Sanksi PSSI Dicabut, Ini Saran Mantan Pelatih Timnas

- Aji Santoso menanggapi positif pencabutan SK Pembekuan PSSI oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi. Mantan pelatih tim nasional (Timnas) Indonesia U-23 itu mengatakan, keputusan menpora tersebut sudah dinanti-nantikan oleh para pecinta sepakbola di Indonesia.

Seperti diketahui, menpora resmi mencabut SK pembekuan pada Selasa (10/5). Keputusan itu tidak terlepas dari putusan hukum Mahkamah Agung (MA) yang menolak kasasi Kemenpora terkait Surat Keputusan (SK) Pembekuan PSSI.

"Sekarang PSSI juga sudah bisa aktif lagi di dalam melakukan kegiatan-kegiatan secara normal. Kompetisi resmi bisa berjalan, pembinaan usia muda lebih bergairah, dan tim nasional bisa aktif lagi untuk mengikuti turnamen internasional," ujar Aji saat dihubungi , Kamis (12/5) pagi.

Meski demikian, Aji menilai pencabutan SK pembekuan merupakan tantangan bagi pengurus PSSI. Untuk itu PSSI harus melakukan segala sesuatunya dengan lebih baik lagi.

"Masyarakat dan pemerintah bisa memberikan kritikan yang sifatnya membangun demi kemajuan sepakbola Indonesia. Saya yakin PSSI tidak alergi terhadap kritikan yang bersifat membangun," tutur Aji.

Juru taktik asal Malang itu mengungkapkan ada beberapa hal yang harus diperbaiki PSSI. Dengan begitu, ke depannya pemerintah tidak lagi mengeluarkan SK Pembekuan lagi.

Aji berharap ke depannya pemerintah dan PSSI harus bersinergi dan bergandengan tangan. Harapannya agar tercipta suasana kekeluargaan yang harmonis untuk kemajuan sepakbola Indonesia.

"Mari kita semua mengambil pelajaran dan hikmah dari situasi setahun terakhir ini. Yakni dengan berjalan di rel masing masing dengan tujuan yang sama untuk memajukan sepakbola Indonesia," ungkap Aji.

"Semoga sepakbola Indonesia segera berjaya. Hidup pemerintah, hidup sepakbola Indonesia," Aji mengakhiri," tambahnya. [initial]

 (fit/pra)

Semifinal Piala AFF U-23 2025: Performa Timnas Indonesia U-23 Masih Belum Konsisten Jelang Hadapi Thailand

Dampak Pertandingan PSIM vs PSPS: Peluang Promosi ke Liga 1 di Tangan Laskar Mataram