Bola.net - - Juara dunia GP500 1993, Kevin Schwantz, menyayangkan kegagalan Marc Marquez dalam mempertahankan rekor kemenangannya di MotoGP Austin, Texas dua pekan lalu. Kepada Marca, Schwantz menyebut bahwa punya keunggulan margin yang kelewat besar dalam balapan bisa menghadirkan beban lebih besar.
Marquez yang start dari pole, langsung memimpin balapan dan sempat unggul 3,5 detik atas Valentino Rossi. Sayang, ia justru terjatuh di Tikungan 12 pada Lap 9. Rider Repsol Honda ini pun gagal finis, dan untuk pertama kalinya gagal menang di Austin sejak 2013 dan sirkuit-sirkuit Amerika Serikat sejak Moto2 Indianapolis 2011.
"Ada 23 rider yang selalu ingin menang, saling tekan dan mencari catatan waktu terbaik di setiap sesi. Seperti yang kita lihat di Austin, Marc coba 'melarikan diri', melaju lebih cepat. Tapi ia harus hati-hati karena unggul 3-4 detik, dan konsisten mempertahankan ritme pada paruh kedua balapan dan tak melakukan kesalahan. Nyatanya, ia melakukan kesalahan besar," ungkap Schwantz.
Bisa Dijatuhi Diskualifikasi

Di lain sisi, Schwantz yang juga salah satu desainer layout Circuit of The Americas, mengaku lega Marquez tak mengalami cedera serius, meski meyakini bahwa rider Spanyol itu telah melakukan tindakan ceroboh.
"Untungnya itu bukan kecelakaan dalam kecepatan tinggi. Kecelakaan itu terjadi di tikungan dengan titik pengereman yang agresif, dan harusnya tak boleh ada kesalahan di sana. Sungguh mustahil menyalakan motor dan membawanya kembali ke trek. Pengawas Balap bahkan bisa menjatuhkan diskualifikasi jika ia kembali," ujarnya.
Rider Lain Siap 'Menyantap'
Pria berjuluk El Pajarito ini juga menyatakan bahwa insiden tersebut adalah bukti bahwa ancaman terbesar bagi Marquez adalah dirinya sendiri. Jika ia tak berhati-hati dan konsisten, rider-rider lain sangat siap melakukan serangan padanya.
"Marc sangat cepat dan membuktikan bahwa ia bisa meraih gelar dunia. Ia punya cara kerja yang berbeda dibanding rider lainnya. Ia adalah satu-satunya ancaman untuk dirinya sendiri. Tapi bisa juga Jorge Lorenzo, saat ia kembali bugar, begitu pula Dovizioso, Rossi, dan Rins bisa menjadi rival utamanya musim ini," tutup Schwantz.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Para Rider MotoGP Sepakat ke Meksiko Asal Sirkuit Aman
Otomotif 25 April 2019, 11:25
-
'Setiap Tahun Valentino Rossi Makin Cerdas'
Otomotif 25 April 2019, 10:05
-
'Ancaman Terbesar Marquez Adalah Dirinya Sendiri'
Otomotif 25 April 2019, 09:30
-
Oliveira Sebut KTM Bisa Dijinakkan dengan 'Gaya Marquez'
Otomotif 24 April 2019, 10:55
-
Rossi-Marquez Senang Kinerja Triumph di Moto2
Otomotif 24 April 2019, 09:10
LATEST UPDATE
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55





















KOMENTAR