Alasan Inter Milan Melepas Benjamin Pavard, Bukan Yann Bisseck

Alasan Inter Milan Melepas Benjamin Pavard, Bukan Yann Bisseck
Benjamin Pavard (kiri) berduel dengan Liberato Cacace dalam laga Serie A antara Inter Milan vs Empoli, Senin (19/1/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Luca Bruno

Bola.net - Inter Milan kembali membuat manuver besar di hari terakhir bursa transfer musim panas 2025. Nerazzurri secara resmi mengamankan tanda tangan Manuel Akanji dari Manchester City.

Namun, kedatangan Akanji langsung diikuti dengan kepergian Benjamin Pavard ke Olympique Marseille. Bek asal Prancis itu hengkang dengan status pinjaman disertai opsi pembelian permanen.

Situasi ini membuat banyak pihak bertanya-tanya. Mengapa Inter justru melepas Pavard, padahal sebelumnya Yann Bisseck juga sempat masuk daftar jual?

Di balik langkah ini, ternyata ada dua faktor utama yang jadi alasan manajemen. Pertama terkait strategi finansial klub, kedua mengenai fleksibilitas taktik serta keseimbangan skuad.

1 dari 4 halaman

Manuver Transfer Menjelang Penutupan Bursa

Manuel Akanji resmi gabung Inter Milan. (c) FC Internazionale Milano Official

Manuel Akanji resmi gabung Inter Milan. (c) FC Internazionale Milano Official

Inter menutup bursa transfer dengan kesepakatan penting bersama Manchester City. Manuel Akanji datang dengan formula pinjaman senilai 1 juta euro, disertai opsi yang bisa berubah menjadi kewajiban beli sebesar 15 juta euro.

Pada hari yang sama, Inter juga mengumumkan kepindahan Pavard. Marseille bersedia menebusnya lewat skema serupa, pinjaman dengan opsi pembelian permanen bernilai 15 juta euro.

Sementara itu, Yann Bisseck tetap bertahan di Giuseppe Meazza meski diminati Crystal Palace. Tawaran 32 juta euro sempat masuk, namun Inter menolaknya karena berharap bisa menjual di angka 40 juta euro jika benar-benar dilepas.

2 dari 4 halaman

Visi Klub dan Pertimbangan Usia

Yann Bisseck berduel dengan Suat Serdar dalam laga Serie A antara Inter Milan vs Hellas Verona di Stadion San Siro, Minggu (4/5/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Antonio Calanni

Yann Bisseck berduel dengan Suat Serdar dalam laga Serie A antara Inter Milan vs Hellas Verona di Stadion San Siro, Minggu (4/5/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Antonio Calanni

Sejak diambil alih Oaktree, Inter mulai menekankan investasi pada pemain muda. Rekrutmen Luis Henrique, Petar Sucic, Ange-Yoan Bonny, hingga Andy Diouf jadi bukti nyata bahwa klub membangun dengan visi jangka panjang.

Bisseck yang masih berusia 24 tahun dianggap punya potensi besar meningkatkan nilai jualnya di masa depan. Pavard berbeda, usianya sudah 29 tahun dan nilai pasarnya diperkirakan menurun dari musim ke musim.

Dengan logika bisnis, mempertahankan Bisseck jauh lebih rasional. Inter tidak ingin kehilangan aset berharga, dan melepas Pavard jadi opsi yang paling sesuai dengan arah pembangunan tim.

3 dari 4 halaman

Fleksibilitas Taktis dan Keseimbangan Lini Belakang

Bek Inter Milan, Benjamin Pavard (kiri) berebut bola dengan penyerang Monterrey, Lucas Ocampos di laga Piala Dunia Antarklub, 18 Juni 2025. (c) AP Photo/Mark J. Terrill

Bek Inter Milan, Benjamin Pavard (kiri) berebut bola dengan penyerang Monterrey, Lucas Ocampos di laga Piala Dunia Antarklub, 18 Juni 2025. (c) AP Photo/Mark J. Terrill

Keputusan ini juga tidak lepas dari kebutuhan teknis di lapangan. Pavard memang solid, tetapi lebih banyak bermain di sisi kanan dalam formasi tiga bek yang digunakan Cristian Chivu.

Sebaliknya, Bisseck menawarkan fleksibilitas lebih luas. Ia bisa beradaptasi di dua sisi lini pertahanan, sehingga memberi Inzaghi lebih banyak pilihan rotasi saat menghadapi jadwal padat.

Jika Bisseck yang dilepas, Inter akan meninggalkan lini pertahanan yang terlalu bergantung pada bek senior. Dengan bertahannya Bisseck, Nerazzurri menjaga keseimbangan antara pengalaman dan regenerasi di sektor belakang.

Sumber: Football Italia

4 dari 4 halaman

Klasemen Serie A


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL