
Bola.net - Rumor seputar kedekatan Juventus dengan pelatih Manchester City, Josep Guardiola sempat ramai dibicarakan pada musim panas ini. Ternyata, di balik layar, pria asal Spanyol tersebut marah dengan isu tersebut.
Semuanya dimulai saat Juventus ditinggal oleh pelatihnya, Massimiliano Allegri, memutuskan hengkang pada bulan Mei lalu. Pria berumur 52 tahun itu merupakan sosok berprestasi yang berhasil menyumbang 11 gelar kepada Bianconeri dalam kurun waktu lima tahun.
Selain itu, Allegri merupakan satu-satunya pelatih yang mengantarkan Juventus mencapai final Liga Champions sejak kembalinya dari Serie B tahun 2007 lalu. Sehingga pelatih berikutnya tak bisa ditunjuk dengan sembarangan.
Guardiola disebut-sebut sebagai kandidat terkuatnya. Di musim panas kemarin, namanya terus dikaitkan dengan Juventus dan bahkan disebut sudah hampir berlabuh di Turin. Namun pada akhirnya, Juventus memilih Maurizio Sarri sebagai nahkoda selanjutnya.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Guardiola Marah
Selama namanya terus disebut-sebut, Guardiola sudah sering menepis rumor tersebut saat ditemui awak media. Namun perkataannya tak sanggup membendung pemberitaan yang terus ramai dibicarakan.
Direktur Manchester City, Alberto Galassi, mengungkapkan bahwa pria asal Spanyol tersebut sangat marah karena diberitakan seperti itu. Dari pengakuannya, Guardiola merasa perkataan yang telah ia lontarkan tak dipercaya oleh publik.
"Guardiola awalnya marah dan sangat kecewa, sebab ia tak senang jika tidak dipercaya. Klub yang serius mencapai kesepakatan jauh sebelum waktunya, berita di menit-menit akhir seperti ini tak pernah nyata," ujar Galassi kepada Sky Sport Italia.
"Dia sangat kecewa dengan situasi tersebut, namun menjelang akhir dia berubah dari marah menjadi tertawa. Bahkan ayah saya berpikir bahwa dia telah tiba di Juve hingga akhir, dan saya selalu memberi tahu dirinya bahwa itu takkan terjadi," lanjutnya.
Pelatih Terbaik Tanpa Gelar Liga Champions
Tak bisa dimungkiri, Guardiola merupakan salah satu pelatih terbaik yang dimiliki Manchester City sejak diambil alih Sheikh Mansour pada tahun 2008 lalu. Ia bertanggung jawab atas kesuksesan the Citizens meraih trofi Premier League selama dua musim terakhir.
Namun ada satu gelar yang masih absen dari lemari trofi Manchester City: Liga Champions. Padahal, ia cukup akrab dengan piala tersebut sewaktu masih menukangi Barcelona dulu.
Galassi sendiri enggan memberikan beban yang terlalu berat kepada pria berumur 48 tahun tersebut. Sebab, meraih gelar Liga Champions katanya bukan perkara yang mudah. Seperti perkataan yang ia dengarkan dari legenda Brasil, Kaka, beberapa waktu lalu.
"Saya selalu ingat sesuatu yang Kaka katakan kepada saya: menjuarai Liga Champions itu lebih sulit dari Piala Dunia. Itu karena di Piala Dunia, anda membutuhkan sesuatu untuk mempermulus jalan anda selama sebulan," tambahnya.
"Namun di Liga Champions, keberuntungan harus berada di sisi anda di sepanjang musim," tandasnya.
(Football Italia)
Baca Juga:
- Jarak Tempuh Jadi Musuh Besar Manchester City di Liga Champions 2019/20
- Terungkap, Real Madrid Pernah Nyaris Dapatkan David Silva
- Kualifikasi Euro 2020: Laporte Akhirnya Masuk Timnas Prancis
- Siapa Lawan Manchester United? Ini Hasil Undian Putaran Ketiga EFL Carabao Cup 2019-20
- Setelah Guardiola, Pemain Manchester City Ini Juga Ikut Kritik VAR
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Juventus Menanti Kabar Terbaru Soal Kondisi Maurizio Sarri
Liga Italia 30 Agustus 2019, 23:40
-
Saingi Barcelona, Bayern Munchen Juga Incar Emre Can
Bundesliga 30 Agustus 2019, 20:40
-
Data dan Fakta Serie A: Juventus vs Napoli
Liga Italia 30 Agustus 2019, 18:02
-
Prediksi Juventus vs Napoli 1 September 2019
Liga Italia 30 Agustus 2019, 18:01
-
Saingi Juventus, Inter Milan Juga Kejar Ivan Rakitic
Liga Italia 30 Agustus 2019, 17:00
LATEST UPDATE
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
-
Link Live Streaming La Liga 2025/26: Barcelona vs Athletic Bilbao, Tayang di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:51
-
Simak Jadwal La Liga 2025/26 Pekan ke-13, Tayang Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:41
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR