Bola.net - Inter Milan sukses mengawali langkah di tahun 2020 dengan gemilang. Inter menekuk tuan rumah Napoli 3-1, dan tetap memimpin klasemen sementara Serie A. Namun, lawan berikutnya sama sekali tak bisa diremehkan. Lawan mereka selanjutnya adalah peringkat 5 Atalanta.
Atalanta, yang lolos ke babak 16 besar Liga Champions musim ini (tak seperti Inter), sedang buas-buasnya. La Dea memenangi dua laga terakhirnya di Serie A dengan skor telak 5-0, masing-masing melawan AC Milan dan Parma.
Pada pekan ke-13, yang merupakan laga terakhir tahun 2019, Atalanta menumbangkan Milan lima gol tanpa balas. Setelah libur, pada pekan ke-18, yang merupakan laga pertamanya tahun 2020, pasukan Gian Piero Gasperini ternyata mampu melanjutkan momentum mereka dengan menghajar Parma, juga dengan lima gol tanpa balas.
Berikutnya, Atalanta dijadwalkan jumpa Inter pada pekan ke-19, yang juga akan menandai akhir paruh pertama kompetisi Serie A. Kali ini, Atalanta main tandang.
Pertandingan itu akan digelar di Stadio San Siro - Giuseppe Meazza, dengan Inter sebagai tuan rumah, pada hari Minggu (12/1/2020) jam 02:45 WIB.
Melihat kualitas dan posisi di klasemen, Inter sedikit lebih diunggulkan. Namun, jika melihat performa Atalanta, pasukan Antonio Conte benar-benar harus waspada meski mereka main kandang.
Atalanta 5-0 AC Milan (22/12/2019)

Atalanta turun dengan skema 3-4-2-1, sedangkan Milan memakai formasi 4-3-3. Mereka melumat Milan 5-0, di mana Josip Ilicic jadi bintang dengan dua gol dan satu assistnya.
Atalanta 5-0 Milan
- 10' 1-0 Alejandro Gomez (assist Josip Ilicic)
- 61' 2-0 Mario Pasalic (assist Robin Gosens)
- 62' 3-0 Josip Ilicic (assist Mario Pasalic)
- 72' 4-0 Josip Ilicic (assist Alejandro Gomez)
- 83' 5-0 Luis Muriel.
Statistik Atalanta - Milan
- Ball possession: 59% - 41%
- Shots: 19 - 8
- Shots on target: 11 - 1
- Kartu kuning: 2 - 4
- Kartu merah: 0 - 0.
Atalanta 5-0 Parma (6/1/2020)

Untuk laga ini, Gasperini mengubah formasinya jadi 3-4-1-2, dengan duet Luis Muriel dan Josip Ilicic di depan. Alejandro Gomez dipasang di posisi '1'.
Sementara itu, sama seperti Milan, Parma juga turun dengan skema 4-3-3. Hanya sayang, Parma tak ditunjang amunisi yang memadai, terutama di lini serang, karena Gervinho dan Andreas Cornelius mengalami cedera. Pelatih Roberto D'Aversa pun sampai memasang winger Dejan Kulusevksi (pinjaman dari Atalanta yang sudah dijual ke Juventus) sebagai ujung tombak.
Parma kalah segalanya, dan akhirnya bernasib sama seperti Milan, dipermak lima gol tanpa balas oleh La Dea.
Atalanta 5-0 Parma
- 11' 1-0 Alejandro Gomez (assist Marten de Roon)
- 34' 2-0 Remu Freuler
- 43' 3-0 Robin Gosens
- 60' 4-0 Josip Ilicic (assist Robin Gosens)
- 71' 5-0 Josip Ilicic (assist Rafael Toloi).
Statistik Atalanta - Parma
- Ball possession: 61% - 39%
- Shots: 23 - 5
- Shots on target: 10 - 1
- Kartu kuning: 2 - 4
- Kartu merah: 0 - 0.
Membaca Kekuatan Atalanta

Gasperini suka memakai skema tiga bek dan tiga pemain ofensif, baik itu berupa versi dua striker atau striker tunggal. Alejandro Gomez, Josip Ilicic, dan Luis Muriel adalah sosok sentral di lini serang.
Di Serie A musim ini, Gomez sudah menyumbang enam gol dan tujuh assist. Sementara itu, Ilicic sudah mengukir sembilan gol dan tiga assist, sedangkan Muriel telah mencetak sepuluh gol tanpa assist.
Jangan lupakan pula Duvan Zapata, yang kembali dari cedera ketika melawan Parma. Zapata sudah punya enam gol dan dua assist atas namanya.
Formasi Atalanta (c) WhoScored
Sepak bola Atalanta berpusat pada penguasaan bola dan operan pendek dari kaki ke kaki. Ditunjang pemain-pemain kreatif yang mereka miliki, Atalanta pun tergolong piawai dalam menciptakan peluang, baik lewat skill individu maupun kerja sama tim.
Yang menakutkan bagi lawan, Atalanta juga bagus dalam hal penyelesaian akhir. Kemenangan 5-0 masing-masing atas Milan dan Parma adalah bukti sahih.
Inter harus bisa mematikan pemain-permain berbahaya dari Atalanta, terutama para penyerang La Dea. Itu mutlak diperlukan jika ingin meredam ancaman mereka.
Menakar Peluang Inter

Skema yang digunakan Antonio Conte di Inter mirip dengan yang dipakai Gasperini di Atalanta. Mereka sama-sama menggunakan sistem tiga pemain belakang.
Conte adalah penganut pakem 3-5-2, dengan Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez sebagai tumpuan utama di lini serang.
Jika Inter bentrok dengan Atalanta, sepertinya bakal tersaji duel seru di lini tengah. Ini bakal jadi faktor yang sangat menentukan. Siapa yang mampu mengendalikan tempo permainan, bisa jadi merekalah yang bakal keluar sebagai pemenang.
Formasi Inter Milan (c) WhoScored
Di atas kertas, Inter punya peluang lebih baik daripada Milan maupun Parma. Pasalnya, Inter punya skema dan komposisi pemain yang ideal untuk menghadapi Atalanta.
Yang jelas, 4-3-3 sulit dipakai untuk meredam Atalanta, terutama jika tak ditunjang dengan pemain-pemain yang tepat. Ini terlihat dari penilaian pelatih Parma, Roberto D'Aversa, setelah timnya porak poranda di markas Atalanta.
"Dari sisi teknik maupun taktis, ini bukan formasi yang bisa membantu Anda menghentikan tim seperti Atalanta," kata D'Aversa, seperti dikutip Football Italia.
"Kami mengawali laga dengan tiga striker dan trident di lini tengah. Hari ini, skill dan kekuatan lawan menjadi kendala. Mereka memiliki keunggulan fisik dan kualitas."
Keunggulan Inter: Serangan Sayap

Kiper Samir Handanovic, bek sentral Stefan de Vrij, gelandang Marcelo Brozovic, serta duel Lautaro dan Lukaku adalah poros permainan Inter.
Inter berada di puncak (poin sama dengan Juventus) juga berkat kontribusi besar mereka.
Dibandingkan Atalanta, Inter memiliki satu keunggulan. Itu adalah serangan sayap mereka. Saat di tengah buntu, Inter masih punya variasi serangan lewat kedua sisi lapangan.
Karakteristik Inter, serangan sayap jadi salah satu kelebihannya (c) WhoScored
Ketika melawan Napoli, Cristiano Biraghi tampil impresif di sektor kiri. Antonio Candreva juga bermain cukup bagus di kanan.
Atalanta memang lawan yang berbahaya. Namun, jangan lupakan fakta bahwa Inter musim ini merupakan kandidat terkuat untuk mematahkan dominasi Juventus di Serie A.
Mungkin bukan Inter yang perlu mewaspadai Atalanta, tapi La Dea lah yang harus mencemaskan lawatan ke markas sang calon juara.
Menurut Bolaneters, akankah Inter mampu mengalahkan Atalanta, atau justru jadi korban Atalanta berikutnya setelah Milan dan Parma? Suarakan pendapat kalian lewat kolom komentar di bawah ini.
Baca juga artikel-artikel lainnya:
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Steven Gerrard, Lawan Cesc Fabregas yang Paling Tangguh
Liga Inggris 7 Januari 2020, 23:55
-
Fabregas Sebut Conte Sebagai Pelatihnya Paling Keras dan Sarri 'Tidak Fleksibel'
Liga Inggris 7 Januari 2020, 22:42
-
Ketimbang Christian Eriksen, Antonio Conte Lebih Pilih Arturo Vidal
Liga Italia 7 Januari 2020, 16:20
-
Atalanta 5-0 AC Milan, Atalanta 5-0 Parma, Berikutnya Inter Milan
Liga Italia 7 Januari 2020, 14:01
-
Antonio Conte: Romelu Lukaku adalah Berlian yang Masih Kasar
Liga Italia 7 Januari 2020, 09:49
LATEST UPDATE
-
Drama Penalti di Basra: Irak Kalahkan Uni Emirat Arab 2-1, Jaga Asa ke Piala Dunia 2026
Piala Dunia 19 November 2025, 09:16
-
Evaluasi Timnas Indonesia U-22 jelang SEA Games 2025: Progres Terlihat, PR Masih Ada
Tim Nasional 19 November 2025, 04:25
-
Imbang 2-2 Lawan Mali, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Layak Dapat Apresiasi
Tim Nasional 19 November 2025, 04:00
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55






















KOMENTAR