Crew Chief Ducati Sebut Marc Marquez Mustahil Dibenci, Bikin Kaget Karena Bertalenta Hebat Tapi Rendah Hati

Crew Chief Ducati Sebut Marc Marquez Mustahil Dibenci, Bikin Kaget Karena Bertalenta Hebat Tapi Rendah Hati
Marc Marquez dan Marco Rigamonti (c) Ducati Corse

Bola.net - Crew chief Marc Marquez di Ducati Lenovo Team, Marco Rigamonti, mengaku 'jatuh cinta' kepada pembalapnya tersebut sejak bekerja sama di MotoGP 2025. Meski banyak fans dari negara asalnya, Italia, dikenal tak menyukai Marquez, Rigamonti justru menyatakan bahwa rider Spanyol itu sangat rendah hati.

Rigamonti telah bekerja untuk Ducati di WorldSBK dan MotoGP sejak 2004. Ia pindah ke Suzuki pada 2017, tetapi kembali ke Ducati pada 2019. Ia pernah menjadi crew chief Nicolo Canepa, Aleix Espargaro, Randy de Puniet, Hector Barbera, Andrea Iannone, Johann Zarco, dan Enea Bastianini sebelum berkolaborasi dengan Marquez.

Bekerja dengan delapan kali juara dunia seperti Marquez diakui Rigamonti terasa tak biasa. Menurutnya, Marquez merupakan rider yang selalu memahami setiap aspek motor dan mengerahkan segalanya di trek. Jelang Seri Hungaria, 22-24 Agustus 2025, mereka telah mengoleksi 12 kemenangan Sprint dan 9 kemenangan Grand Prix.

1 dari 2 halaman

Sulit untuk Tidak Jatuh Cinta kepada Marc Marquez

Gigi DallIgna, Marco Rigamonti, dan Marc Marquez (c) Ducati Corse

Gigi DallIgna, Marco Rigamonti, dan Marc Marquez (c) Ducati Corse

Selain itu, Marquez sedang memuncaki klasemen dengan koleksi 418 poin, unggul 142 poin atas adiknya sendiri, Alex Marquez. Ia menjadi kandidat juara dunia terkuat, dan berpotensi mengantarkan Rigamonti menuju gelar dunianya yang pertama. Lewat Diario AS, Selasa (19/8/2025), 'Riga' pun mengaku sangat senang atas kolaborasi ini.

"Saya rasa sulit untuk tidak jatuh cinta kepada Marc, bahkan bagi orang-orang yang punya kesempatan mewawancarainya. Sulit untuk tidak jatuh cinta kepada pembalap seperti dia, karena ia sangat mencintai pekerjaannya, mengerahkan sepenuh hatinya. Sulit untuk bilang Anda tidak suka Marc. Mustahil," ujarnya.

Sebelumnya, pria berusia 48 tahun ini sudah memahami sederet prestasi dan rekor gemilang Marquez di MotoGP. Namun, ia tak menyangka bahwa Marquez merupakan pembalap yang sangat rendah hati, ketika banyak orang meyakini bahwa rider berusia 32 tahun itu justru besar kepala berkat kiprahnya yang mentereng.

2 dari 2 halaman

Rendah Hati Meski Sudah Punya 8 Gelar Dunia

"Yang bikin saya kaget adalah sisi manusiawinya. Marc sebagai manusia. Marc sebagai pembalap dan rekor-rekornya sudah diketahui banyak orang, tapi aspek manusiawinya sungguh luar biasa. Ia tersenyum, bergurau dengan kami, menyapa semua orang, berterima kasih kepada semua orang, minta maaf kepada semua orang..." tutur Rigamonti.

"Dengan seseorang yang punya level seperti dia, Anda mungkin mengira dia orang yang datang dengan tulisan 'delapan gelar dunia' di dahi, yang tentu bakal menyebalkan. Kenyataannya, justru sebaliknya. Ini membuat tim kami bisa bekerja lebih tenang dan semua orang jadi senang," pungkasnya.

Sebelum bekerja dengan Rigamonti, Marquez bekerja dengan Santi Hernandez di Repsol Honda sejak di Moto2 2011 sampai MotoGP 2023. Pada 2024, ketika membela Gresini Racing, Marquez didampingi Frankie Carchedi. Saat ini, Hernandez menjadi crew chief Joan Mir, sementara Carchedi menjadi crew chief Fermin Aldeguer.

Sumber: Diario AS


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL