Gantung Sepatu, Marchisio Ungkap Dua Penyesalan Terbesarnya

Gantung Sepatu, Marchisio Ungkap Dua Penyesalan Terbesarnya
Claudio Marchisio saat masih memperkuat Juventus. (c) AFP

Bola.net - Mantan gelandang Juventus, Claudio Marchisio, mengungkapkan dua penyesalan terbesarnya selama berkiprah di dunia sepak bola. Salah satunya adalah kegagalan meraih trofi Liga Champions.

Marchisio dan Juventus memiliki ikatan yang sangat erat. Ia sudah menjadi bagian dari klub berjuluk Bianconeri tersebut sejak tahun 1993. Tepatnya saat dirinya masih berumur tujuh tahun. Marchisio adalah produk binaan akademi Bianconeri.

Ia berhasil menembus skuat utama pada tahun 2005, dan menjadi bagian penting dalam perjuangan Juventus kembali ke Serie A pasca kasus Calciopoli. Marchisio juga berperan penting dalam keberhasilan klub menjadi juara Serie A di tahun 2012 sampai sebelum pindah.

Sayangnya, perjalanan panjang itu harus berakhir. Sang pelatih pada saat itu, Massimiliano Allegri, tidak lagi menggunakan jasanya karena banyaknya gelandang berkualitas di dalam Juventus. Marchisio pun harus melanjutkan kiprahnya di Zenit St. Petersburg.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

1 dari 2 halaman

Penyesalan Terbesar Marchisio

Dalam era kebangkitan, Marchisio pernah turut membantu Juventus mencapai babak final Liga Champions. Sayangnya, perjuangan klub raksasa Italia tersebut untuk memutus kutukan digagalkan oleh sang lawan, Barcelona.

Momen kegagalan itu menjadi salah satu penyesalan Marchisio dalam karirnya sebagai pesepakbola profesional. Selain itu, ia juga menyesal karena tak mampu membantu Timnas Italia meraih trofi di kompetisi internasional.

"Penyesalan saya adalah gagal memenangkan Liga Champions bersama Juventus dan Piala Eropa bersama tim nasional," ujar Marchisio dalam konferensi pers terakhirnya di markas Juventus, seperti yang dikutip dari Football Italia.

2 dari 2 halaman

Hanya Setia ke Juventus

Sejatinya, trofi Liga Champions bisa didapatkan andai Marchisio pindah ke klub lain. Toh sewaktu Bianconeri sedang berjaya, ada banyak klub yang berusaha menggodanya pindah dari Turin. Namun kadar setia Marchisio tak bisa dikalahkan dengan mudahnya.

"Mimpi saya menjadi kenyataan saat kereta untuk bergabung dengan tim utama Juventus mendekat. Perpisahan yang saya terima di sini, di stadion setahun lalu adalah perasaan yang sangat indah," lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Marchisio juga mengaku bahwa dirinya belum punya rencana apapun. Namun yang pasti, dia takkan pernah masuk ke klub lain dengan posisi apapun di klub Italia kecuali Juventus.

"Keluarga saya mengajarkan untuk tidak takut dengan masa depan. Saya masih tak tahu apa yang akan saya lakukan. Saya tak pernah mempertimbangkan situasi di Italia kecuali Juventus," tandasnya.

(Football Italia)


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL