Bola.net - Italia telah menghasilkan sederet predator gol yang ganas. Mereka sanggup membuat lawan-lawannya cemas. Luca Toni adalah salah satunya.
Mantan striker Italia kelahiran Pavullo nel Frignano 26 Mei 1977 itu termasuk dalam 20 besar daftar pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Serie A. Eks pemain Fiorentina, Bayern Munchen, AS Roma, Juventus, dan Hellas Verona tersebut mengukir total 157 gol dalam 344 penampilan di liga tertinggi Italia.
Toni melakukannya bersama delapan klub berbeda selama periode 2000 hingga 2016. Yang paling banyak adalah dengan seragam Fiorentina.
Luca Toni di Fiorentina
Hoy cumple 43 años Luca Toni, el italiano 🇮🇹 conquistó 🏆🏆 #Bundesliga, 🏆🏆 Copas de Alemania y 🏆 Copa Mundial de la FIFA
— Pase de Gooooool ⚽🥅 (@PaseDeGooooool) May 26, 2020
Fue Bota de Oro 🏆 en la 2005-2006 con 31 goles ⚽️ con la Fiorentina ⚜, fue capocannoniere en 2 ocasiones y una vez máximo goleador de la #Bundesliga pic.twitter.com/ioS62gqZro
Toni memperkuat Fiorentina selama dua periode, yakni 2005-2007 dan 2012-2013. Toni mencetak 57 gol dalam 59 penampilan untuk Fiorentina di semua ajang.
Dia adalah pencetak gol terbanyak ke-10 untuk Fiorentina, berada di bawah pemain-pemain seperti Kurt Hamrin dan Gabriel Batistuta.
Dari 57 gol yang dicetak Toni untuk Fiorentina, 55 di antaranya dia ciptakan di pentas Serie A (94 pertandingan).
Toni tak sekali pun meraih gelar juara bersama Fiorentina. Namun, Toni sekali meraih titel Capocannoniere Serie A dengan seragam La Viola.
Luca Toni 2005/06
43 - #OnThisDay in 1977, Luca #Toni was born in Pavullo nel Frignano; he is the 2nd best Italian scorer in a single #SerieA campaign (31 goals in 2005/06 with #Fiorentina), behind only Angelillo (33 goals in 1958/59). Predator. @acffiorentina @ACFFiorentinaEN #OTD #26May pic.twitter.com/vU62I3RyI6
— OptaPaolo (@OptaPaolo) May 26, 2020
Musim 2005/06 adalah musim perdana Toni di Fiorentina, setelah ditransfer dari Palermo senilai €10 juta. Musim itu juga bisa dibilang merupakan musim terbaiknya sebagai pemain Fiorentina.
Musim itu, Fiorentina cuma finis peringkat sembilan di Serie A. Namun, Toni mampu finis sebagai pencetak gol terbanyak dengan torehan 31 gol dalam 38 penampilan.
Itu adalah gol terbanyak oleh seorang pemain dalam satu musim Serie A. Toni cuma kalah dari Antonio Valentin Angelillo (Argentina), yang meraih gelar Capocannoniere usai mencetak 33 gol untuk Inter Milan di musim 1958/59.
Capocannoniere dan Sepatu Emas Eropa
Luca Toni in 2005-06 was UNSTOPPABLE.
— ACF Fiorentina English 🧢 (@ACFFiorentinaEN) May 26, 2020
31 goals ✔️
European Golden Shoe ✔️
Enjoy ALL GOALS from the Birthday Boy in that season 🎂 pic.twitter.com/ghipDwjWUT
Toni di musim 2005/06 benar-benar menakutkan. Selain meraih gelar Capocannoniere Serie A, dia juga menyabet Sepatu Emas Eropa.
Di tahun 2006 itu, Toni bahkan menjuarai Piala Dunia bersama Italia. Tahun itu adalah tahun yang sempurna baginya.
Capocannoniere Kedua
Most goals in Serie A this season:
— Squawka Football (@Squawka) May 31, 2015
Luca Toni (22)
Mauro Icardi (22)
Carlos Tevez (20)
Gonzalo Higuain (18) pic.twitter.com/7niUUOekjm
Toni meraih gelar Capocannoniere kedua sekaligus terakhirnya di Serie A musim 2014/15. Dia meraihnya bersama Hellas Verona. Musim itu, dia mencetak 22 gol, sejajar dengan Mauro Icardi dari Inter Milan.
Mereka berdua unggul atas Carlos Tevez (20 gol, Juventus) dan Gonzalo Higuain (18 gol, Napoli).
Striker Hebat Terakhir Italia
Happy Retirement Luca Toni. Your goal celebration will always be my top 3 of all time. #LucaToni pic.twitter.com/1L3sAAaMiJ
— Ekrajwant Singh🃏 (@jayjayHohola) May 9, 2016
Statistik Gol Luca Toni di Serie A:
- Vicenza - 9
- Brescia - 15
- Palermo - 20
- Fiorentina - 55
- AS Roma - 5
- Genoa - 3
- Juventus - 2
- Hellas Verona - 48
- Total - 157.
Toni adalah tipikal traditional centre-forward yang ditunjang postur ideal. Dia mampu melakukan penyelesaian akhir yang akurat, baik dengan kaki kanan, kaki kiri, maupun kepalanya. Selebrasinya juga khas.
Ketika pensiun di Verona pada tahun 2016, La Gazzetta dello Sport melabelinya 'striker hebat terakhir Italia'. Dia memang predator yang mematikan.
Baca juga artikel-artikel lainnya:
- Long Shots, Senjata Mematikan Joshua Kimmich
- 5 Pemain Terbaik dalam Sejarah Final Liga Champions: Tanpa Ronaldo, Messi Nomor Satu
- Starting XI Pemain Serie A yang Kontraknya Habis di Tahun 2021
- All-Star Team Piala Dunia 2002: Ada 16 Pemain dan 2 dari Korea Selatan
- 7 Bukti Valentino Rossi Atlet Rendah Hati, Popolo Giallo Pasti Bangga
- 5 Hal Tentang Luka Modric: Sempat Menjadi Transfer Terburuk La Liga pada 2012
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Keuangan Sulit, Juventus Hanya Bisa Pinjam Houssem Aouar
Liga Italia 27 Mei 2020, 22:19 -
Kulusevski Tolak Inter Milan dan Pilih Juventus Gara-Gara Conte
Liga Italia 27 Mei 2020, 20:15 -
Saingi Juventus, AC Milan Juga Kejar Arkadiusz Milik
Liga Inggris 27 Mei 2020, 19:00
LATEST UPDATE
-
Breaking News! Ruben Amorim Mainkan Senne Lammens Jadi Starter Lawan Sunderland!
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 20:05 -
Link Live Streaming Arsenal vs West Ham - Nonton Premier League di Vidio
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 20:02 -
Bos MU: Sunderland Berpotensi Bikin Prahara di Old Trafford!
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 19:28 -
MU vs Sunderland: Ruben Amorim Berharap Tuah 2 Pemain Setan Merah Ini
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 18:32 -
Diikuti 8 Tim, Saksikan Keseruan Final Four Livoli Divisi Utama 2025 Eksklusif di MOJI
Voli 4 Oktober 2025, 17:07 -
Liverpool Harus Perbaiki Performa Tandang untuk Bisa Bersaing di Semua Kompetisi
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 16:52 -
Real Madrid Temukan Duet Emas Baru: Mbappe dan Guler
Liga Spanyol 4 Oktober 2025, 16:43
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR