
Bola.net - Luciano Spalletti mulai menanamkan ide-ide barunya di Juventus. Setelah menggantikan Igor Tudor yang gagal mengembalikan tim ke jalur kemenangan, pelatih berusia 66 tahun itu kini tengah berupaya membentuk sistem permainan yang lebih proaktif.
Untuk sementara, Spalletti masih mempertahankan formasi 3-4-2-1 warisan Tudor. Akan tetapi, mantan pelatih AS Roma dan Napoli tersebut mulai memberi sinyal perubahan ke arah 4-3-3. Formasi ini diyakini menjadi opsi paling menjanjikan untuk membangun gaya main yang sesuai dengan visinya.
Menurut laporan Tuttosport, Spalletti memanfaatkan jeda internasional untuk mengenal lebih dekat para pemain yang tetap berlatih di Continassa. Ia mendengarkan pandangan anak asuhnya sebelum benar-benar menerapkan sistem baru. Langkah ini menunjukkan pendekatan khas Spalletti yang mengutamakan pemahaman kolektif dan kesadaran taktik tim.
Fokus pada Dominasi dan Kecepatan Pemain Juventus

Spalletti tidak sekadar mengubah susunan pemain atau formasi, tetapi juga ingin mengubah cara Juventus bermain. Ia menginginkan timnya lebih mendominasi permainan dan menguasai bola, bukan terus-menerus mengejar lawan. Namun, hal ini memerlukan sejumlah penyesuaian penting.
Salah satu hal yang paling disorot adalah lambatnya fase build-up Juventus dalam beberapa musim terakhir. Menurut Tuttosport, Spalletti menilai timnya terlalu banyak menghabiskan waktu ketika memindahkan bola dari satu sisi ke sisi lain. Kelemahan ini dianggap sebagai penyebab utama macetnya kreativitas dalam serangan.
Untuk mengatasinya, latihan Juventus kini banyak diisi dengan sesi rondo—sebuah latihan penguasaan bola yang menuntut pemain melakukan operan satu sentuhan. Latihan ini tidak hanya meningkatkan akurasi umpan, tetapi juga kecepatan pola serangan. “Kita harus bermain lebih cepat dan berpikir lebih cepat,” begitu kira-kira pesan yang coba ditanamkan Spalletti kepada para pemainnya.
Jalan Kebangkitan Juventus yang Sesungguhnya

Transformasi ini tentu tidak akan menghasilkan perubahan instan. Spalletti memahami bahwa Juventus membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan sistem barunya. Meski begitu, para penggemar berharap bisa melihat perkembangan positif sedikit demi sedikit dalam waktu dekat.
Langkah Spalletti ini seolah menjadi awal dari babak baru bagi Bianconeri—tim yang sudah terlalu lama terjebak dalam permainan reaktif dan minim kreativitas. Dengan formasi 4-3-3 dan filosofi penguasaan bola yang kuat, Juventus mungkin tengah bersiap membuka jalan menuju kebangkitan yang sesungguhnya.
Sumber: Tuttosport, juvefc.com
Klasemen
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Duel Taktik: Adu Kuat Tembok Pertahanan Inter dan Milan di Derby della Madonnina
- Solusi untuk Krisis Striker AC Milan Ada di Barcelona?
- BRI Super League: Musim Hujan dan Dampaknya pada Latihan Persik Kediri
- 93 Tahun Kejayaan Arsenal di Era Highbury: Dari Rumah Sepak Bola ke Legenda Abadi
- Hitung-hitungan Peluang Timnas Italia Lolos Langsung ke Piala Dunia 2026: Berat, Butuh Keajaiban
- 'Asuransi' AC Milan untuk Persaingan 4 Besar
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Formasi Baru untuk Mengubah Cara Main Juventus
Liga Italia 13 November 2025, 20:08
-
Gaji Termahal Serie A Jadi Masalah, Juventus dan Vlahovic Buat Perjanjian Khusus
Liga Italia 13 November 2025, 16:51
LATEST UPDATE
-
Leao dan Pulisic: Duet yang Akhirnya Siap Menyala di Derby Milan
Liga Italia 13 November 2025, 21:22
-
Formasi Baru untuk Mengubah Cara Main Juventus
Liga Italia 13 November 2025, 20:08
-
Duel Taktik: Adu Kuat Tembok Pertahanan Inter dan Milan di Derby della Madonnina
Liga Italia 13 November 2025, 19:32
-
Solusi untuk Krisis Striker AC Milan Ada di Barcelona?
Liga Italia 13 November 2025, 19:19
-
Italia vs Norwegia: Misi Berat Azzurri Jaga Asa Lolos Otomatis ke Piala Dunia 2026
Piala Dunia 13 November 2025, 17:44
-
Bahlil Respons Isu IUP Raja Ampat: Saya Belum Lahir Barang Itu Sudah Ada
News 13 November 2025, 17:37
-
Menkes Budi Ungkap Fakta: Gaji Rp 100 Juta Masih Terima Bantuan Iuran BPJS
News 13 November 2025, 17:27
-
BRI Super League: Musim Hujan dan Dampaknya pada Latihan Persik Kediri
Bola Indonesia 13 November 2025, 17:26
-
93 Tahun Kejayaan Arsenal di Era Highbury: Dari Rumah Sepak Bola ke Legenda Abadi
Liga Inggris 13 November 2025, 17:15
-
Kisah I Gede Siman Sudartawa dan Ambisi Membangun Karier Baru
Open Play 13 November 2025, 17:00
-
Gaji Termahal Serie A Jadi Masalah, Juventus dan Vlahovic Buat Perjanjian Khusus
Liga Italia 13 November 2025, 16:51
-
Andreas Christensen Akui Masa Depannya di Barcelona Masih Abu-Abu
Liga Spanyol 13 November 2025, 16:43
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
-
8 Penendang Penalti Terbaik Sepanjang Masa di Premier League, Siapa Paling Akurat?
Editorial 11 November 2025, 13:01























KOMENTAR