5 Pemain Nomor Punggung 10 di Juventus

5 Pemain Nomor Punggung 10 di Juventus
Alessandro Del Piero (c) AFP

Bola.net - Bola.net - Federico Bernardeschi sudah resmi menjadi pemain setelah direkrut dari Fiorentina. Namun, pemain berusia 23 tahun itu memutuskan untuk tidak mengambil nomor punggung 10 di sana.

Setelah memakai nomor tersebut di Fiorentina, Bernardeschi dikabarkan bakal mewarisi nomor punggung keramat tersebut di Turin. Namun, Bernardeschi memilih untuk mengenakan nomor 33.

Pemain Italia itu mengakui bahwa dirinya masih belum pantas mengenakan nomor tersebut karena sebelumnya dipakai oleh sosok-sosok yang hebat. Berikut ini adalah lima pemain yang pernah mengenakan nomor 10 selama berkarir di Juventus seperti dilansir Football Italia.

1 dari 5 halaman

Omar Sivori

Sivori bermain untuk Bianconeri sebelum nomor punggung menjadi hal yang populer, di mana starting XI hanya memakai 1-11. Namun, Sivori bisa dibilang sebagai pemain Juventus nomor 10 terbaik yang pertama.

Direkrut dari River Plate pada tahun 1957, pemain Argentina itu langsung membentuk kombinasi yang mematikan dengan John Charles dan Giampiero Boniperti, sehingga memenangkan Ballon d'Or pada tahun 1961.

Sivori menghabiskan delapan musim di Turin, memenangkan tiga Scudett0 dan mencetak 174 gol dalam 259 pertandingan.
2 dari 5 halaman

Liam Brady

Brady boleh jadi hanya sebentar bermain untuk Juventus, cuma menghabiskan dua musim bersama Bianconeri setelah direkrut dari Arsenal, namun dampaknya sangat besar.

Pemain asal Irlandia itu memenangkan Scudetto selama dua musim bersama Si Nyonya Tua, termasuk mencetak gol penalti yang memenangkan Serie A pada 1982.

Setelah Juventus mencapai kesepakatan untuk merekrut Michel Platini, dan dengan kuota tiga pemain asing, maka Brady harus angkat kaki dari klub.

Presiden Giampiero Boniperti memberi tahu hal tersebut kepada Brady jelang pertandingan final liga melawan Catanzaro, dan meski kabarnya patah hati dengan keputusan tersebut, Brady mencetak gol kemenangan lewat titik putih sebagai kado perpisahan yang terbaik.
3 dari 5 halaman

Michel Platini

Brady adalah sosok yang sangat populer di antara Juventini, namun kedatangan Platini langsung membuat para fans bisa melupakan kepergian pemain Irlandia itu.

Masuk pada musim panas 1982, Platini mencetak 28 gol dalam 48 pertandingan pada musim pertamanya. Namun Si Nyonya Tua kalah dalam perebutan Scudetto dari AS Roma.

Setelah itu Juventus mampu memenangkan Scudetto secara beruntun dan juga menjuarai Piala Eropa pada tahun 1985, meskipun berada di bawah bayang-bayang tragedi Heysel.

Platini dianggap sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa, dan memenangkan Ballon d'Or selama tiga tahun berturut-turut antara tahun 1983 dan 1985.
4 dari 5 halaman

Roberto Baggio

Seperti Bernardeschi, Baggio pindah ke Turin dari Fiorentina, tapi Si Kuncir Kuda hijrah ke Juventus dengan memecahkan rekor transfer dunia senilai 8 juta pounds pada 1990.

Kepindahan Baggio membuat marah para fans Viola sehingga menimbulkan kerusuhan di jalanan kota Florence. Namun, Baggio sempat menolak melakukan tendangan penalti ke gawang Fiorentina dan mencium syal Fiorentina yang dilemparkan padanya.

Selama lima musim di Delle Alpi, Baggio menjadi salah satu pemain terbaik dunia dengan memenangkan Scudetto, Coppa Italia dan Piala UEFA.

Baggio mencetak 115 gol dalam 200 pertandingan tapi harus pindah ke AC Milan pada 1995 untuk memberi jalan kepada pemain lainnya.
5 dari 5 halaman

Alessandro Del Piero

Del Piero bergabung dengan Juventus dari Padova pada 1993 tapi baru memakai nomor 10 setelah kepergian Baggio.

Saat meninggalkan klub pada 2012, Del Piero tercatat sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa klub dengan 290 gol dan membuat penampilan lebih banyak dari pemain lainnya di klub (705).

Del Piero memenangkan delapan Scudetto, Coppa Italia, Liga Champions tapi loyalitasnya membuatnya dicintai para fans.

Saat Juventus harus terdegradasi ke Serie B akibat skandal Calciopoli, Del Piero tetap bertahan di klub dan membantu mereka kembali ke Serie A.

BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL