Bola.net - - Dalam usianya yang telah mencapai 39 tahun, Valentino Rossi belum juga memikirkan untuk pensiun dalam waktu dekat. Pada April lalu, ia malah menandatangani perpanjangan kontrak dengan Yamaha dan dipastikan bakal tetap berkompetisi di MotoGP sampai akhir 2020, yakni saat usianya mencapai 41 tahun.
Sembilan gelar dunia, ratusan podium dan kemenangan, puluhan pole, ditambah jumlah kekayaannya ternyata tak membuat The Doctor berpuas diri. Ia masih haus kemenangan dan ingin merebut gelar dunia ke-10. Saat ini, ia bahkan tengah berada di peringkat kedua pada klasemen.
Enam Legenda MotoGP pun memberikan opini mereka soal karir panjang Rossi via MotoGP.com, dan para legenda ini mengaku sangat salut pada karakter Rossi yang pantang menyerah. Simak komentar Kenny Roberts Jr, Kenny Roberts Sr, Wayne Rainey, Kevin Schwantz, Giacomo Agostini dan salah satu rival terberat Rossi, Casey Stoner.
Kenny Roberts Jr

Juara dunia GP500 2000
"Saat saya duduk di sofa dan menonton, saya rasa bakal mudah melakukan apa yang dilakukan Vale. Tapi saya bukan Vale. Bahkan bila saya melakukan latihan fisik, saya bakal tetap punya beberapa masalah, disebabkan usia. Jadi melihatnya memang menakjubkan. Saya rasa tak ada yang ingin melihatnya pensiun."
Kenny Roberts Sr

Tiga kali juara dunia
"Anda tak bisa membandingkan Valentino Rossi dengan siapa pun. Tak ada orang yang seperti Vale. Maksud saya, semua rider pasti melakukan apa yang harus mereka lakukan, tapi hanya ada satu Valentino Rossi.
"Mengapa ia masih mau melakukannya? Entahlah, ini semua mengalir dalam darahnya. Ia menentukan apa yang ia ingin lakukan, dan ia bisa melakukannya karena ia pembalap yang hebat. Saya angkat topi untuknya. Saya sendiri tak tahu apa saya bisa melakukan apa yang ia lakukan."
Wayne Rainey

Tiga kali juara dunia
"MotoGP adalah istrinya. Apa yang ia mampu lakukan sangatlah mengagumkan, dan tampaknya ia selalu tersenyum dan bahagia. Ia tak membiarkan masa-masa sulit terlalu lama membuatnya terpuruk, dan saya rasa itu sangat penting di MotoGP.
"Saya rasa juga merasa nyaman karena ia punya tim yang baik. Caranya berlatih dan melakukannya di rumah, punya proyek yang masih menarik minatnya dalam olahraga ini. Yang paling penting, ia jelas menikmati semuanya. Ini penting."
Kevin Schwantz

Juara dunia GP500 1993
"Saya rasa ia telah menemukan cara untuk terus memotivasi diri Setiap pekan balap sangatlah sulit di MotoGP. Jadi ini menakjubkan. Makin menakjubkan lagi bila saya melihat bagaimana caranya ia mencari motivasi untuk mempersiapkan diri sebelum musim dimulai, di mana biasanya Anda ingin di rumah saja dan bersantai. Ia jelas merupakan workaholic. Jika ia ingin melanjutkan karir selama dua musim lagi, ia bakal tetap kompetitif."
Giacomo Agostini

Lima belas kali juara dunia
"Keputusan Vale untuk tetap melanjutkan karir sama sekali tidak sulit untuk diambil. Ia mencintai motor dan suka balapan, ia suka atmosfernya. Saya rasa baginya sulit untuk menyebut kata 'pensiun'. Semua rider merasakan itu. Saya sendiri menangis selama tiga hari saat saya memutuskan pensiun. Jadi Vale masih tampil baik dan masih melaju cepat, serta ia masih bahagia. Jadi kenapa tidak?"
Casey Stoner

Juara dunia MotoGP 2007 dan 2011
"Kita tahu Vale, jika ia terus bekerja keras, maka ia semakin cepat. Saya rasa tak ada batasan usia di MotoGP. Semua orang selalu mengatakan berapa usia yang baik untuk tetap balapan, tapi saya rasa jika Anda tak punya cedera parah, tubuh Anda masih mendukung dan Anda masih menikmati kompetisi, maka mengapa harus pensiun? Tak ada alasan untuk pensiun bagi Vale dan jelas ia masih punya motivasi tinggi untuk tetap balapan."
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Enam Legenda MotoGP Komentari Karir Panjang Rossi
Otomotif 28 Juni 2018, 15:50
-
Lorenzo Pindah, Stoner Bandingkan Ducati dan Honda
Otomotif 26 Juni 2018, 14:10
-
Stoner Sebut Petrucci Layak Bela Tim Pabrikan Ducati
Otomotif 6 Juni 2018, 11:45
-
Stoner: Situasi Rossi di Ducati Lebih Buruk dari Lorenzo
Otomotif 6 Juni 2018, 11:00
-
Dovizioso Sebut Stoner 'Pilihan Keempat' Ducati di 2007
Otomotif 25 Mei 2018, 14:45
LATEST UPDATE
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
























KOMENTAR