
Bola.net - Coba bayangkan. Kamu melangkah masuk ke sebuah rumah tua yang usianya sudah lebih dari 100 tahun. Lokasinya di Kampoeng Heritage Kajoetangan, Malang. Kampung yang menyimpan banyak warisan budaya di Kota Malang. Rasanya seperti naik mesin waktu. Suasananya klasik sekali. Perabotan antik tertata rapi. Setiap sudutnya punya cerita sendiri.
Berdiri sejak 1923. Rumah ini terletak di Jalan Basuki Rahmad Gang 4 Nomor 938, Klojen, Malang. Rumah ini bukan sekadar bangunan, tetapi warisan keluarga. Dibangun pertama kali oleh kakek Rudi Haris. Kemudian diteruskan orang tua Rudi. Kini, giliran Rudi yang merawatnya. Ia tak sendiri. Anaknya, Oktavian, ikut mendampingi.
Di rumah inilah, pada tahun 2018, Rudi punya ide. Ia membuka kedai. Namanya penuh makna: Kedai Hamur Mbah Ndut. "Mbah Ndut" itu panggilan sayang untuk ibunda Rudi. Panggilan itu begitu melekat. Akhirnya, orang-orang ikut memanggil Rudi dengan sebutan Mbah Ndut juga.
Bersama anaknya, Oktavian, Rudi menjadikan kedai ini bernuansa klasik, unik dan otentik. Perpaduan rumah kuno, barang antik, dan keramahan yang hangat dari pemilik. Pengunjung betah berlama-lama. Menikmati kopi sambil berbincang. Dan tak sedikit yang hanya datang, foto di depan rumah, kemudian pulang.
Namun, meski kental dengan nuansa klasik, Kedai Hamur Mbah Ndut tak menutup diri pada perubahan zaman. Semakin dikenal, semakin beragam usia yang datang. Hamur Mbah Ndut pun mulai berpikir: bagaimana caranya agar kedai keluarga ini tetap relevan dan ramah bagi generasi baru yang serba digital?
QRIS BRI: Sentuhan Digital di Kedai Klasik
Seiring waktu, makin banyak orang tahu tentang Kedai Hamur Mbah Ndut. Pengunjungnya makin ramai. Dari yang penasaran sama rumahnya, sampai yang memang suka suasananya. Di Hamur Mbah Ndut mulai merasakan perubahan. Ada satu pertanyaan yang makin sering mereka dengar.
"Bisa bayar pakai QR?" atau "bisa cashless nggak?" Ternyata, kebiasaan pelanggan sudah banyak bergeser. Orang makin jarang bawa uang tunai. Mereka cari yang praktis. Rudi berpikir bahwa kedainya harus memfasilitasi permintaan itu. Harus ada cara bayar yang mudah. Mudah buat pengunjung, mudah juga buat mereka mengelola. Pilihan pun jatuh ke QRIS. Mereka menggandeng BRI untuk ini.
Pasang QRIS BRI, langsung terasa bedanya. Urusan uang kembalian, misalnya. Dulu kadang repot. Harus siapkan receh banyak. Sekarang, masalah itu hilang. Pembayaran langsung masuk digital. Tidak perlu lagi pusing hitung-hitung kembalian, apalagi pas lagi ramai pembeli.
Mencatat transaksi juga jadi jauh lebih simpel. Semua pembayaran lewat QRIS BRI tercatat otomatis. Rudi bisa lihat laporannya kapan saja. Pembukuan jadi rapi. Waktu yang tadinya dipakai buat hitung uang, sekarang bisa dipakai buat ngobrol sama pelanggan atau menata kedai.
Rudi tersenyum saat bercerita, "Dulu kan banyak yang nanya, 'Bisa cashless?' Nah, begitu pasang QRIS BRI, wah, terasa banget mudahnya. Transaksi jadi cepat. Nggak ketinggalan jaman kita ini. Pelanggan senang, kita juga kerjanya jadi efektif. Ini cara kita menyesuaikan diri sama kebiasaan orang yang sekarang bayar pakai HP."
Mengenal QRIS BRI: Kenapa Penting Buat UMKM?
Hamur Mbah Ndut kini menjadi jujugan pengunjung segala usia karena kemudahannya dalam bertransaksi. (c) Afdholud Dzikry
Sebenarnya, QRIS itu apa sih? Gampangnya begini. Dulu kan banyak macam aplikasi buat bayar pakai kode QR. Nah, Bank Indonesia bikin standar nasionalnya. Namanya QRIS. Jadi, satu kode QR saja, bisa dibayar pakai aplikasi bank atau e-wallet apa pun yang sudah dukung QRIS. BRI ini ikut memfasilitasi para pelaku UMKM untuk punya QRIS ini.
Caranya daftar QRIS BRI buat UMKM itu tidak dibuat sulit kok. Kamu yang punya usaha, siapkan saja data identitas dan info usaha. Petugas BRI biasanya akan bantu prosesnya. Nanti, kalau sudah jadi, kamu dapat display QRIS unik milik usahamu. Tinggal pajang, pelanggan langsung bisa bayar pakai ponsel mereka.
QRIS BRI ini penting banget buat UMKM, terutama untuk menjangkau anak-anak muda, milenial dan Gen Z. Kenapa? Karena mereka ini lahir di era digital. Mereka paling nyaman bayar pakai ponsel. QRIS ini bikin usaha kamu 'nyambung' sama mereka. Jadi, makin banyak pelanggan potensial yang bisa datang dan bertransaksi.
Intinya, QRIS BRI ini memberikan kemudahan luar biasa. Buat pelanggan, mereka bebas mau pakai aplikasi apa saja yang biasa mereka gunakan. Cukup pindai satu kode QRIS BRI di tokomu. Buat pelaku UMKM, hanya perlu satu kode QRIS. Ini menghilangkan kerumitan. Transaksi jadi lancar, cepat, dan tercatat rapi. Semua diuntungkan.
*Artikel ini ditujukan untuk mengikuti program BRI Fellowship Journalism 2025
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Menikmati Pedas Nagih di Lalapan Lamongan Akang Jainul Bersama QRIS BRI
Lain Lain 29 April 2025, 23:44 -
BRIncubator Bantu Putri Ruswandani Merajut Mimpi yang Sempat Pudar di Candyco
Lain Lain 29 April 2025, 22:03 -
Menikmati Petualangan Kuliner di Festival Jajanan Pasar Malang Memakai BRImo
Lain Lain 29 April 2025, 20:24 -
Kedai Klasik, Bayarnya Modern: Mudahnya Menikmati Kopi di Hamur Mbah Ndut
Lain Lain 29 April 2025, 05:16
LATEST UPDATE
-
Jadwal La Liga Pekan Ini, 4-6 Oktober 2025
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 16:16 -
Cek Jadwal dan Live Streaming LaLiga 2025/26 Minggu Ini: di Vidio
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 16:10 -
Prediksi Napoli vs Genoa 5 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 16:06 -
Saksikan dan Nonton LaLiga 2025/26 Sevilla vs Barcelona, Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 16:02 -
Jadwal Premier League Pekan Ini, 4-5 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 16:00 -
Cek Jadwal dan Nonton Liga Inggris 2025/26: Eksklusif di Vidio
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 15:56 -
Saksikan dan Nonton Liga Inggris Chelsea vs Liverpool: Eksklusif di Vidio
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 15:52 -
Prediksi Brentford vs Manchester City 5 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 15:37
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR