- Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez mengaku tak kelewat kecewa gagal meraih kemenangan di MotoGP Austria pada Minggu (12/8), di mana ia dikalahkan oleh rider Ducati Corse, Jorge Lorenzo. Marquez pun menyebut cukup puas atas usaha kerasnya, mengingat Red Bull Ring memang sirkuit yang lebih bersahabat dengan Ducati.
Marquez, yang start dari pole, tersalip oleh Lorenzo pada lap pertama, namun mampu memimpin selama 17 lap berikutnya dan mencoba mencetak margin yang besar. Pada Lap 18, ternyata Marquez mulai mengalami masalah pada akselerasi dan tersalip Lorenzo pada Lap 19. Keduanya menjalani aksi saling salip yang sengit, namun Lorenzo berhasil membekuknya di lap terakhir.
"Hari ini saya sudah berusaha. Di Brno, saya tak ngotot karena saya tak nyaman dan rasanya ngotot bakal buang-buang waktu, karena peluang untuk kalah lebih besar ketimbang menang, tapi hari ini saya berusaha. Saya mencoba mengubah strategi," ungkap Marquez dalam sesi jumpa pers usai balap.
Target Lawan Satu Ducati

Mengingat Andrea Dovizioso dan Lorenzo masing-masing start dari posisi kedua dan ketiga, Marquez pun memakai strategi yang tak biasa, yakni langsung ngotot di awal balap demi membuat jarak yang cukup jauh. Ia pun mengaku memiliki target hanya melawan salah satu dari dua rider Ducati di akhir balap. Targetnya ini terwujud, namun sayangnya ia gagal menang.
"Hanya saja, saya pikir saya bakal bertarung dengan Dovi, nyatanya justru Jorge. Saya harus mencoba karena saya adalah Marc. Di setiap trek lurus pendek, ia berhasil menyalip saya. Sangat sulit untuk mempertahankan posisi. Tapi saya sangat menikmati pertarungan ini dan senang karena kami memperbesar keunggulan di klasemen," ungkap rider 25 tahun tersebut.
Bersyukur Lorenzo Tinggalkan Honda

Marquez mengakui bahwa di atas Ducati, Lorenzo menjadi momok menakutkan di area pengereman dan akselerasi. Marquez pun bersyukur Lorenzo takkan lagi punya keistimewaan ini lagi tahun depan, mengingat ia akan pindah ke Repsol Honda. Di lain sisi, Marquez yakin ia tak lagi punya alasan bila tahun depan ia mulai dikalahkan Lorenzo di atas motor RC213V.
"Bertandem dengan Jorge bakal bagus. Saya rasa Honda telah ambil keputusan tepat karena mereka menggaet seorang rider yang berpotensi menang dengan motor kami. Sangat menarik melihatnya di atas Honda. Ia jelas bakal sangat cepat," ungkap enam kali juara dunia ini.
"Jelas ia sangat kuat di pengereman. Ia mengerem terlambat, tapi hari ini saya bisa mengerem lebih lambat ketimbang dia. Saya sangat kuat di sana. Jelas Ducati juga punya akselerasi yang sangat baik. Untungnya, tahun depan ia takkan lagi bersama Ducati dan ia akan punya perangkat yang sama dengan saya, jadi tak ada alasan," pungkas Marquez. (cn/dhy)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Bakal Setim Bareng Lorenzo, Marquez: Tak Ada Alasan Lagi
Otomotif 13 Agustus 2018, 11:15
-
Lorenzo: Rasanya Spesial Kalahkan Monster Seperti Marquez!
Otomotif 13 Agustus 2018, 10:00
-
Klasemen Sementara MotoGP 2018 Usai Seri Austria
Otomotif 12 Agustus 2018, 20:13
-
Hasil Balap MotoGP Austria 2018: Lorenzo Kalahkan Marquez
Otomotif 12 Agustus 2018, 20:04
-
Hasil Sesi Pemanasan MotoGP Austria 2018: Dovizioso Tercepat
Otomotif 12 Agustus 2018, 15:20
LATEST UPDATE
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
-
Link Live Streaming La Liga 2025/26: Barcelona vs Athletic Bilbao, Tayang di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:51
-
Simak Jadwal La Liga 2025/26 Pekan ke-13, Tayang Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:41
-
Man United vs Arsenal: Duo EPL Berebut Wonderkid 18 Tahun Olympiakos yang Lagi Naik Daun
Liga Inggris 18 November 2025, 17:01
-
Nonton Live Streaming Timnas Indonesia U-23 vs Mali di Indosiar Malam Ini
Tim Nasional 18 November 2025, 17:01
-
Rekam Jejak Timur Kapadze di Timnas Uzbekistan: Berapa Kemenangan yang Mampu Diraih?
Tim Nasional 18 November 2025, 16:54
-
Dua Wajah Florian Wirtz: Tajam untuk Timnas Jerman, Meredup di Liverpool
Liga Inggris 18 November 2025, 16:39
-
Disebut Sudah Habis, Bintang MU Ini Justru Jadi Pemain yang Krusial untuk Timnas Brasil
Liga Inggris 18 November 2025, 16:08
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR