
Bola.net - Di balik karir legendaris Sir Alex Ferguson sebagai manajer Manchester United, ada beberapa penyesalan yang pernah diungkap. Salah satunya adalah saat melepas Jaap Stam ke Lazio pada 2001.
Jaap Stam menegaskan status sebagai bek terbaik di Belanda pada zamannya saat bermain di PSV Eindhoven. Jaap Stam bermain untuk PSV pada 1996 hingga 1998. Satu gelar Eredivisie diraih pada musim 1996/1997.
Bukan hanya itu, Jaap Stam juga mampu meraih gelar KNBV Cup pada 1995/1996 dan dua gelar Johan Cruyff Shield: 1996, 1997. Sebelum bermain di PSV, Jaap Stam menempa diri di FC Zwolle, SC Cambuur, dan Willem II.
Sukses di PSV membuat nama Jaap Stam melambung. Manchester United lantas membelinya pada bursa transfer 1998/1999. Ketika itu, United membayar 10,6 juta pounds untuk membeli Jaap Stam dari PSV.
Transfer itu membuat Jaap Stam mencatat dua rekor: pemain paling mahal di Belanda dan bek paling mahal di dunia.
De Rots van Kampen, 3 Musim yang Berkesan di MU
Jaap Stam segera menjadi idola begitu sampai di Manchester United. Sebab, dia menjadi pemain dengan karakter yang disukai fans. Jaap Stam pemain yang lugas dan tanpa kompromi di lini belakang.
Jaap Stam punya tiga kemampuan utama untuk menopang strategi yang diterapkan Sir Alex: kecepatan, kekuatan, dan kemampuan memainkan bola. Tak heran jika julukan De Rots van Kampen atau Karang dari Kampen melekat padanya.
Pada musim pertamanya bersama Setan Merah, Jaap Stam mencatat prestasi luar biasa. Dia langsung menjadi pemain inti dan mempersembahkan treble: Premier League, FA Cup, dan Liga Champions. Jaap Stam menjadi bagian dari skuad legendaris United musim 1998/1999.
👊 Jaap Stam scored his sole #MUFC goal in the 6-2 beating of Leicester 20 years ago today!
— Manchester United (@ManUtd) January 16, 2019
Can you name our other goalscorers? 🤓 pic.twitter.com/gG480kKrlZ
Jaap Stam melanjutkan catatan apik bersama United dengan gelar Premier League musim 1999/2000 dan 2000/2001. Namun, musim keempat Jaap Stam di Old Trafford tidak berjalan mulus. Sempat memainkan satu laga di Premier League, dia kemudian didepak dan dijual ke Lazio.
Catatan Statistik Jaap Stam di MU
Jaap Stam memainkan 127 laga di Manchester United di semua kompetisi. Pria yang lahir di Kampen, Belanda, meraih enam gelar juara bersama Manchester United. Termasuk treble winner pada musim 1998/1999.
Khusus di Premier League, Jaap Stam memainkan 79 laga. Jaap Stam meraih 52 kemenangan dan hanya lima kali merasakan kekalahan.
Jaap Stam membuat pertahanan Setan Merah begitu solid. Sebagai bukti, 22 dari 79 laga yang dimainkan Jaap Stam di Premier League, gawang United tidak kebobolan alias sukses mencatat clean sheet. Jaap Stam benar-benar menjadi pemain kunci bagi United.
ON THIS DAY: In 1998, Manchester United signed Jaap Stam for £10.6m, making him the most expensive Dutch player in history at the time.
— Squawka Football (@Squawka) May 5, 2020
He would go onto win the treble in his first season with the club. pic.twitter.com/kTKlr48pCm
Dilepas Gara-gara Buku
Jaap Stam mengatakan, alasan utama Manchester United -lebih tepatnya Sir Alex Ferguson- melepasnya bukan soal teknis. Jaap Stam ketika itu masih menjadi pemain terbaik di lini pertahanan Manchester United.
Terbitnya buku Head to Head, yang tidak lain autobiografi Jaap Stam, menjadi penyebab Sir Alex melepas sang bek tengah.
Jaap Stam mengungkap pendekatan ilegal yang dilakukan United kepada PSV untuk mendapatkannya. United murka dengan tulisan Jaap Stam dan masalah ini membuatnya berada di pintu keluar Old Trafford.
“Kami terus menang, kami tahu tim-tim lawan takut pada kami. Anda merasa bahwa Anda menjadi tidak terkalahkan. Sejujurnya, saya sama sekali tidak berpikir tentang pergi," ucap Jaap Stam.
Perpisahan di SPBU
Lazio membayar 16 juta pounds untuk membawa Jaap Stam ke Italia. Harga yang sangat mahal pada zamannya. Jaap Stam mengisahkan bagaimana detik-detik perpisahannya dengan Sir Alex Ferguson. Perpisahan singkat, Ferguson melepasnya ketika berada di SPBU [Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum].
Saat itu, Jaap Stam pulang dari sesi latihan terakhirnya bersama United. Dia sedang berada di SPBU saat telepon miliknya berdering. Rupanya, itu telepon dari Ferguson.
"Fergie menyusul saya ke SPBU. Dia masuk ke mobil saya dan kami terlibat percakapan singkat. DIa mengatakan bahwa saya harus pindah klub. Lalu dia bilang 'tolong segera pindahlah ke Lazio'," kenang Jaap Stam.
Throwback to Jaap Stam strangling some bum for trying to stamp on him pic.twitter.com/20CkW4sdZh
— 𝓛𝓪𝓡𝓾𝓼𝓼𝓸 👑 (@initiation_xo) May 3, 2020
Penyesalan Terbesar Sir Alex Ferguson
Pada 2015 lalu, Sir Alex Ferguson angkat bicara soal keputusan yang diambil dengan melepas Jaap Stam. Fergie mengaku menyesal melepas Stam ke Lazio. Saat itu, Jaap Stam begitu kecewa dengan keputusan Fergie.
"Jika harus mengingat kembali, penjualannya (Stam) adalah sesuatu yang sangat gegabah, terlalu dini menjualnya," ungkap Ferguson.
"Saya tidak enak mengatakan soal keputusan saya karena saya bisa melihat dia begitu hancur," imbuhnya.
🥳 Happy birthday, 1999 winner & legendary Dutch defender Jaap Stam!#UCL #HBD pic.twitter.com/qq8Rffd1Ym
— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) July 17, 2019
Jaap Stam meninggalkan United pada usia 29 tahun, usia emas bagi pemain yang berposisi sebagai bek tengah. Sebagai gantinya, Setan Merah membawa Laurent Blanc yang saat itu sudah berusia 35 tahun ke Old Trafford.
Kehidupan Kedua di AC Milan
Karir Jaap Stam berada di ujung tanduk pasca didepak dari Manchester United. Di Lazio, situasi makin pelik karena Jaap Stam gagal lolos tes doping. Dia mendapatkan sanksi larangan bermain selama lima bulan karena ada kandungan steroid nandrolone di tubuhnya.
Empat tahun bermain di Lazio, Jaap Stam hanya memainkan 70 laga di Serie A. Setelah itu, Jaap Stam pindah ke AC Milan. Setelah tampil bagus di Euro 2004, Milan membeli Jaap Stam.
Milan seolah memberi kehidupan kedua bagi Jaap Stam. Berduet dengan Alessandro Nesta, Jaap Stam kembali menemukan performa terbaiknya. Keberdaan Paolo Maldini juga membuat Jaap Stam mudah menjalankan tugas di Milan.
⚽ Goal of the Day 💥
— AC Milan (@acmilan) July 17, 2018
Two goals with the Rossoneri, both against Inter: do we need to give you any more reasons to send Jaap your birthday wishes? 😄👏🏻🎂
Due gol con la maglia del Milan, entrambi nel Derby: avete già fatto gli auguri di buon compleanno a Jaap Stam? 😄👏🏻🎂 pic.twitter.com/HyoTCFTQEm
Bersama Milan, Jaap Stam meraih satu gelar Supercoppa Italiana pada 2004. Jaap Stam sempat membawa Milan ke final Liga Champions 2005, tetapi kalah dari Liverpool.
Dua musim di Milan, Jaap Stam lantas pindah ke Ajax. Pada 20 Oktober 2007, Jaap Stam memutuskan pensiun dari karir sebagai pemain sepak bola.
Milan atau Manchester United, Jaap Stam?
Jaap Stam meraih prestasi bagus di Manchester United, bahkan bisa dibilang sebagai catatan terbaik. Namun, Jaap Stam tidak mengabaikan dua musim indahnya bersama AC Milan. Jaap Stam sangat menyukai sepak bola Italia.
"AC Milan, seperti halnya Manchester United, adalah klub terbaik pernah saya perkuat. Tidak mungkin jika saya harus memilih salah satu dari kedua klub tersebut," kata Jaap Stam kepada La Gazzetta dello Sport.
Roy Keane and Jaap Stam taking on Arsenal. This is the Manchester United I miss. Amazing passion for the club! 💔👊 pic.twitter.com/HXpXVBVR9J
— Red Army! (@MYMUFC1) January 3, 2016
"Saya menyukai sepak bola Italia. Di Italia, saya benar-benar memainkan sepak bola dan memahami sepak bola. Saya bermain di Lazio selama tiga tahun, lalu dua tahun di Milan. Saya sangat senang di Italia," kata Jaap Stam.
Biodata Jaap Stam
Nama lengkap: Jakob Stam
Tanggal lahir: 17 Juli 1972
Tempat lahir: Kampen, Belanda
Posisi bermain Bek tengah
Karier junior
- 1988-1992 DOS Kampen
Karier senior*
- 1992–1993 FC Zwolle 32 main - 1 gol
- 1993–1995 SC Cambuur - 66 main - 3 gol
- 1995–1996 Willem II - 19 main - 1 gol
- 1996–1998 PSV Eindhoven - 76 main - 12 gol
- 1998–2001 Manchester United - 79 main - 1 gol
- 2001–2004 Lazio - 70 main - 3 gol
- 2004–2006 Milan - 42 main - 1 main
- 2006–2007 Ajax - 31 main - 1 gol
Tim nasional
- 1996–2004 Belanda - 67 main - 3 gol
*Gol dan jumlah bermain hanya di liga domestik
Baca Ini Juga:
- Tentang 'Ritual' yang Bikin Lionel Messi Jadi Maestro Tendangan Bebas
- Evolusi Mohamed Salah: 5 Bukti Liverpool Punya Calon Legenda
- Gagasan Tuntaskan Premier League: Potong Durasi Pertandingan Tidak Sampai 90 menit?
- Hari Ini 11 Tahun Lalu: Saat Tendangan Roket Cristiano Ronaldo Bikin Arsenal Tak Berkutik
- Ketika Barcelona Bertekuk Lutut di Hadapan Para Gladiator Roma
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Meski Ditolak, MU Masih Pepet Timo Werner
Bundesliga 6 Mei 2020, 21:53 -
Luke Shaw Nikmati Persaingannya dengan Brandon Williams
Liga Inggris 6 Mei 2020, 20:10
LATEST UPDATE
-
Jadwal La Liga Pekan Ini, 4-6 Oktober 2025
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 16:16 -
Cek Jadwal dan Live Streaming LaLiga 2025/26 Minggu Ini: di Vidio
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 16:10 -
Prediksi Napoli vs Genoa 5 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 16:06 -
Saksikan dan Nonton LaLiga 2025/26 Sevilla vs Barcelona, Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 16:02 -
Jadwal Premier League Pekan Ini, 4-5 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 16:00 -
Cek Jadwal dan Nonton Liga Inggris 2025/26: Eksklusif di Vidio
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 15:56 -
Saksikan dan Nonton Liga Inggris Chelsea vs Liverpool: Eksklusif di Vidio
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 15:52 -
Prediksi Brentford vs Manchester City 5 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 15:37
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR