
Bola.net - Gianluigi Buffon adalah salah satu kiper terbaik dalam sejarah Serie A. Sementara itu, Andriy Shevchenko merupakan salah satu striker paling tajam yang pernah menyemarakkan liga tertinggi Italia.
San Siro, 9 Desember 2001, AC Milan menjamu Juventus pada pekan 14 Serie A 2001/02. Waktu itu, Rossoneri dilatih Carlo Ancelotti, sedangkan Marcello Lippi memimpin armada La Vecchia Signora.
Waktu itu, Milan diperkuat kapten Paolo Maldini di belakang, Manuel Rui Costa di tengah, dan Shevchenko di barisan depan. Di lain pihak, Juventus mengusung pemain-pemain top semacam Alessandro Del Piero, Pavel Nedved, Edgar Davids, Lilian Thuram, hingga Buffon di bawah mistar.
Laga ini berkesudahan seri 1-1 setelah gol pembuka Milan oleh Shevchenko pada menit 23 dibalas oleh Del Piero lewat eksekusi penalti menit 47.
Hanya dua gol tercipta dan tak ada pemenang. Namun, satu dari dua gol yang tercipta itu sanggup membuat laga ini menjadi sangat berkesan dan tak mudah dilupakan.
Gol Spesial Oleh Pemain Spesial
On this day in 2001, Shevchenko scored this goal for Milan in their 1-1 draw against Juventus@jksheva7 pic.twitter.com/JrJQOcB1nZ
— CHAMPIONS OF ITALY 🏆 (@MilanEye) December 9, 2016
Gol yang dimaksud tentu saja gol spesial karya Shevchenko, yang dia ciptakan lewat sebuah lob fantastis dari sudut sempit. Gol itu terasa lebih istimewa karena lawannya adalah tim sekuat Juventus dengan kiper tangguh bernama Buffon sebagai benteng terakhir.
Menguasai bola di lapangan tengah, Shevchenko kemudian melewati hadangan beberapa pemain Juventus dan membawa bola ke sektor kanan. Tanpa diduga, Shevchenko melepas tembakan lob yang meluncur indah ke gawang.
Golazo, alias gol indah, pun tercipta. Kiper sekelas Buffon bahkan terlihat seperti kiper amatiran dibuatnya.
Sebuah gol spesial tercipa oleh seorang pemain spesial; ke gawang kiper yang spesial pula.
Bukan Sebuah Kebetulan
#Shevchenko Best Goal [vs #Juventus] #Milan #ميلان https://t.co/bhkF8oMvZu pic.twitter.com/Q19Unoo0rD
— Nawaf Star ✨ (@a7lm_art) February 3, 2014
Gol itu dahulu sempat memicu pertanyaan, apakah Shevchenko menciptakannya secara kebetulan? Apakah dia sebenarnya berniat melepas umpan silang?
Jika diperhatikan seksama, tidak, itu bukan sebuah kebetulan.
Lihat saja prosesnya. Setelah menghindari Edgard Davids dan Mark Iuliano, juga tekel Gianluca Pesotto, Shevchenko membawa bola ke ruang yang lebih luas di kanan. Dari sentuhan pertama, dia sudah melihat posisi Buffon dan gawang.
Sesaat sebelum melepaskan tembakan, Shevchenko kembali melirik posisi Buffon untuk memastikan. Setelah itu, penyelesaian akhir dilakukan.
Dari reaksinya, bisa dilihat juga bahwa Shevchenko tahu kalau tembakannya itu bisa bersarang di gawang. Itu bukan reaksi untuk sebuah gol yang kebetulan.
Shevchenko mencetak gol seperti itu bukan karena dia perlu melakukannya, tetapi karena dia memang punya kemampuan untuk melakukannya.
Salah Satu Striker Terbaik AC Milan
Shevchenko adalah salah satu pemain terbaik dalam sejarah AC Milan. Mantan striker Ukraina kelahiran 29 September 1976 itu dua periode memperkuat Milan, yakni 1999-2006 dan 2008-2009.
Bersama Milan, Shevchenko menjuarai Liga Champions 2002/03 dan meraih Scudetto Serie A 2003/04. Dia menyabet gelar Capocannoniere 1999/00 dan 2003/04. Dia juga memenangi penghargaan bergengsi Ballon d'Or 2004.
Shevchenko mencetak 175 gol dalam 322 penampilan untuk Milan. Dari semua gol itu, tak sedikit yang berupa gol-gol indah.
Golazo untuk membuat Buffon takluk di San Siro adalah salah satunya.
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Debut Lionel Messi di Piala Dunia: 1 Gol, 1 Assist, Kemenangan 6-0 untuk Argentina
- Brasil dan Kemenangan-kemenangan Paling Telak di Final Piala Dunia
- Piala Dunia dan Tragedi sang Juara Bertahan
- Guillermo Ochoa, Mimpi Buruk Brasil Selain Semifinal Horor vs Jerman di Piala Dunia 2014
- Juninho Pernambucano: Pjanic Adalah Muridnya, Pirlo Juga 'Berguru' Kepadanya
- Debut Dahsyat Miroslav Klose di Piala Dunia: Hat-trick dan Kemenangan Telak
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Oliver Kahn: Matthijs De Ligt Ingin Gabung Bayern Munchen
Bundesliga 16 Juli 2022, 23:50 -
Ketika Shevchenko Membuat Buffon Takluk dengan Sebuah Golazo di San Siro
Liga Italia 16 Juli 2022, 09:07 -
Pisah dari Juventus, Bernardeschi Kini Merapat ke FC Toronto
Liga Italia 16 Juli 2022, 06:21 -
Matthijs De Ligt Keluar dari Juventus Maksimal Akhir Bulan Juli
Liga Italia 15 Juli 2022, 22:31
LATEST UPDATE
-
Prediksi Chelsea vs Liverpool 4 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 11:08 -
Oliver Glasner Tidak akan Pikir Dua Kali untuk Gabung MU!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:52 -
Inilah Deretan Laga yang Harus Dijalani Liverpool Tanpa Alisson
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:51 -
Prediksi Inter Milan vs Cremonese 4 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:48 -
Didesak Boikot Israel dari Piala Dunia 2026, Begini Respon FIFA
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 10:40 -
Hasil FP1 MotoGP Mandalika 2025: Luca Marini dan Honda Catat Waktu Tercepat
Otomotif 3 Oktober 2025, 10:40 -
Misteri Senne Lammens di MU: Sebenarnya Kiper Utama atau Pelapis Sih?
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:36 -
Mengapa Transfer Robert Lewandowski ke AC Milan Tak Semudah yang Dibayangkan?
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:35
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR