Bola.net - - Mantan pemain Italia, Thiago Motta, punya strategi unik yang dianggapnya revolusioner dalam dunia sepak bola. Baru-baru ini, ia menjelaskan soal formasi menyerang 2-7-2 rancangannya serta keterlibatan penjaga gawang dalam permainan.
Thiago Motta belum lama ini memulai kiprahnya sebagai pelatih. Pada akhir musim kemarin, ia memutuskan gantung sepatu dari dunia sepak bola dan memulai karir kepelatihannya bersama PSG U-19.
Semasa jadi pemain, ia pernah merasakan pengalaman diasuh oleh pelatih populer seperti Jose Mourinho hingga Unai Emery. Namun, ia sepertinya tidak tertarik mengikuti racikan mereka dan membuat sebuah gagasan baru dalam strategi serta formasi.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Formasi Thiago Motta
Dalam wawancaranya bersama La Gazzetta dello Sport, Thiago Motta membeberkan sedikit mengenai formasi 2-7-2 idealnya. Strategi tersebut dikatakan olehnya akan membuat timnya bermain lebih ofensif dan bisa mengontrol permainan.
"Ide saya adalah bermain ofensif. Tim yang mengontrol permainan, memberikan tekanan tinggi, dan sering bergerak dengan atau tanpa bola. Saya ingin pemain yang menguasai bola selalu punya tiga hingga empat solusi serta dua rekan untuk membantu," ujar Motta.
"Saya tak suka angka di lapangan karena mereka mengecoh anda. Anda bisa menjadi super ofensif dengan 5-3-2 dan bertahan dalam 4-3-3. Tergantung kualitas pemainnya," lanjutnya.
Umumnya, sebuah tim hanya boleh memainkan 10 pemain dengan tambahan satu penjaga gawang. Maka dari itu, jika dihitung kembali, formasi 2-7-2 milik Motta akan melibatkan 11 pemain di luar penjaga gawang.
Penjaga Gawang Jadi Gelandang
Yang mengejutkan adalah Motta ternyata punya rencana untuk membuat penjaga gawang lebih aktif dalam permainan. Dalam formasinya. Ia mendapuk penjaga gawang sebagai satu dari tujuh gelandang dan berperan menginisiasi serangan.
Formasi Thiago Motta
"Penjaga gawang terhitung satu dari tujuh gelandang. Bagi saya, penyerang akan menjadi pemain bertahan pertama dan penjaga gawang sebagai penyerang utama," tambahnya
"Penjaga gawang memulai permainan, dengan kakinya, dan penyerang menjadi yang pertama memberikan tekanan agar bisa mendapatkan bola," tandasnya.
Menarik untuk disimak bagaimana implementasi strategi Thiago Motta yang bisa disebut unik itu. Khalayak umum mungkin bisa menyaksikannya jika ia sukses memenuhi salah satu tujuannya, yakni menjadi pelatih senior PSG, suatu hari nanti.
Saksikan Juga Video Ini
Penyerang Chelsea, Olivier Giroud, akan turut tampil dalam film animasi 'Spiderman: Into The Spider Verse'. Seperti apa peran pemain Timnas Prancis tersebut? Cari tahu pada tautan video yang tersedia di bawah ini.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Gelandang Barca: Neymar Akan Selalu Disambut Kembali
Liga Spanyol 22 November 2018, 08:40
-
Thiago Motta dan Ide Uniknya: Formasi 2-7-2 dan Kiper Sebagai Gelandang
Liga Eropa Lain 22 November 2018, 06:00
-
Napoli Siap Tampung Cavani, Asal Dikasih Secara Gratis
Liga Italia 22 November 2018, 02:00
-
Neymar Dianggap Melakukan Kesalahan Saat Tinggalkan Barca
Liga Spanyol 22 November 2018, 01:08
-
Liga Champions 22 November 2018, 00:21

LATEST UPDATE
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55




















KOMENTAR