
Bola.net - Oleh: Zulfikar Aleksandri
"Ini akan menjadi final yang fantastis," kata Sir Alex Ferguson setelah Manchester United memastikan tiket final Liga Champions.Pertemuan United dan Barcelona di Wembley 28 Mei mendatang akan menjadi lembaran baru bagi sejarah panjang kedua klub. Refleksi dominasi United dan Barca di dua liga domestik terbaik dunia hingga adu strategi dua pelatih beda generasi.Dua tahun lalu kedua tim bertemu pada final di Olimpico, Roma. United yang masih diperkuat Cristiano Ronaldo, harus mengakui superioritas Barcelona melalui dua gol yang dicetak Samuel Eto'o dan Lionel Messi.Mari kita simak, seberapa fantastis final Liga Champions tahun ini.Sejarah PertemuanUnited dan Barcelona telah sepuluh kali bertemu di ajang Eropa. Keduanya berbagi tiga kemenangan dan empat kali seri sejak pertama kali bertemu di perempat final Piala UEFA 1983/84. United dan Barca dua kali bertemu di final Eropa. Selain tahun 2009, keduanya bertemu pada final Piala Winners 1991 yang dimenangi Setan Merah dengan skor 2-1, sekaligus menjadi gelar Eropa pertama Sir Alex Ferguson bersama Untied. Mantan striker Barca, Mark Hughes, menjadi pahlawan kemenangan United dengan dua golnya ke gawang Carlos Busquets, ayah Sergio Busquets.United dan Barca juga pernah bertemu pada babak penyisihan grup Liga Champions 1994/95 dan 1998/99 dengan hasil tiga kali seri dan sekali kemenangan untuk Blaugrana. United membalas saat keduanya bertemu lagi di semifinal 2007/08, sebelum Barcelona menjadi raja Eropa di Roma, setahun kemudian.Pengalaman Wembley"Kami merasa terhormat bermain di Wembley. Football coming home," kata Pep Guardiola setelah menyingkirkan sang rival abadi Real Madrid dengan agregat 3-1. Faktanya, United-lah yang bakal "coming home" karena lebih sering bermain di Wembley. United sembilan kali menjuarai Piala FA di Wembley dan ini akan menjadi final Eropa ke enam yang digelar di stadion keramat milik bangsa yang mengaku sebagai "penemu" sepak bola modern itu.Pada tahun 1968, United menjadi tim Inggris pertama yang mengangkat trofi Liga Champions melalui babak perpanjangan waktu setelah mengalahkan Benfica yang diperkuat Eusebio dengan skor 4-1. Barcelona meraih gelar Liga Champions di Wembleu 24 tahun kemudian dengan mengalahkan Sampdoria. Saat itu Barca masih diperkuat Pep Guardiola. Barca menang berkat gol tendangan bebas Ronald Koeman.Rekor EropaKedua tim sama-sama tiga kali menjuarai Liga Champions dan siapa pun yang menjadi juara di Wembley akan menyamai rekor empat kali juara milik Ajax dan Bayern Munich. Namun mereka masih kalah dari Liverpool, AC Milan, dan Real Madrid. Sebelum dikalahkan Barcelona tahun 2009 lalu, United punya rekor 100% kemenangan di final saat mengalahkan Benfica (1968), Bayern Munich (1999), dan Chelsea (2008).Barcelona enam kali ke final dan tiga kali juara, menghadapi Sampdoria (1992), Arsenal (2006), dan United (2009). Kekalahan Barca saat final dialami saat berhadapan dengan Benfica (1961), Steaua Bucarest (1986), dan Milan (1994). Bila mampu mengalahkan United, Barcelona akan menjadi tim pertama yang tiga kali juara dalam satu dekade terakhir.Sir Alex Ferguson vs Pep GuardiolaGuardiola masih berumur tujuh tahun saat Sir Alex Ferguson meraih gelar Eropa pertamanya bersama tim Skotlandia Aberdeen di tahun 1978/79. Bila mampu mengalahkan Barcelona di Wembley, Ferguson akan menyamai kompatriotnya, Bob Paisley, yang meraih tiga gelar Eropa bersama Liverpool di tahun 1977, 1978, dan 1981.Guardiola adalah satu dari tujuh orang yang menjuarai Liga Champions sebagai pemain dan pelatih. Sosok lainnya adalah Miguel Munoz, Giovanni Trapattoni, Johan Cruyff, Carlo Ancelotti, dan Frank Rijkaar. Dari keenamnya, hanya Munoz dan Ancelotti yang dua kali menjuarai Liga Champions sebagai pelatih.Final Inggris vs SpanyolInggris dan Spanyol telah 15 kali bertemu di final semua kompetisi antar klub Eropa. Spanyol tujuh kali menang dan Inggris delapan kali, sejak Tottenham mengalahkan Atletico Madrid 5-1 pada final Piala Winners 1962/63. Final klub Inggris dan Spanyol dengan skor tertinggi adalah final Piala UEFA 2000/01 ketika Liverpool mengalahkan Alaves dengan skor fantastis, 5-4.Dalam satu dekade terakhir, Spanyol memiliki rekor head to head lebih baik dibandingkan Inggris. Pada musim 2005/06, Sevilla meraih piala pertama mereka setelah menang telak 4-0 atas Middlesbrough di final Piala UEFA. Seminggu kemudian, Barcelona mengalahkan Arsenal 2-1 pada final di Paris. Tiga tahun berikutnya, Barcelona mengalahkan United, dan pada final Liga Europa tahun lalu Atletico Madrid mengalahkan wakil Inggris lainnya, Fulham.Tahun ini, wakil Spanyol kembali bertemu tim Premier League. Siapa pun yang menang, entah Barcelona yang meneruskan dominasi Spanyol atas Inggris, atau United yang meraih gelar Liga Champions ketiga mereka, yang pasti semoga final ini nantinya benar-benar menjadi "final yang fantastis" seperti kata Sir Alex. (uefa/zul)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Barcelona vs Manchester United: "Final Yang Fantastis" di Wembley
Editorial 6 Mei 2011, 00:24 -
SUPER SUNDAY: Bayangan Setan Merah Yang Terus Menghantui Arsenal
Editorial 30 April 2011, 16:23 -
FOKUS: "Kapal Selam Kuning" Ingin Hapus Mimpi Buruk Semifinal Eropa
Editorial 28 April 2011, 19:40 -
Setan Merah dan Kutukan Tim Jerman (Bagian 2, Habis)
Editorial 26 April 2011, 10:54 -
Barcelona dan Krisis Mentalitas Lini Belakang Jelang Semifinal Liga Champions
Editorial 26 April 2011, 08:00
LATEST UPDATE
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55



















KOMENTAR