
Bola.net - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan mulai kerja mereka. Tim yang dibentuk Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM, Mahfud MD, menggelar rapat koordinasi pertama untuk segera menuntaskan tugas.
Rapat perdana TGIPF dihadiri seluruh anggota tim, termasuk dua orang yang mengikuti melalui zoom karena sedang berada di Papua dan Malaysia. Dalam rapat ini, seluruh anggota tim bersepakat untuk segera bekerja mencari akar masalah dan memberikan rekomendasi.
"Peristiwa kerusuhan pertandingan sepak bola sudah sering terjadi dan selalu dibentuk tim pencari fakta. Namun, kondisi tidak pernah berubah," ucap salah seorang anggota TGIPF, Akmal Marhali, dalam keterangannya kepada Bola.net, Rabu (05/10).
"Karenanya, tim ini harus menemukan akar masalahnya kemudian memberikan rekomendasi tindakan yang harus dilakukan agar tidak terulang pada masa yang akan datang," sambungnya.
Menurut Akmal, ada sejumlah rekomendasi yang akan diberikan, Salah satunya, sambung Koordinator Save Our Soccer tersebut.
"Tim akan merekomendasikan penjatuhan sanksi bagi pihak-pihak yang melakukan pelanggaran pada pertandingan antara Arema dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang," tutur Akmal.
Simak artikel selengkapnya
Benahi Regulasi
Selain itu, menurut Akmal, ada lagi rekomendasi yang akan diberikan TGIPF dari insiden ini. Mereka akan merekomendasikan pembenahan regulasi agar sinkron antara regulasi FIFA dan undang-undang di Indonesia.
"Tim akan merekomendasikan sinkronisasi regulasi baik regulasi FIFA dan peraturan perundangan kita," tuturnya.
"Selain itu, tentu juga sosialisasi serta memberi pemahaman kepada seluruh stakeholder sepak bola, baik itu aparat keamanan, suporter, ofisial, dan sebagainya. Semua pihak yang terlibat harus memahami peraturan ini," ia menambahkan.
Tenggat Tiga Pekan
Menurut Akmal, TGIPF berusaha bekerja secepat dan secermat mungkin. Menurutnya, paling lambat, tiga pekan lagi, rekomendasi TGIPF bakal diserahkan ke Presiden Jokowi.
"Insyaallah dalam tiga minggu tim ini sudah dapat menyampaikan hasil kerjanya kepada Presiden," tegas Akmal.
"Kami berharap juga bisa bekerja lebih cepat dari tenggat tersebut," ia menandaskan.
Moratorium Kompetisi

Terakhir, menurut Akmal, TGIPF merekomendasikan adanya moratorium atau penghentian sementara semua kompetisi di bawah PSSI. Rekomendasi ini, sambung mantan wartawan tersebut, juga sudah disetujui oleh Menpora Zainuddin Amali.
"TGIPF menekankan -dan telah disetujui Menpora- agar semua kompetisi PSSI dihentikan sementara sampai Presiden menyatakan bisa dinormalisasi," tegas Akmal.
"Tentunya, setelah tim ini menyampaikan rekomendasinya tentang seperti apa pelaksanaan penyelenggaraan dan penanganan pertandingan yang harus dilakukan," ia menandaskan.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
Baca Ini Juga ya Bolaneters:
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Gelar Rapat Perdana, Ini Rancangan Rekomendasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan
Bola Indonesia 5 Oktober 2022, 14:51
-
Ketimbang Protes ke AFF, PSSI Diminta Introspeksi
Tim Nasional 12 Juli 2022, 01:55
-
SOS Sayangkan Batalnya Timnas Indonesia U-23 ke Ajang Piala AFF U-23
Tim Nasional 11 Februari 2022, 14:21
LATEST UPDATE
-
Evaluasi Timnas Indonesia U-22 jelang SEA Games 2025: Progres Terlihat, PR Masih Ada
Tim Nasional 19 November 2025, 04:25
-
Imbang 2-2 Lawan Mali, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Layak Dapat Apresiasi
Tim Nasional 19 November 2025, 04:00
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55



















KOMENTAR