
Bola.net - Inter Milan kembali menelan hasil mengecewakan setelah takluk 1-2 dari Atletico Madrid pada laga Liga Champions di Metropolitano. Kekalahan ini memutus rangkaian empat kemenangan beruntun Nerazzurri di kompetisi tersebut, sekaligus memperpanjang tren buruk mereka saat menghadapi lawan-lawan kuat musim ini.
Laga yang berlangsung intens itu menjadi ujian besar bagi tim asuhan Cristian Chivu. Mereka datang ke Madrid dengan ambisi bangkit usai kekalahan 0-1 dari AC Milan di Serie A. Kemenangan seharusnya dapat membawa Inter selangkah lebih dekat menuju tiket otomatis ke babak 16 besar, tetapi hasil di lapangan berkata lain.
Atletico Madrid tampil lebih efektif dalam memanfaatkan momentum. Tim besutan Diego Simeone berhasil meredam tekanan Nerazzurri, lalu memastikan kemenangan tipis yang semakin menegaskan kesulitan Inter dalam menuntaskan performa apik menjadi tiga poin di pertandingan besar.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Tren Buruk Inter Milan Terulang

Menurut laporan Tuttosport, kemenangan tipis Atletico Madrid ini kembali menegaskan “tren mengecewakan Inter dalam laga-laga besar.” Itu menggambarkan kondisi faktual bahwa performa Nerazzurri di laga krusial belum mampu bertransformasi menjadi hasil positif meski mereka kerap tampil dominan dalam permainan.
Kekalahan di Madrid menjadi yang pertama bagi Inter di Liga Champions pada era kepelatihan Cristian Chivu. Meskipun begitu, hasil ini sekaligus menambah daftar kekalahan mereka pada musim ini. Sebelumnya, Nerazzurri juga tumbang dari AC Milan, Juventus, Napoli, dan Udinese. Situasi tersebut membuat Inter telah mengoleksi lima kekalahan di semua kompetisi, sebuah angka yang cukup menggambarkan ketidakkonsistenan mereka ketika dihadapkan pada lawan-lawan selevel.
Secara permainan, Inter sebenarnya menunjukkan niat menyerang dan mampu menghasilkan sejumlah peluang. Akan tetapi, penyelesaian akhir yang kurang klinis membuat segala upaya mereka mentah di hadapan pertahanan kokoh Atletico. Blok pertahanan Los Colchoneros tampil disiplin, menjaga struktur, dan menghalau berbagai ancaman yang dilancarkan pemain-pemain Inter.
Di sisi lain, Atletico menunjukkan efektivitas yang lebih baik. Mereka tidak selalu menguasai bola, tetapi mampu memaksimalkan peluang yang datang. Cara bermain yang pragmatis namun terorganisasi itu kembali menjadi pembeda, terutama ketika mereka berhadapan dengan lawan yang kesulitan memaksimalkan dominasi.
Inter Milan Masih Sulit Mengkonversi Performa Menjanjikan jadi Kemenangan

Inter datang dengan modal empat kemenangan beruntun di Liga Champions, sebuah catatan yang mestinya menjadi bekal positif. Namun, ketajaman mereka memudar ketika bertemu pertahanan yang tersusun rapi. Situasi ini kembali memperkuat kesimpulan bahwa Inter masih kesulitan mengkonversi performa menjanjikan menjadi kemenangan atas tim-tim top.
Jika tidak segera dibenahi, tren negatif ini dapat berpengaruh pada perjalanan Inter di kompetisi Eropa maupun domestik. Laga melawan Atletico menjadi pengingat bahwa dominasi permainan tidak selalu berbanding lurus dengan hasil akhir. Efektivitas, disiplin, dan ketenangan dalam pemanfaatan peluang menjadi aspek yang perlu mereka tingkatkan apabila ingin bersaing di tingkat tertinggi.
Sumber: Tuttosport, Sempre Inter
Klasemen
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Transformasi Trent Alexander-Arnold: Bagaimana Real Madrid Mulai Menemukan Versi Terbaiknya
- Mengapa Crystal Palace vs Man United Punya Jadwal Kick-off Tak Biasa? Fakta, Alasan, dan Dampaknya
- Chelsea vs Arsenal: 4 Pertanyaan Penting yang Harus Dicari Jawabannya oleh Maresca
- AC Milan Bidik Peluang Baru: Romano Ungkap Potensi Transfer Striker Borussia Dortmund
- AFC Setujui dengan Syarat: Laga AC Milan vs Como di Australia Semakin Dekat ke Kenyataan
- Kenan Yildiz Jadi Katalis Penting, tapi Kemenangan Juventus Tak Ditentukan Seorang Diri
- Mental Naik, Performa Terangkat: Juventus Mulai Menemukan Ritmenya
- Juventus Tanpa Vlahovic di Laga Kontra Bodo/Glimt: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
- This is Arsenal: Pemuncak Klasemen Premier League dan Liga Champions
- Bedah Keterpurukan Liverpool: Taktik Slot Terbaca, Mohamed Salah dan Virgil van Dijk Habis?
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Media Jerman Sebut Arsenal Teror Eropa Usai Jinakkan Bayern Munchen 3-1
Liga Champions 28 November 2025, 15:02
-
Statistik Brutal yang Bongkar Rapuhnya Barcelona Racikan Hansi Flick di Liga Champions
Liga Champions 28 November 2025, 04:14
-
Inter Milan dan Tren Mengecewakan di Laga-laga Besar
Liga Champions 28 November 2025, 00:23
-
Xabi Alonso Temui Pemain Real Madrid untuk Redam Konflik
Liga Spanyol 27 November 2025, 23:29
LATEST UPDATE
-
Undian FA Cup Putaran Ketiga: Ini Lawan Liverpool, Man United, dan Arsenal
Liga Inggris 9 Desember 2025, 03:22
-
Nonton Live Streaming Wolves vs Man United di SCTV - Premier League 2025/2026
Liga Inggris 8 Desember 2025, 23:57
-
Jadwal AC Milan di Serie A Hari Ini, Selasa 9 Desember 2025: Tandang ke Torino
Liga Italia 8 Desember 2025, 22:47
-
Man of the Match Filipina U-22 vs Indonesia U-22: Otu Abang Banatao
Asia 8 Desember 2025, 20:50
-
Jadwal, Hasil Lengkap, dan Klasemen Sepak Bola Putra SEA Games 2025
Tim Nasional 8 Desember 2025, 20:45
LATEST EDITORIAL
-
Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
Editorial 5 Desember 2025, 14:58
-
Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
Editorial 5 Desember 2025, 14:49
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02
-
6 Opsi Klub Baru Marcus Rashford jika Tak Dipermanenkan Barcelona
Editorial 4 Desember 2025, 11:26






















KOMENTAR