Penukaran Tiket Persib Kembali Jadi Sorotan, Laga Kontra Borneo di BRI Super League Jadi Uji Coba Sistem Baru

Penukaran Tiket Persib Kembali Jadi Sorotan, Laga Kontra Borneo di BRI Super League Jadi Uji Coba Sistem Baru
Persib Bandung saat melawan Persijap Jepara di BRI Super League 2025-2026 pekan 2. (c) dok.Ileague.id

Bola.net - Menjelang pertandingan kandang BRI Super League, Persib Bandung melawan Borneo FC pada 31 Agustus di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), isu penukaran tiket kembali menuai perhatian.

Banyak Bobotoh berharap bisa masuk stadion hanya dengan e-ticket, tanpa harus melakukan penukaran manual. Namun, manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) menegaskan, aturan tersebut diterapkan bukan tanpa alasan.

Deputy CEO PT PBB, Adhitia Putra Herawan, menyatakan pihak klub sejatinya sepakat dengan keinginan suporter. Akan tetapi, permintaan dari aparat kepolisian menuntut adanya prosedur tersebut demi alasan keamanan.

“Kalau dari manajemen, justru maunya tidak ada lagi penukaran tiket. Tapi Bobotoh perlu paham, ini adalah syarat dari pihak keamanan, murni untuk keselamatan bersama,” ucap Adhitia di Bandung, Rabu (20/8/2025).

1 dari 2 halaman

Uji Coba di Tribun Barat

Adhitia mengakui adanya dilema antara kenyamanan dan keamanan. Semakin tinggi aspek keamanan yang diterapkan, semakin besar pula kemungkinan kenyamanan penonton terganggu.

Sebagai solusi awal, Persib akan mencoba sistem masuk tanpa penukaran tiket khusus di Tribun Barat GBLA pada laga kontra Borneo FC.

“Tribun barat dipilih karena kapasitasnya paling kecil. Jadi jika ada skenario terburuk, lebih mudah ditangani. Ini bukan soal pilih kasih, tapi langkah bertahap untuk menguji sistem,” jelasnya.

Manajemen juga rutin berkomunikasi dengan aparat keamanan untuk mencari jalan keluar. Jika penukaran tiket masih harus diberlakukan, mereka berharap lokasi penukarannya bisa dibuat lebih dekat dengan stadion.

“Kalau langsung dibuka semua tribun tanpa penukaran, lalu ada masalah, siapa yang akan menanggung? Karena ini bukan sekadar teknis, tapi menyangkut aspek pengamanan,” tambahnya.

Menurut Adhitia, manajemen harus memikirkan segala potensi risiko. “Kalau berpikir normal, kita asumsikan semua tertib. Tapi kalau berpikir liar, bisa saja ada yang masuk tanpa tiket, membawa massa, lalu menimbulkan kepanikan hingga kericuhan. Itu yang kami antisipasi,” tegasnya.

Karena itu, ia mengajak Bobotoh menjaga ketertiban serta menunjukkan kedewasaan dalam mendukung Persib.

2 dari 2 halaman

Menuju Teknologi Face Recognition

Adhitia juga menyinggung kemungkinan penerapan sistem face recognition di masa depan. Meski teknisnya memungkinkan, fasilitas yang tersedia di GBLA dinilai belum siap sepenuhnya.

“Satu gate GBLA panjangnya 1,2 km. Untuk pasang sistem face recognition butuh biaya dan waktu. Jadi arahnya ke sana, tapi bertahap. Kalau dipaksakan musim ini, justru berlebihan,” ujarnya.

Meski begitu, ia optimistis sistem tanpa penukaran tiket bisa segera diterapkan. “Kalau Bobotoh sudah bisa disiplin, bahkan tanpa teknologi pun sebenarnya bisa. Harapan kami, musim ini bisa dimulai. Laga lawan Borneo akan jadi uji coba pertama,” tuturnya.

Manajemen pun tengah menyiapkan proposal mitigasi risiko serta SOP baru untuk diajukan ke pihak kepolisian. “Kami percaya aparat akan mendukung selama mitigasinya jelas. Karena tujuan akhirnya adalah kenyamanan sekaligus keamanan semua pihak,” pungkas Adhitia.

Disadur dari: Bola.com (Erwin Snaz/Gregah Nurikhsani) 20 Agustus 2025


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL