Pada 29 Februari tahun 2012 silam, Timnas Indonesia menerima kekalahan terbesar sepanjang sejarah di pentas internasional dengan dipermak Bahrain lewat skor 0-10. Sebelumnya, kekalahan terbesar skuat Merah Putih ketika kalah 0-9 saat menghadapi Denmark di pertandingan persahabatan 3 September 1974.
Dalam pertandingan melawan Bahrain, Indonesia sudah kehilangan kiper saat pertandingan baru berjalan 3 menit. Kalah jumlah pemain, Timnas Indonesia tak mampu mengimbangi permainan Bahrain.
Di babak pertama saja, Indonesia sudah tertinggal 0-4. Selanjutnya 6 gol tambahan dicetak Bahrain di babak kedua.
Total dalam pertandingan yang berlangsung panas tersebut, wasit memberikan 4 hadiah penalti untuk Bahrain dan 2 kartu merah untuk Indonesia. Selain kiper Samsidar yang diusir keluar di awal pertandingan, satu kartu merah lainnya untuk pelatih Aji Santoso.
Kemenangan besar Bahrain ini tak pelak kemudian menjadi kontroversi. FIFA bahkan membentuk tim investigasi untuk menyelidiki dugaan pengaturan skor. Meski akhirnya tak ada bukti kuat yang menunjukkan adanya pengaturan skor dalam pertandingan ini.
Tapi kemenangan besar Bahrain tak mampu mengantarkan mereka ke Piala Dunia 2014 karena di laga lainnya Qatar berhasil menahan imbang Iran 2-2. Dengan hasil ini, Qatar finis di posisi 2 dengan nilai 10, sementara Bahrain berada di bawahnya dengan poin 9. [initial]
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Tahun Kabisat Bisa Jadi Berkah Persepakbolaan Indonesia
Tim Nasional 29 Februari 2016, 13:59
-
Kaleidoskop 2015: Timnas Indonesia
Editorial 17 Desember 2015, 06:00
-
Rangking FIFA Desember: Belgia Perkasa Jerman Melorot
Bola Dunia Lainnya 3 Desember 2015, 21:45
-
Indonesia Berduka, Sinyo Aliandoe Meninggal Dunia
Bola Indonesia 18 November 2015, 13:22
-
Peringkat FIFA: Indonesia Merosot Timor Leste Naik
Bola Indonesia 5 November 2015, 20:40
LATEST UPDATE
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55

























KOMENTAR