
Bola.net - Pembalap Prima Pramac Racing, Jorge Martin, menegaskan Ducati Lenovo Team adalah skuad yang menjadi opsi utamanya di MotoGP 2025. Namun, ia mengaku, jika tak mendapatkan kans itu dan justru kalah dari Marc Marquez, maka ia akan legawa karena sudah optimal membuktikan diri.
Sejak akhir 2022, Martin sudah jadi kandidat pembalap tim pabrikan Ducati. Namun, ia kalah dari Enea Bastianini yang mengakhiri musim di peringkat 3. Pada akhir 2023, ia dapat kesempatan lagi, tetapi dengan syarat harus jadi juara dunia. Sayang, ia sekadar jadi runner up, sehingga harus bertahan di Pramac.
Kini, kans membela Ducati Lenovo Team lebih terbuka lebar, karena ia sedang memimpin klasemen pembalap. Namun, Martin lagi-lagi harus berebut kursi itu dengan Bastianini, begitu juga dengan Marc Marquez. Pasalnya, kedua rider ini juga mampu tampil baik dalam lima seri perdana musim ini.
Ingin Segera Fokus pada Kompetisi

Ducati diperkirakan akan mengambil keputusan di Mugello, Italia, pada 31 Mei-2 Juni 2024 mendatang. Lewat gelar wicara 'El Larguero' di Cedena SER pada Kamis (16/5/2024), Martin mengaku ingin semua diskusi ini cepat diselesaikan sehingga ia bisa lebih fokus berkompetisi tanpa harus memikirkan hal-hal di luar trek.
"Saya tak tahu kapan Ducati akan ambil keputusan. Ini adalah hal yang dipikirkan manajer saya. Namun, saya tahu keputusan akan segera diambil, karena kami tak bisa terus-terusan menanti yang tak pasti. Kami ingin segera menyelesaikannya, sehingga saya bisa balapan dengan pikiran yang lebih jernih," ujarnya.
"Dengan begitu, saya tak harus memikirkan apakah mereka menghargai saya atau tidak. Saya harap ini berakhir seperti yang saya mau, yakni mengenakan seragam merah dan meraih kemenangan. Namun, tak seorang pun tahu apa yang akan terjadi," lanjut juara dunia Moto3 2018 ini.
Dari Pramac ke Lenovo Bakal Jadi Siklus Sempurna

Dalam wawancara yang sama, Martin juga ditanya apa yang akan ia rasakan andai Ducati akhirnya lebih memilih Marquez sebagai tandem Pecco Bagnaia. Menurut Martin, wajar-wajar saja jika Ducati memilih delapan kali juara dunia. Yang terpenting, sejauh ini ia sudah membuktikan bahwa ia memang merupakan rider Ducati terbaik.
"Hidup memang tidak adil, itu jelas. Namun, saya tak merasa ini soal adil atau tidak. Ini soal apa yang sudah saya buktikan, mengikuti jalan yang ada di Ducati. Siklusnya bakal sempurna usai menang di Pramac lalu naik ke tim pabrikan. Namun, keputusan tidak ada di tangan saya," pungkas Martin.
Saat ini, Martin ada di puncak klasemen pembalap dengan koleksi 129 poin. Bagnaia ada di belakangnya dengan ketertinggalan 39 poin. Sementara itu, Marquez dan Bastianini masing-masing duduk di peringkat ketiga dan keempat, sama-sama mengoleksi 89 poin.
Sumber: El Larguero/Cedena SER
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Jorge Martin Mimpi Setim dengan Marc Marquez: Pasti Bakal Brutal!
Otomotif 17 Mei 2024, 13:10
LATEST UPDATE
-
Prediksi Spanyol vs Turki 19 November 2025
Piala Dunia 18 November 2025, 06:45
-
Prediksi Brasil vs Tunisia 19 November 2025
Amerika Latin 18 November 2025, 06:30
-
BRI Super League: Persib Bandung Kehilangan Adam Alis karena Cedera Kaki
Bola Indonesia 18 November 2025, 04:37
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55




















KOMENTAR