
Bola.net - Manajer Tim Repsol Honda, Alberto Puig, secara pedas membalas komentar Sporting Director Ducati Corse, Paolo Ciabatti, yang menyebut Honda Racing Corporation (HRC) hanya merakit dan mengembangkan motor RC213V hanya untuk Marc Marquez seorang.
Marquez diketahui sebagai satu-satunya rider Honda saat ini yang mampu konsisten memperebutkan kemenangan di MotoGP, bahkan sukses meraih 5 gelar dalam 6 musim belakangan. Tahun ini, ia kembali jadi kandidat juara karena merebut 5 kemenangan dan unggul 58 poin atas rider Ducati Team, Andrea Dovizioso.
Rider Honda lain yang paling 'dekat' dengan Marquez adalah rider LCR Honda Castrol, Cal Crutchlow, yang saat ini hanya duduk di peringkat 9 pada klasemen pebalap, tertinggal 118 poin. Uniknya, Crutchlow dan tandem Marquez, Jorge Lorenzo kompak mengeluhkan sulitnya RCV untuk diajak berbelok di tikungan.
Hasil ini pun membuat Ciabatti yakin bahwa Honda hanya fokus merakit motor RCV hanya untuk Marquez. "Honda mendesain motor mereka untuk Marc, tapi di belakangnya selalu Yamaha atau Ducati, tak pernah Honda lain. Jadi Marc lah yang harus kami kalahkan," ujar Ciabatti seperti yang dilansir Motorsport.com.
Usaha Ducati Tak Seimbang
Puig, yang menjabat sebagai Manajer Tim Repsol Honda sejak 2018, tak terima atas komentar Ciabatti tersebut. Dalam wawancara dengan El Confidencial, Puig meminta Ciabatti untuk melihat jumlah gelar dan kemenangan yang diraih Honda, serta siapa saja pebalap yang mampu menjadi juara dengan mereka.
Pria asal Spanyol ini juga tak malu-malu menegaskan bahwa Ducati, yang turun di MotoGP sejak 2003, sejauh ini hanya mampu meraih satu gelar dunia, yakni lewat Casey Stoner pada 2007 lalu. Meski Ducati kembali kompetitif secara konsisten selama 3 tahun terakhir, Puig menyebut usaha mereka 'tak seimbang'.
"Ciabatti harus lihat semua balapan dan gelar GP500 dan MotoGP yang dimenangi Honda. Ia harus lihat sejarah, dengan begitu ia takkan berpendapat begitu. Yang jelas, Ducati, usai semua usaha mereka yang melelahkan, hanya pernah meraih satu gelar, yang semua orang ketahui lewat Casey Stoner," ungkap Puig.
Banyak Rider Menang Bareng Honda
Eks manajer pribadi Dani Pedrosa ini bahkan menyatakan gelar juara yang diraih Honda dan Stoner kala itu terjadi berkat situasi 'khusus', mengingat 2007 merupakan masa transisi dari 990cc ke 800cc. "Segala usaha yang telah dilakukan Ducati di kejuaraan ini, menurut saya benar-benar tidak seimbang," ujarnya.
"Yang saya tahu adalah Marc menang dengan motor kami, seperti Stoner, Mick Doohan, Freddie Spencer, Eddie Lawson, Alex Criville, Nicky Hayden, dan Valentino Rossi. Dengan Honda, banyak orang jadi juara. Dengan Ducati, hanya satu orang yang bisa, dalam situasi khusus, titik," pungkas Puig.
Di era MotoGP yang mulai bergulir pada 2002 lalu, Honda telah mengoleksi 9 gelar dunia, yakni lewat Valentino Rossi (2002 dan 2003), Nicky Hayden (2006), Casey Stoner (2011), serta Marc Marquez (2013, 2014, 2016, 2017, dan 2018).
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
'Marc Marquez Makin Garang, Perebutan Gelar Sudah Berakhir'
Otomotif 11 Juli 2019, 14:27
-
Bos Honda dan Ducati Perang Verbal Soal Dominasi Marc Marquez
Otomotif 11 Juli 2019, 13:15
-
Marquez: Quartararo Sukses Bikin 'Panas' Vinales dan Rossi
Otomotif 10 Juli 2019, 15:15
-
Marc Marquez: Jika Percaya Diri, Alex Bisa Lakukan Apa pun!
Otomotif 10 Juli 2019, 11:20
-
Mustahil Ancam Marquez, Vinales Puas Finis Kedua di Jerman
Otomotif 8 Juli 2019, 10:30
LATEST UPDATE
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
























KOMENTAR