
Bola.net - Rambut rontok adalah masalah umum yang dialami banyak orang. Berbagai cara dilakukan supaya masalah ini teratasi, mulai memakai obat alamiah hingga berbagai produk perawatan rambut.
Banyak yang mengira rambut rontok terjadi karena salah menggunakan shampo atau tidak cocok dengan shampo tertentu. Padahal selain faktor produk rambut, ada beberapa penyakit yang juga dapat menyebabkan kerontokan rambut.
Sebenarnya, rambut rontok merupakan suatu masalah yang normal terjadi pada setiap orang. Penyebab rambut rontok beragam, mulai dari perawatan yang kurang baik, hingga bisa juga karena faktor genetik yang menyebabkan rambut tumbuh terlalu tipis. Namun, ternyata ada beberapa kondisi kesehatan yang menyebabkan rambut rontok.
Penyakit yang ditandai dengan rambut rontok tidak bisa disepelekan. Anda perlu memperhatikan kesehatan dengan lebih teliti karena hal ini bisa menjadi tanda penyakit yang berbahaya.
Jika rambut rontok secara terus menerus, sebaiknya Anda segera memeriksakannya ke dokter. Berikut rangkuman tentang penyakit yang ditandai dengan rambut rontok dari berbagai sumber.
Anemia
Penyakit yang ditandai dengan rambut rontok pertama adalah anemia. Anemia atau kekurangan zat besi bisa menyebabkan kerontokan rambut. Jumlah sel darah merah yang kurang dari batas normal bisa menyebabkan kelelahan yang ekstrem dan kulit pucat.
Rontoknya rambut karena jenis anemia ini dapat terjadi karena absennya sel darah merah yang bertugas mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh. Kulit kepala berada di ujung tubuh, sehingga darah yang mengalir sudah kehabisan oksigen. Karena itulah rambut menjadi kekurangan energi dan akhirnya mudah rontok.
Gejala lain dari anemia adalah sakit kepala, sulit berkonsentrasi, tangan dan kaki dingin, serta kerontokan rambut. Oleh karena itu, penderita anemia disarankan mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi untuk membuat sel darah merah penderita menjadi normal.
Hipotiroidisme
Hipotiroidisme adalah kondisi di mana tubuh kekurangan hormon tiroid. Hal ini biasa dialami oleh wanita. Padahal, hormon tersebut bertanggung jawab terhadap metabolisme tubuh yang akan menyuplai oksigen untuk pertumbuhan rambut, kuku dan kulit.
Jika hal tersebut tidak berjalan dengan semestinya, maka akan mengakibatkan kerontokan rambut. Gejala lain yang muncul adalah tubuh mudah lelah, konstipasi, bertambahnya berat badan, dan sulit konsentrasi.
Jadi, saat rambut mengalami gejala rontok Anda harus memperhatikan apakah terkena hipotiroidisme atau tidak.
Alopecia
Penyakit yang ditandai dengan rambut rontok selanjutnya adalah Alopecia Areata. Sama halnya dengan anemia, ini merupakan penyakit auto imun yang menyebabkan peradangan kronis hingga memengaruhi folikel rambut.
Beberapa gejala yang muncul akibat alopecia areata adalah kemunculan tiba-tiba pola melingkar halus dan bintik pitak pada kulit kepala, jenggot, bulu mata, dan bagian tubuh lainnya.
Kondisi tersebut disebabkan sel-T, antibodi yang ditemukan pada struktur folikel rambut yang diperantarai oleh mekanisme autoimun yang cenderung terjadi secara genetik.
Androgenetic Alopecia
Penyakit yang ditandai dengan rambut rontok selanjutnya adalah Androgenetic alopecia. Selain membuat terlihat seperti orang tua, alopecia juga menyebabkan kerontokan yang cukup banyak.
Rambut akan menipis pada seluruh kepala tapi jarang mengalami kebotakan total. Akan tetapi, beberapa penderita bahkan ada yang sampai mengalami kebotakan.
Polycytic Ovary Syndrome (PCOS)
Selanjutnya, penyakit yang ditandai dengan rambut rontok adalah PCOS. PCOS adalah kondisi terganggunya fungsi ovarium akibat kadar hormon yang tidak normal. PCOS adalah penyakit yang dapat memicu kerontokan rambut.
Tidak hanya itu, PCOS juga bisa memicu pertumbuhan rambut pada wajah, menstruasi yang tidak teratur, jerawat, dan kista pada ovarium. Kondisi ini adalah keadaan di mana indung telur mengandung 12 folikel atau lebih.
Anagen Effluvuium
Perawatan dan kemoterapi juga bisa menyebabkan kerontokan rambut. Anagen Efflivuium biasanya disebabkan perawatan medis yang digunakan untuk penderita kanker.
Misalnya, kemoterapi yang menjadi salah satu penyebab kerontokan rambut karena efek samping dari pengobatan tersebut. Namun, jika perawatan kemoterapi ini telah selesai dilakukan, biasanya rambut akan kembali tumbuh.
Disadur dari: Liputan 6/Penulis: Husnul Abdi/Editor: Rizki Mandasari/Dipublikasi: 19 September 2019
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Waspadai Ragam Penyakit yang Punya Gejala Rambut Rontok
Lain Lain 8 Januari 2020, 13:46
-
Deretan Makanan yang Harus Dihindari Pengidap Maag
Lain Lain 8 Januari 2020, 11:40
-
3 Pemain yang Bisa Dongkrak Performa Arsenal
Editorial 7 Januari 2020, 14:57
-
Ragam Manfaat Lari dalam Air Bagi Tubuh, Percepat Pemulihan Cedera
Lain Lain 7 Januari 2020, 13:30
-
Ragam Makanan yang Harus Dihindari Pengidap Penyakit Jantung
Lain Lain 7 Januari 2020, 13:17
LATEST UPDATE
-
Waduh! Punya Senjata Ilegal, Karim Adeyemi Kena Penalti Rp8,7 Miliar
Bolatainment 18 November 2025, 12:50
-
Terbukti Main Lebih Solid, Sudah Waktunya Portugal Berpisah dengan Cristiano Ronaldo?
Piala Dunia 18 November 2025, 11:53
-
Intip Deretan Fighter BYON Combat Showbiz 6: Tayang Akhir Pekan ini di Vidio
Olahraga Lain-Lain 18 November 2025, 11:50
-
Loh? MU Putuskan Tidak Beli Gelandang di Januari 2026?
Liga Inggris 18 November 2025, 11:45
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55



















KOMENTAR