Bola.net - - Sepanjang kariernya di arena Grand Prix, Marc Marquez diketahui hanya dua kali mengalami cedera yang cukup parah. Pertama, adalah cedera penglihatan yang ia alami di Moto2 2011, yang membuatnya absen di seri-seri terakhir dan merelakan gelar dunia jatuh ke tangan Stefan Bradl. Cedera ini bahkan nyaris menghentikan kariernya dalam usia 18 tahun.
Kedua, adalah cedera dislokasi bahu kiri berkepanjangan yang ia alami selama empat tahun belakangan. Cedera ini ia dapatkan usai mengalami kecelakaan hebat di sesi latihan MotoGP Inggris 2014, di mana ia merebut pole dan kemenangan. Uniknya, cedera inilah yang justru membuktikan betapa besar talenta Marquez.
Berikut fakta-fakta sekaligus kisah perjalanan Marquez dalam memulihkan cedera bahu kirinya.
Tak Dapat Perawatan yang Layak

Cedera yang dialami Marquez ini ternyata tak pernah mendapatkan perawatan medis yang layak. Selama empat tahun, tulang bahunya terus-terusan keluar dari persendian, dan Marquez hanya menganggapnya sebagai angin lalu. Padahal, tanpa sepengetahuan khalayak ramai, cedera ini ternyata semakin memburuk.
Heboh Gara-Gara Redding

Cedera ini pun kembali ramai diperbincangkan publik saat ia mengunci gelar dunia MotoGP 2018 di Motegi, Jepang, pada Oktober lalu. Saat hendak melakukan selebrasi dengan sang adik, Alex Marquez di tepi trek, Marquez dihampiri oleh rival sekaligus kawan dekatnya, Scott Redding yang hendak memberikan tepukan selamat di bahunya.
Usai mendapat tepukan bahu dari Redding, secara mengejutkan Marquez segera memegangi bahu kirinya dan berbaring di atas aspal. Alex Marquez pun tampak kalut dan segera membantu sang kakak mengembalikan tulang bahunya ke tempat semula.
Makin Parah Sepanjang 2018

Usai selebrasi gelar, Marquez mengaku kepada awak media bahwa belakangan bahunya memang semakin sering mengalami dislokasi. Hal ini kembali terbukti saat ia mengalami kecelakaan pada sesi latihan di MotoGP Valencia, November lalu. Menyadari kondisi bahunya semakin parah, operasi pun dijadwalkan pada 4 Desember 2018.
Bikin Dokter Terheran-heran

Dilaksanakan di Universitario Dexeus Hospital, Barcelona, operasi ini dipimpin oleh Dr. Xavier Mir, yang menyebut bahwa operasi Marquez kali ini sungguh rumit dari dugaan disebabkan kerusakan ligamen yang cukup parah.
"Operasinya lebih rumit. Bahunya bisa lepas dengan sangat mudah. Ia tak bisa terus seperti itu. Saya nyaris tak memahami bagaimana bisa ia meraih gelar dunia dengan kondisi seperti itu. Tapi begitulah adanya, dan hal ini menunjukkan kehebatannya," ujar dr. Mir dalam wawancaranya dengan MotoGP.com.
Musim Dingin yang Membosankan

Saking rumit dan parahnya cedera ini, Marquez sempat tak ingin pulang dari rumah sakit pascaoperasi. Selain itu, berkat kewajiban menjalani fisioterapi dan latihan fisik di gym secara intensif selama dua bulan, ia merasa jengkel karena sama sekali tak diperbolehkan menjalani latihan motocross dan dirt-track di rumah.
"Musim dingin paling membosankan dalam hidup saya! Tapi saya memang harus mengorbankan liburan demi pulih. Saya pernah dapat banyak cedera menyakitkan, dan saya harus pulih. Tapi pada dua pekan pertama (usai operasi), rasanya sungguh menyakitkan. Saya bahkan menolak pulang dan ingin tetap di rumah sakit selama beberapa hari. Saya tak yakin bisa istirahat di rumah," ungkapnya kepada Crash.net.
Hadiri Peresmian Tim Usai Lari Gunung

Meski belum pulih benar, Marquez sempat menghadiri peresmian tim Repsol Honda di Madrid, Spanyol pada 23 Januari lalu, yakni setelah ia diperbolehkan menguji kekuatan fisik dengan mengikuti ajang lari gunung di Cervera bersama Alex Marquez. Dalam ajang itu, ia harus puas finis keempat dan kalah dari Alex yang finis ketiga.
Dalam acara peresmian tim, Marquez mengaku bertekad mempercepat proses pemulihannya demi maksimal membantu timnya mengembangkan RC213V, mengingat sang tandem, Jorge Lorenzo juga mengalami cedera patah tulang scaphoid tangan kiri dan dipastikan absen dalam uji coba pramusim Malaysia, 6-8 Februari.
Senang Akhirnya Boleh Kendarai Minibike

Setelah dua bulan tak menyentuh motor jenis apa pun, Marquez pun akhirnya diperbolehkan menguji kondisi bahunya dengan menjalani latihan minibike di Sirkuit Alcarras pada Selasa (29/1) lalu. Meski sekadar mengendarai minibike, rider 25 tahun ini pun mengaku senang bukan kepalang bisa kembali mengaspal.
"Saya butuh ini! Saya bisa menempelkan sikut saya ke aspal! Para pebalap harus punya pikiran yang jernih. Setidaknya, dalam perjalanan 14 jam menuju Malaysia, saya bisa berpikir bahwa saya bisa berkendara, mengerem, membuka gas dan mengatur kopling. Kami menjalani beberapa lap dan ini membantu saya melihat situasi," ujarnya lewat rilis resmi tim.
Takkan 100% Sampai Seri Pembuka

Setelah merasa lebih kuat dalam mengendarai minibike, Marquez dipastikan bakal hadir dalam uji coba pramusim di Malaysia, dan 'reuni' dengan timnya. Ia mengaku kondisi fisiknya hanya akan mencapai 70% dalam menjalani uji coba tersebut, namun akan berusaha pulih 100% saat menjalani seri pembuka di Losail, Qatar pada 8-10 Maret mendatang.
"Saya akan mempersiapkan diri dengan baik, karena biasanya Anda menjalani 60-70 lap sehari. Uji coba nanti digelar selama tiga hari dan kami akan menjajal semua perangkat. Saya sendiri belum siap menjalani banyak lap. Mungkin saya akan melakukan sedikit lap, tapi kualitasnya harus bagus," tuturnya lewat Mundo Deportivo.
Apakah Marquez bakal tetap gahar meski kondisi fisiknya tak 100%? Kita nantikan aksinya di lintasan ya, Bolaneters!
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Galeri: Perjalanan Marc Marquez Pulihkan Cedera Bahu
Open Play 2 Februari 2019, 13:00
-
'Tak Perlu Dream Team, Honda Sudah Tim Papan Atas'
Otomotif 2 Februari 2019, 11:50
-
Senangnya Marc Marquez Diizinkan Kendarai Minibike
Otomotif 2 Februari 2019, 09:20
-
Espargaro: Rivalitas dengan Marquez Tak Seburuk Rossi vs Biaggi
Otomotif 1 Februari 2019, 15:00
-
'Kebencian Antara Marquez dan Lorenzo Tak Bisa Dihindari'
Otomotif 1 Februari 2019, 13:00
LATEST UPDATE
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
-
Link Live Streaming La Liga 2025/26: Barcelona vs Athletic Bilbao, Tayang di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:51
-
Simak Jadwal La Liga 2025/26 Pekan ke-13, Tayang Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:41
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55


























KOMENTAR