
Bola.net - Save Our Soccer (SOS) angkat bicara soal terbongkarnya dugaan tindakan lancung match fixing yang dilakukan lima pemain dan pelatih Perserang Serang. Lembaga yang concern dengan perbaikan tata kelola sepak bola Indonesia ini mempertanyakan keberadaan Satgas Antimafia Bola, yang bertugas mencegah terjadinya tindakan lancung tersebut.
Koordinator SOS, Akmal Marhali, menyebut bahwa terbongkarnya dugaan tindak match fixing ini merupakan aib yang memalukan. Pasalnya, semua laga Liga 1 dan Liga 2 diawasi petugas yang mengenakan rompi bertulisan Satgas Antimafia Bola.
"Padahal, tugas Satgas Anti Mafia Bola berdasarkan sprindik adalah memetakan sejumlah laga yang terindikasi terjadi pengaturan skor, melakukan penyidikan dan penyelidikan, serta penangkapan," kata Akmal, Jumat (29/10).
Sebelumnya, kontestan Liga 2 2021/2022, Perserang Serang, memecat lima pemain dan seorang pelatih atas dugaan pengaturan skor. Klub yang berbasis di Kabupaten Serang, Banten tersebut juga melaporkan dugaan itu ke PSSI.
Keputusan itu diambil setelah manajemen mendapatkan informasi, pengakuan, dan barang bukti pengaturan skor yang diduga dilakukan pihak luar dengan melibatkan sejumlah oknum pemain dan pelatih.
Manajer Perserang, Babay Karnawi, pihaknya melapor kepada federasi agar PSSI melalui Badan Yudisial bisa melakukan tindakan tegas. Tujuannya untuk melindungi seluruh elemen tim yang berkompetisi di Liga 2.
Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Pertanyakan Petugas Berompi
Lebih lanjut, Akmal pun mempertanyakan identitas sosok-sosok berompi hitam bertuliskan Satgas Antimafia Bola, yang selalu ada di setiap pertandingan Liga 1 dan Liga 2. Pasalnya, menurut mantan wartawan olahraga ini, sejak pergantian pucuk pimpinan di kepolisian, belum ada perpanjangan masa tugas Satgas Antimafia Bola.
"Jadi, siapa sesungguhnya para pria berompi satgas di setiap pertandingan?" tukas Akmal.
"Divisi Humas Polri harus menjelaskan agar citra Polri tak tercoreng," sambungnya.
Sekadar Gimmick?
Akmal pun menyebut ada ironi terkait kehadiran sosok-sosok berompi Satgas Antimafia Bola di tepi lapangan. Pasalnya, dalam pengawasan sosok-sosok berompi ini, kerap terjadi blunder-blunder yang dilakukan wasit.
"Satgas Antimafia Bola semestinya bekerja dalam diam. Tidak gagah-gagahan pamer rompi di lapangan layaknya peragawan di atas catwalk," kata Akmal.
"Pertanyaannya, apakah yang di lapangan itu satgas sesungguhnya atau hanya gimmick?" imbuhnya.
Usut Tuntas
Lebih lanjut, Akmal menilai, pernyataan manajemen Perserang soal adanya indikasi match fixing harus diusut tuntas. Pernyataan ini, sambung eks CEO Persiraja Banda Aceh ini, juga bisa dikembangkan untuk memerangi pengaturan skor, yang menjadi penyakit kronis sepakbola nasional.
"Jangan sampai kasus ini menguap begitu saja seperti sebelum-sebelumnya. Match fixing itu candu. Seperti narkoba. Ada celah sedikit maka akan berulang," tuturnya.
"Ini pertaruhan buat PSSI yang dipimpin mantan polisi," ia menandaskan.
Klasemen BRI Liga 1 2021/22
(Bola.net/Dendy Gandaksumah)
Baca Juga:
- BRI Liga 1: Jelang Lawan Persik Kediri, Skuad Persija Dilanda Kelelahan
- BRI Liga 1: Persebaya Waspadai Kebangkitan Persiraja di Tangan Caretaker
- Jadwal BRI Liga 1 Pekan Ini Live di Indosiar, 29 Oktober - 1 November 2021
- Persib Tak Terkalahkan di 9 Laga BRI Liga 1 Jadi Rekor Pribadi bagi Mohammed Rashid
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Dugaan Match Fixing Perserang, SOS Pertanyakan Keberadaan Satgas Antimafia Bola
Bola Indonesia 29 Oktober 2021, 23:07
-
SOS Sebut Kinerja Komdis PSSI bak Debt Collector
Bola Indonesia 27 Oktober 2021, 19:08
-
SOS Harap Pelaku Perusakan Bus Arema FC Ditindak Tegas
Bola Indonesia 21 Oktober 2021, 23:18
-
SOS: Penundaan Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 Merupakan Opsi Terbaik
Bola Indonesia 29 Juni 2021, 18:09
-
Kongres Tahunan PSSI, SOS Sampaikan Tujuh Usulan
Bola Indonesia 29 Mei 2021, 10:03
LATEST UPDATE
-
Deretan Pemain Top yang Absen di Piala Dunia 2026: Tak Ada Szoboszlai dan Mbeumo
Piala Dunia 18 November 2025, 14:30
-
Tok! DPR Resmi Sahkan RKUHAP Jadi Undang-Undang, Ini 14 Poin Krusialnya
News 18 November 2025, 14:12
-
Jadwal Timnas Indonesia U-22 Hari Ini, Selasa 18 November 2025: Mali U-22 Part II
Tim Nasional 18 November 2025, 14:05
-
RKUHAP Disahkan: Ini Aturan Baru Pemblokiran Rekening dan Izin Penyadapan
News 18 November 2025, 14:02
-
Melihat Kiprah Cristiano Ronaldo di Piala Dunia: Perjalanan Panjang dari 2006 hingga 2022
Piala Dunia 18 November 2025, 13:24
-
Waduh! Punya Senjata Ilegal, Karim Adeyemi Kena Penalti Rp8,7 Miliar
Bolatainment 18 November 2025, 12:50
-
Terbukti Main Lebih Solid, Sudah Waktunya Portugal Berpisah dengan Cristiano Ronaldo?
Piala Dunia 18 November 2025, 11:53
-
Intip Deretan Fighter BYON Combat Showbiz 6: Tayang Akhir Pekan ini di Vidio
Olahraga Lain-Lain 18 November 2025, 11:50
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55




















KOMENTAR