otomotif 3 Oktober 2025, 13:01 -
Keran Gol Viktor Gyokeres Seret, Mikel Arteta Woles Aja!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 12:46
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR