
Bola.net - Leonardo Bonucci adalah salah satu bek veteran yang sangat loyal kepada Juventus. Namun, ada satu momen di mana dirinya memutuskan membelot ke rival bebuyutan Bianconeri, AC Milan.
Karier Bonucci di Juventus dimulai setelah direkrut dari Bari pada tahun 2010 lalu. Musim perdananya tak berjalan dengan baik, tapi semuanya berubah ketika Antonio Conte datang dan menduduki kursi kepelatihan.
Penampilan apiknya di jantung pertahanan bersama Giorgio Chiellini dan Andrea Barzagli membuat dirinya bertahan di enam musim berikutnya. Dan pada tahun 2017, muncul sebuah pengumuman yang cukup mengejutkan buat fans Juventus.
Bonucci menerima pinangan Milan yang siap menembusnya seharga 40 juta euro pada tahun 2017. Pengumuman itu menyakitkan hati Bianconeri karena sudah terlanjur cinta pada sang bek.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Marah dan Frustrasi
Bonucci hanya betah bermain di Milan selama satu musim. Ia kembali ke Turin setelah Juventus dan Milan mencapai kesepakatan pertukaran pemain. Timbal baliknya, Juventus menumbalkan Mattia Caldara untuk sang rival.
Sejak tahun 2018 hingga sekarang, Bonucci tak pernah lagi melangkahkan kaki keluar dari Allianz Stadium. Ia diajak mengenang kembali masa-masa itu, di mana dirinya berkata bahwa amarah yang membuatnya hengkang dari Juventus.
"Seperti yang semuanya tahu, Juventus selalu paling utama, tapi pada waktu itu saya marah dan frustrasi. Perasaan itu telah hilang sekarang," kata Bonucci saat berbincang dengan DAZN.
"Saya belajar dari kesalahan dan hari ini merasa senang bisa menjadi panutan buat pemain muda di Juventus. Saya ingin meneruskan setidaknya dua tahun lagi mengingat saya masih memiliki kontrak hingga 2024."
Penyesalan Bonucci Musim Ini
Musim ini, Bonucci termasuk dalam daftar penampil terbaik Bianconeri. Sayang performanya tidak cukup membantu klub untuk bersaing dalam perebutan gelar Serie A musim ini, bersama AC Milan dan Inter Milan.
"Tentu saja, kami menyesali karena telah menyia-nyiakan poin dan kami harusnya bisa berada di atas sana untuk memperebutkan gelar," ujarnya.
"Namun ini kesalahan yang bisa dipahami dalam periode transisi dan harus dijadikan pelajaran buat masa depan. Kami telah lolos ke Liga Champions dan harapannya, kami bisa berbuat sesuatu lebih musim depan, di Italia dan Eropa," tandasnya.
Juventus telah dipastikan finis di empat besar Serie A musim ini meski masih menyisakan tiga laga. Mereka duduk di peringkat keempat dan unggul 10 poin dari penghuni posisi lima saat ini, Lazio.
(DAZN via Football Italia)
Baca Juga:
TAG TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55



















KOMENTAR