Bola.net - - Pimpinan Monster Yamaha Tech 3, Herve Poncharal baru-baru ini kembali menyatakan rasa sedihnya karena tak bisa mempertahankan Pol Espargaro, yang akan membela KTM Factory Racing di MotoGP tahun depan. Kepada Speedweek, Poncharal mengaku Espargaro merasa kecewa pada Yamaha.
Espargaro yang merupakan juara dunia Moto2 2013, mendapatkan kontrak pabrikan dari Yamaha selama tiga musim terakhir dan kerap dijadikan kandidat pengganti salah satu dari Jorge Lorenzo maupun Valentino Rossi di Movistar Yamaha MotoGP di masa depan.
Pol Espargaro (c) Tech 3
Meski begitu, Espargaro justru tak dipilih oleh Yamaha setelah Lorenzo memutuskan hijrah ke Ducati tahun depan. Pabrikan Garpu Tala malah memilih Maverick Vinales untuk dijadikan pengganti Por Fuera. Poncharal pun menyatakan Espargaro begitu kecewa dan akhirnya menerima pinangan KTM.
"Saya punya hubungan yang baik dengan Pol. Tapi sejak Mugello saya kian yakin kami tak bisa mempertahankannya. Yamaha menawarinya perpanjangan kontrak setahun dengan opsi 2018, tapi ia tak tertarik. Pol sangat terkejut ketika menyadari ia tak diperhitungkan untuk jadi pengganti Jorge," ujar pria Prancis ini.
Musim depan, Polyccio pun akan kembali bertandem dengan Bradley Smith. "Saya segera menyadari inilah akhir era Yamaha dan Pol. Andai pun ia bertahan, situasi bakal buruk baginya. Ia merasa bukan lagi pilihan nomor satu bagi Yamaha. Inilah alasan mengapa ia tak ragu menerima tawaran KTM. Ia ingin bekerja dengan proyek pabrikan dengan nyata," pungkas Poncharal.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Dapat GP17, Petrucci Target Tempel Lorenzo-Dovizioso
Otomotif 22 Desember 2016, 16:00
-
'Espargaro Heran Tak Dijadikan Pengganti Lorenzo'
Otomotif 22 Desember 2016, 15:00
-
Yamaha MotoGP Rilis Video 'Season's Greeting', Kreatif!
Open Play 22 Desember 2016, 13:00
-
Ducati Sulit Dikendarai, Lorenzo Giat Persiapan Fisik
Otomotif 21 Desember 2016, 15:00
-
Lorenzo: Ducati Bagai Ferrari, Gelar Bakal Spesial
Otomotif 21 Desember 2016, 13:00
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55


























KOMENTAR