Mogok Main Jadi Senjata Untuk Pindah Klub

Mogok Main Jadi Senjata Untuk Pindah Klub
Javier Mascherano (c)getty

Bola.net - Oleh: Chandra WijayaBelakangan ini pada saat bursa transfer awal musim akan berakhir 31 Agustus nanti, muncul kontroversi di mana pemain yang ingin pindah ke klub lain menolak bermain untuk membuat klubnya itu menjadi tidak punya pilihan terbaik selain melepaskan pemainnya itu ke klub yang diingini pemain tersebut. Hal ini terjadi pada Javier Mascherano yang begitu ingin pindah dari . Pada saat timnya harus bersusah payah menghadapi partai super penting lawan Manchester City di ajang liga Inggris, dia malah menolak untuk diturunkan karena pada saat itu dia sedang mendapat tawaran dari .Mascherano dipercayai lebih senang tinggal di rumah melihat rekan-rekannya bermain lewat televisi tepat saat tawaran Barcelona untuknya ditolak oleh Liverpool. Padahal saat itu dia berada dalam kondisi fit, tidak cedera sedikitpun. Tapi penolakannya itu membuat pelatih Roy Hodgson tidak bisa memainkannya. Dia terus terang menjelaskan kalau tidak dimainkannya Mascherano karena yang bersangkutan tidak dalam kondisi mental yang fit untuk membela tim.Tidak fokusnya Javier Mascherano dalam membela Liverpool membuatnya sempat dikabarkan diasingkan pemain Liverpool lainnya dalam sesi latihan. Dalam sesi latihan, Mascherano diabaikan dan tidak ditegur oleh pemain lain dan hasilnya Mascherano pun harus menjalani latihan secara terpisah. Saat akhirnya Mascherano benar-benar merealisasikan kepindahannya ke Barcelona akhir pekan ini, Roy Hodgson mengecam sikap Javier Mascherano yang menurutnya "mementingkan diri sendiri". "Tak mudah bagi saya membela sikap pemain karena pemain profesional dibayar untuk bermain dan ketika mereka diminta bermain, bermainlah mereka," ujar Hodgson."Situasi ini sungguh individualistis karena mereka ingin melakukan sesuatu dan menolak instruksi klub. Mereka sebenarnya harus paham saat menyepakati kontrak, mereka sepakat untuk bermain.""Jika klub memutuskan menerima sebuah tawaran kepada pemain dan melepasnya itu hal lain, tapi jika ingin dipertahankan klub bisa bilang, 'Maaf, Anda memiliki kontrak dan kami takkan menjual Anda jadi Anda tetap tinggal'."Kasus seperti ini juga terjadi pada Sebastien Squillaci yang menolak bermain untuk saat timnya sedang berhadapan dengan di Piala Super Spanyol. Diberitakan dia menolak karena sedang berkonsentrasi dalam negoisasi dengan yang pada saat itu sudah memberikan penawaran resmi ke Sevilla.Sebelumnya dia juga menolak diturunkan saat timnya berlaga di kualifikasi Liga Champions lawan Sporting Braga, tapi untuk laga ini memang tindakannya sudah benar. Karena jika tetap diturunkan di laga itu, Squillaci tidak akan bisa diturunkan Arsenal di Liga Champions karena sudah dianggap cup tied.Pelatih Sevilla, Antonio Alvarez, mengaku terus terang tidak suka dengan situasi itu. "Saya tidak suka dengan fakta Squillaci tidak mau bermain tetapi kondisinya memang berjalan seperti itu," kata Alvarez.Hal lebih ekstrim lagi terjadi pada gelandang Marseille, Hatem Ben Arfa, yang begitu ngotot pindah ke Newcastle. Dia bahkan menegaskan, dirinya tidak akan pernah mau bermain lagi untuk Marseille, dan meminta manajemen klub agar membiarkan dirinya pindah ke Newcastle United.Hubungan Ben Arfa dengan manajemen klub memburuk setelah ia menegaskan ingin bergabung dengan Newcastle. Namun keinginan Ben Arfa ini mendapat penolakan dari Marseille. Ben Arfa tidak dimainkan saat Marseille dikalahkan Valenciennes 3-2, karena tidak mengikuti latihan bersama tim selama dua hari berturut-turut.“Saya tidak akan kembali ke Commanderie (pusat latihan Marseille). Semua sudah berakhir. Saya sudah siap tidak dimainkan sepanjang musim ini,” tegas Ben Arfa kepada surat kabar olahraga Prancis, L'Equipe.Kekecewaan pemain berusia 23 tahun itu diyakini bermula saat sebelumnya sudah diberitahu kalau dia bisa meninggalkan klub tersebut pada bulan Juni dan diyakini sudah hampir bergabung dengan status pinjaman kepada Newcastle, tapi Marseille kemudian berubah sikap setelah mereka menjual striker Mamadou Niang ke Fenerbahce.Pertanyaannya sekarang, apakah itu cara seperti itu sudah benar? Karena jika seorang pemain masih terikat kontrak, klub punya hak penuh untuk menolak ataupun menerima tawaran dari klub lain. Jika pemainnya ingin pindah, klub tentunya mencari penawaran terbaik yang menurut mereka sesuai dengan pertimbangan mereka. Jika tidak cocok, klub jelas-jelas tidak salah menolak tawaran klub lain itu bagaimanapun kondisi pemain yang ingin pindah itu. Karena jelas tidak mungkin ada klub yang mau merugi ketika menjual pemainnya.Yang perlu disadari oleh klub peminatnya, pemain yang memakai cara seperti ini untuk memaksa pindah sangat berpeluang besar melakukan hal yang sama jika suatu saat nanti pemain itu tergoda dengan tawaran klub lain dan proses transfernya masih tidak disetujui.Jadi, menurut Anda sudah benarkah jika seorang pemain memakai cara ini untuk pindah klub? (bola/bola)

TAG TERKAIT


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL