Bola.net - - Dua pekan lalu, Jorge Lorenzo mengejutkan banyak pihak dengan keputusannya meninggalkan Ducati Corse demi menuju Repsol Honda akhir tahun nanti. Mengingat RC213V dikenal sebagai motor paling sulit dijinakkan di MotoGP, apakah Por Fuera harus cemas?
Lorenzo yang sebelumnya membela Yamaha selama sembilan musim, sejatinya bukanlah orang pertama yang mengambil keputusan serupa. Casey Stoner juga merupakan rider yang pernah meninggalkan Ducati demi Honda pada 2011 lalu, dan sukses merebut gelar dunia dengan kedua pabrikan.
Stoner, yang pensiun dini pada akhir 2012, pernah menjadi test rider Honda pada 2013-2015 dan sejak 2016 menjadi test rider Ducati. Mengenal kedua motor, rider Australia ini pun membandingkan keduanya.
Ducati vs Honda

Rider 32 tahun ini pun yakin seorang rider hanya harus mengoptimalkan keunggulan motornya agar kompetitif. "Akan selalu ada kelebihan dan kekurangan dari semua motor, Anda hanya harus meminimalisir kelemahan dan benar-benar memanfaatkan kelebihannya," tuturnya.
Latihan demi Adaptasi

"Jelas Ducati terasa lebih berat ketimbang Yamaha, karena nyaris semua orang yang datang dari Yamaha dan mengendarai motor lain mengeluh bahwa motor mereka tak semudah Yamaha. Ini biasa terjadi," ujar juara dunia MotoGP 2007 dan 2011 ini.
Stoner pun meyakini jika rider menemui motor yang sulit dijinakkan, maka ia harus bekerja lebih keras. "Motor adalah benda yang terdiri dari logam dan karet, yang kita ajak bekerja sama. Lebih mudah bila Anda yang beradaptasi, jadi Anda harus mengubah diri Anda dan gaya balap Anda," pungkasnya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Lorenzo Pindah, Stoner Bandingkan Ducati dan Honda
Otomotif 26 Juni 2018, 14:10
-
Stoner Sebut Petrucci Layak Bela Tim Pabrikan Ducati
Otomotif 6 Juni 2018, 11:45
-
Stoner: Situasi Rossi di Ducati Lebih Buruk dari Lorenzo
Otomotif 6 Juni 2018, 11:00
-
Dovizioso Sebut Stoner 'Pilihan Keempat' Ducati di 2007
Otomotif 25 Mei 2018, 14:45
-
Marquez Berpeluang Samai Rekor Stoner di MotoGP Prancis
Otomotif 15 Mei 2018, 11:40
LATEST UPDATE
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
























KOMENTAR