Hal tersebut karena PSSI menilai putusan badan arbitrase bentukan KONI pusat tersebut, hakekatnya melanggar Statuta PSSI.
Menurut Direktur Legal PSSI, Finanta Rudi, sedikitnya ada tiga alasan kuat kenapa harus mengabaikan putusan BAORI. Pertama, sesuai dengan pasal 69 Statuta PSSI sudah disebutkan bahwa setiap permasalahan yang terjadi dalam internal organisasi diselesaikan melalui badan arbitrase yang dibentuk PSSI.
Jika masalah tidak juga bisa diselesaikan di tingkat federasi, bisa dilanjutkan dengan melakukan banding ke badan arbitrase internasional (CAS).
“Kedua, pasal 70 Statuta PSSI melarang penyelesaian semua perselisihan yang terjadi di dalam internal federasi untuk melalui jalur hukum positif, atau badan arbitrase lainnya," kata Finanta kepada para wartawan di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (24/7).
Ketiga, dilanjutkannya, BAORI hingga kini tidak bertalian dengan CAS yang menjadi badan arbitrase olahraga tertinggi di organisasi sepakbola.
"Sehingga sangat wajar, jika saja PSSI mengabaikan putusan yang mereka buat. Hal ini pula yang membuat kami tidak pernah sekali pun merespon panggilan mereka,” tambah Finanta.
Pria yang berprofesi sebagai pengacara tersebut menegaskan, pihaknya masih menunggu surat dari FIFA, setelah meminta petunjuk terkait badan arbitrase mana yang akan diikuti PSSI dalam menjalankan organisasi. Sebab, di Indonesia terdapat dua badan arbitrase. Itu karena selain BAORI, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) juga memiliki badan arbitrase, yakni Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia (BAKI)
“Perlu diketahui, BAKI sudah terdaftar dan berafiliasi dengan CAS. Salah satu buktinya, apresiasi yang diberikan badan arbitrase dunia tersebut kepada dua orang utusan BAKI, yakni Dr Rusdiana Anggoro dan Dr Itwan Gani, yang menjadi arbiter di CAS,” sebut Finanta seraya menegaskan sebelum surat dari FIFA terkait badan arbitrase mana yang dibolehkan turun, PSSI akan terus mengabaikan apa pun putusan yang dikeluarkan BAORI.
“Sangat tidak mungkin kita mengikuti putusan badan arbitrase yang tidak mendapat rekomendasi dari FIFA. Sebab, regulasi yang dijalankan semuanya merujuk pada Statuta FIFA,” tandas Finanta.
Sementara itu, pernyataan lebih pedas dilontarkan Sekertaris Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Sarluhut Napitupulu, terkait putusan BAORI terhadap hasil Musdalub Pengprov PSSI Sumut. Menurut pria asal Toba tersebut, apa yang dilakukan badan arbitrase bentukan KONI pusat tersebut jelas melanggar Statuta PSSI.
Karena itu, ia pun meminta agar BAORI tidak lagi melakukan hal-hal konyol, yang justru semakin membuka mata publik, jika saja keberadaan mereka jelas demi kepentingan orang-orang tertentu. Pasalnya, Musdalub Pengprov PSSI Sumut yang dilakukan beberapa waktu lalu sudah sah sesuai statuta.
“Entah, mereka (BAORI) mengetahui atau pura-pura tidak tidak mengetahui, jika saja aturan main di PSSI berdasarkan Statuta FIFA. Tapi ini jelas membuka mata publik, jika BAORI membela kepentingan pihak-pihak tertentu,” tandas Sarluhut. (esa/dzi)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Joko Driyono Berharap Rapat Kedua Joint Committee Lebih Siap
Bola Indonesia 24 Juli 2012, 23:00
-
PSSI Tegaskan Tak Akui Putusan BAORI
Bola Indonesia 24 Juli 2012, 21:05
-
Joint Committee Terancam Deadlock
Bola Indonesia 24 Juli 2012, 14:15
-
Joko Driyono Sebut PSSI Lakukan Intimidasi
Tim Nasional 24 Juli 2012, 11:25
-
PSSI Organisasi Tunggal Sepakbola Indonesia
Bola Indonesia 23 Juli 2012, 19:22
LATEST UPDATE
-
Drama Penalti di Basra: Irak Kalahkan Uni Emirat Arab 2-1, Jaga Asa ke Piala Dunia 2026
Piala Dunia 19 November 2025, 09:16
-
Evaluasi Timnas Indonesia U-22 jelang SEA Games 2025: Progres Terlihat, PR Masih Ada
Tim Nasional 19 November 2025, 04:25
-
Imbang 2-2 Lawan Mali, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Layak Dapat Apresiasi
Tim Nasional 19 November 2025, 04:00
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55






















KOMENTAR