
Bola.net - Michael Essien, salah satu gelandang terbaik generasinya, telah menikmati karier sepak bola yang luar biasa selama 20 tahun. Sekarang Essien tengah memulai kariernya di dunia kepelatihan.
Essien pernah bermain untuk klub-klub besar seperti Chelsea, Real Madrid, dan AC Milan, serta bekerja di bawah arahan manajer-manajer legendaris seperti Jose Mourinho, Carlo Ancelotti, dan Guus Hiddink.
Meski begitu, menariknya perjalanan Essien menjadi pelatih bukanlah hasil dari inspirasi langsung para mantan pelatihnya.
"Saya terbangun suatu hari dan berpikir, 'Kenapa tidak mencoba sesuatu yang baru?'" ungkap Essien kepada BBC Sport.
"Saya mulai melatih untuk memahami bagaimana menjadi seorang pelatih. Sekarang, saya sering berbicara dengan beberapa mantan manajer saya. Hanya obrolan biasa, bukan hal yang bersifat taktis."
Inspirasi dari Mourinho dan Ancelotti
Essien mengaku beruntung pernah bekerja dengan pelatih-pelatih hebat yang memberikan banyak pelajaran berharga.
"Saya belajar banyak dari Jose , begitu juga dari Ancelotti. Ketenangan Ancelotti dan caranya merangkul para pemain benar-benar menginspirasi saya," kata Essien.
Ia juga kini mulai memahami sisi emosional seorang pelatih, terutama ketika harus menghadapi situasi sulit.
"Sekarang saya lebih mengerti mengapa Jose sering marah. Menjadi pelatih menghadapi tekanan yang sangat berbeda," tambahnya.
Karier Kepelatihan di FC Nordsjaelland
Sejak tahun 2020, Essien telah bekerja sebagai asisten pelatih di klub papan atas Liga Denmark, FC Nordsjaelland. Pengalaman ini menjadi langkah awal bagi mantan bintang Ghana tersebut dalam dunia kepelatihan.
Di FC Nordsjaelland, Essien belajar langsung tentang dinamika taktik dan manajemen tim, yang memberinya gambaran nyata tentang apa yang diperlukan untuk menjadi pelatih sukses.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Terungkap, Bos Chelsea yang Yakinkan Ruud van Nistelrooy Gabung Leicester City
Liga Inggris 3 Desember 2024, 21:15
-
Nganggur di Chelsea, Christopher Nkunku Balik Kucing ke PSG?
Liga Inggris 2 Desember 2024, 20:02
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR