Bola.net - - Indra Sjafri mengatakan bahwa Egy Maulana Vikri yang bermain buruk di Timnas Indonesia U-19 ketika menghadapi Timnas Jepang U-19, ialah buka Egy yang sebenarnya. Mantan pelatih tim Garuda Nusantara tersebut menilai mungkin Egy masih perlu adaptasi dengan pelatih baru.
Seperti yang diketahui bahwa Egy gagal menunjukkan performa maksimal ketika bersua Jepang U-19. Sepanjang laga, pemain anyar Lechia Gdansk itu sulit mengembangkan permainan dan beberapa kali keliru dalam melakukan operan.
Kinjera negatif Egy pun menuai kritik dari sejumlah pihak. Bek Jepang U-19, Mitsuki Saito, bahkan tidak ragu menilai sosok kelahiran Medan itu telah tampil buruk.
"Saya menilai itu bukan permainan Egy yang sebenarnya. Penyebabnya mungkin ada beberapa arahan dari pelatih baru yang belum bisa dimaksimalkan oleh Egy," kata Indra di lapangan C, Senayan, Rabu (28/3/2018).
"Saya selalu komunikasi kepada Egy agar tetap rendah hati dan tidak jemawa. Saya selalu menekankan kepada Egy untuk terus belajar. Bagi saya Egy adalah pemain yang istimewa karena dia selalu berusaha untuk belajar," lanjut Indra.
Egy Maulana Vikri masih memiliki banyak waktu untuk membuktikan kapasitasnya. Satu di antaranya adalah saat sang pemain membela timnas Indonesia U-19 di Piala AFC U-19 pada Oktober 2018.
Sementara itu ketika Indra Sjafri ditanya soal kinerja Bima Sakti di Timnas Indonesia U-19, pelatih asal Sumatera Barat tersebut enggan memberikan penilaian. Ia menyatakan sudah ada pihak berwenang sendiri yang pantas memberikan nilai. Sementara ia akan terus memberikan dukungan pada rekan kerjanya tersebut.
Sumber: Bola.com
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Soal Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri Minta Hargai Keputusan PSSI
Tim Nasional 29 Maret 2018, 10:42
-
Egy Maulana Vikri Tampil Buruk, Indra Sjafri Beri Pembelaan
Bola Indonesia 29 Maret 2018, 10:27
-
Soal Kinerja Bima Sakti di Timnas Indonesia U-19, Ini Kata Indra Sjafri
Tim Nasional 29 Maret 2018, 10:05
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR