
Bola.net - Tahun 2006 menjadi masa paling kelam dalam sejarah klub raksasa Italia, Juventus. Pada tahun itu, mereka harus terperosok ke Serie B karena dinyatakan bersalah dalam skandal pengaturan skor.
Beberapa pemain penting yang berhasil membantu Juventus juara Serie A di tahun itu, seperti Zlatan Ibrahimovic dan Patrick Vieira, memutuskan pergi. Belum lagi mereka harus menjalani Serie B dengan hukuman pengurangan sembilan poin.
Namun, di tengah segala kesialannya, Juventus masih bisa bersyukur karena lima penggawa pentingnya memilih untuk setia. Mereka adalah Alessandro Del Piero, Pavel Nedved, David Trezeguet, Mauro Camoranesi dan Gianluigi Buffon.
Dengan mereka, Juventus tidak menemui kesulitan untuk kembali ke Serie A. Namun kelima nama di atas bukanlah satu-satunya pahlawan Juventus pada masa sulit itu.
Bola.net menghimpun lima nama yang juga turut membantu Juventus kembali ke pentas tertinggi sepak bola Italia. Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Alessandro Birindelli
Birindelli menjadi pemain dengan jumlah caps terbanyak kedua setelah Gianluigi Buffon. Jika ditotal dengan ajang Coppa Italia, pemain yang berposisi sebagai bek sayap itu bermain sebanyak 40 kali.
Seperti halnya Del Piero dan Buffon, Birindelli juga merupakan salah satu pemain yang masuk ke dalam daftar 50 legenda Juventus. Ia sudah tergabung dengan klub sejak tahun 1997 dan baru hengkang di tahun 2008.
Usianya yang tidak lagi muda membuatnya harus rela berkiprah di kasta bawah kompetisi Italia bersama Pisa dan Valle Giovenco. Pada tahun 2010, ia gantung sepatu setelah gagal mendapatkan klub selama berbulan-bulan.
Federico Balzaretti
Seperti halnya Birindelli dan Buffon, Balzaretti juga mengemas total 40 penampilan bersama Juventus di musim 2006/07. Ia adalah satu dari sekian pemain Bianconeri selain lima penggawa penting yang memilih bertahan.
Sebenarnya, Balzaretti juga masih berstatus sebagai penggawa baru. Ia diboyong Juventus dari Torino, yang mengalami kesulitan finansial kala itu, satu tahun sebelum kasus Calciopoli mencuat.
Usai berhasil membawa Juventus kembali ke Serie A, Balzaretti memilih pindah ke Fiorentina. Karirnya tidak berlangsung dengan baik, sehingga dirinya memutuskan hengkang ke Palermo. Balzaretti memutuskan gantung sepatu di tahun 2015 karena cedera.
Jean-Alain Boumsong
Dari pentas Premier League turun ke Serie B, semua hanya untuk membela Juventus. Ya, meski harus bermain di kasta kedua dalam sepak bola Italia, Bianconeri masih memiliki magnet kuat di mata pemain.
Boumsong merupakan salah satu rekrutan Juventus di masa sulit. Ia direkrut dari Newcastle United yang memainkan dia sebanyak 47 kali di Premier League dalam rentang waktu dua tahun. Selama di Juventus, Boumsong bermain sebanyak 33 kali dalam semua ajang.
Ia membentuk benteng yang kokoh di jantung pertahanan Juventus bersama Giorgio Chiellini. Pada tahun 2008, ia memilih hengkang ke Lyon. Namanya sudah tidak terdengar lagi setelah memperkuat Panathinaikos di tahun 2013.
Matteo Paro
Matteo Paro adalah pemain jebolan akademi Juventus dan sudah masuk ke skuat inti sejak tahun 2000. Sayangnya, ia kalah saing dan harus pindah ke Chievo. Pada tahun 2006, Paro direkrut kembali dari Siena.
Paro adalah salah satu pemain yang sulit digantikan di lini tengah Juventus pada musim 2006/07. Ia berhasil mengemas total 30 penampilan di Serie B serta Coppa Italia dan mengantongi satu gol.
Ia hanya bertahan sampai Juventus berhasil kembali ke Serie A. Di tahun 2007, ia memutuskan pindah ke Genoa. Karirnya selesai di tahun 2016 usai melewati 13 laga bersama Crotone.
Marco Marchionni
Seperti Boumsong, Marchionni juga merupakan rekrutan Juventus di tahun 2006. Ia diboyong ke Turin dengan status bebas transfer setelah melalui musim yang mengesankan bersama Parma.
Pada musim 2006/07, Marchionni mencatatkan 28 penampilan di semua kompetisi yang diikuti Juventus. Ia bertahan kala Juventus berhasil naik ke Serie A. Sayang, cedera membuatnya absen nyaris di sepanjang musim 2007/08.
Marchionni memutuskan pindah ke Fiorentina pada tahun 2009, lalu kembali ke Para tiga musim berselang. Karir pemain kelahiran Monterotondo itu berakhir pada tahun 2018 usai memperkuat Carrarese.
Baca juga:
- Capocannoniere Serie A 1991/92: Marco Van Basten
- Rumor Transfer Paul Pogba: Ada 10 Pemain yang Disebut Bisa Jadi Alat Barter
- Giorgio Chiellini Mengenang Kebaikan Legenda Inter Milan, Javier Zanetti
- Selain Chiellini, Eks Juventus Ini Juga Punya Masalah dengan Felipe Melo
- Spontan, Ini Arti Pelukan Chiellini Ketika Koulibaly Bikin Gol Bunuh Diri
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Demi Barcelona, Miralem Pjanic Abaikan Tawaran Menggiurkan MU
Liga Inggris 12 Mei 2020, 20:20 -
Kilas Balik Ballon d'Or 2006: Fabio Cannavaro
Piala Dunia 12 Mei 2020, 15:58 -
5 Bek Top Dunia Ini Kagumi Kehebatan Cristiano Ronaldo
Editorial 12 Mei 2020, 15:18 -
Capocannoniere Serie A 1991/92: Marco Van Basten
Liga Italia 12 Mei 2020, 11:59
LATEST UPDATE
-
Meski Jarang Main, Rodrygo Merasa Lebih Nyaman di Era Xabi Alonso
Liga Spanyol 4 Oktober 2025, 15:25 -
Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Sprint Race Seri Indonesia di Mandalika
Otomotif 4 Oktober 2025, 14:34 -
Hasil Lengkap dan Klasemen Pembalap MotoGP 2025
Otomotif 4 Oktober 2025, 14:34 -
Update Klasemen Pembalap MotoGP 2025
Otomotif 4 Oktober 2025, 14:34 -
Cukai Rokok Bikin Puluhan Ribu Orang Kena PHK, Menkeu Akhirnya Ambil Keputusan Ini
News 4 Oktober 2025, 14:30 -
Inter Kehilangan Thuram, Ancaman Cremonese di Depan Mata
Liga Italia 4 Oktober 2025, 13:55
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR