
Bola.net - Maverick Vinales belakangan ini buka-bukaan soal masa-masa kelamnya di Monster Energy Yamaha. Ia mengaku merasa kecil hati selama membela mereka. Pasalnya, meski terbukti mampu memperebutkan hasil-hasil mentereng, ia merasa tak mendapatkan bantuan teknis yang baik. Alhasil, performanya pun jadi inkonsisten.
Vinales secara mengejutkan memilih pindah ke Yamaha sebagai pengganti Jorge Lorenzo pada 2017, meski tampil kompetitif bersama Suzuki selama dua musim. Selama membela tim pabrikan Yamaha, ia pun sukses mengumpulkan 24 podium, termasuk 8 kemenangan. Namun, hubungan mereka terus memburuk tiap tahun.
Selama di Yamaha, Vinales sempat tiga kali ganti crew chief, yakni dari Ramon Forcada ke Esteban Garcia dan lalu Silvano Galbusera. Namun, kendala inkonsistensi tak kunjung reda. Ketegangan antara Vinales dan Yamaha makin kental pada pertengahan 2021, usai ia finis terbuncit di Jerman tetapi mampu finis kedua di Belanda.
Merasa Bisa Menang, Tetapi Hanya Bisa Finis di Posisi 10-12

Usai hasil janggal itu, kedua belah pihak memilih berpisah pada 2022 meski kontrak mereka masih menyisakan setahun. Namun, usai Vinales merasa frustrasi dan menggeber motornya keras-keras di Seri Styria, ia diskors satu balapan dan perpisahan pun dilakukan usai Seri Austria. Di sana, berakhirlah era Vinales-Yamaha.
"Saya kecil hati dan kecewa. Saya tak merasa seperti balapan. Saat melihat Anda mampu memperebutkan posisi terbaik dan gelar dunia, tetapi hanya bisa finis di posisi 10-12, Anda kehilangan rasa lapar. Setelahnya, ada titik di mana Anda selalu mengajukan pertanyaan yang sama," ujarnya via Motorbike Magazine, Senin (12/12/2022).
"Apa hal yang saya suka? Yang saya suka adalah balapan motor. Saya suka MotoGP dan saya suka menang. Lebih dari apa pun, saya paling suka menang. Itulah alasan saya memutuskan melanjutkan karier, lanjut bersama Aprilia, lanjut memperjuangkan mimpi saya, yakni jadi juara dunia," ujar rider yang juga juara dunia Moto3 2013 ini.
Pembalap Pasti Lahir dengan Ambisi Menang

Vinales juga menyatakan rasa lapar untuk menang tidak pernah sirna usai berpisah dari Yamaha. Menurutnya, seorang pembalap pasti terlahir dengan ambisi untuk menang. "Yang paling memotivasi saya adalah rasa lapar untuk menang. Saya rasa hal itu tidak hilang, karena Anda terlahir dengan ambisi itu," lanjutnya.
'Top Gun' pun merasa ambisinya ini didukung Aprilia Racing, yang ia bela tepat setelah hengkang dari Yamaha pada pertengahan 2021. Skuad asal Italia ini menurutnya memiliki suasana kerja yang lebih kondusif daripada Yamaha. "Atmosfer itu sudah ada sejak lama, dan Aprilia punya atmosfer yang sangat baik," tuturnya.
"Kami tahu masa kami akan datang, kami pun sedang membangunnya, dan kami bekerja keras. Saya harus sabar, ini adalah hal yang telah saya latih dan akan saya teruskan. Waktu kami akan datang, di mana kami menang. Namun, ini butuh usaha dan proses, dan di sanalah kami berada sekarang," pungkas Vinales.
Statistik Prestasi Maverick Vinales

Jumlah Grand Prix: 207
Jumlah pole: 24
Jumlah podium: 71
Jumlah kemenangan: 25
Jumlah gelar dunia: 1 (Moto3 2013)
2011:: GP125 Blusens by Paris Hilton Racing - Peringkat 3
2012:: Moto3 Blusens Avintia - Peringkat 3
2013:: Moto3 Team Calvo - Juara
2014:: Moto2 Paginas Amarillas HP 40 - Peringkat 3
2015:: MotoGP Team Suzuki Ecstar - Peringkat 12
2016:: MotoGP Team Suzuki Ecstar - Peringkat 4
2017:: MotoGP Movistar Yamaha - Peringkat 3
2018:: MotoGP Movistar Yamaha - Peringkat 4
2019:: MotoGP Monster Energy Yamaha - Peringkat 3
2020:: MotoGP Monster Energy Yamaha - Peringkat 6
2021:: MotoGP Monster Energy Yamaha dan Aprilia Racing - Peringkat 10
2022:: MotoGP Aprilia Racing - Peringkat 11
Sumber: Motorbike Magazine
Baca juga:
- Marc Marquez: Dioperasi 4 Kali, Lengan Kanan Saya Jelas Takkan Normal Lagi
- Alasan Marc Marquez Bikin Serial Dokumenter: Bukti Saya Bukan Superhero, Cuma Manusia Biasa
- Jadwal Lengkap Formula 1 2023: 24 Seri, 6 Sprint Race
- 8 Pabrikan Motor Dunia Pernah Juarai MotoGP, Siapa yang Paling Sukses?
- Kini Akur Terus, Jorge Lorenzo Ingin Balapan Mobil Lawan Valentino Rossi
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Kecil Hati Selama di Yamaha, Maverick Vinales Masih Lapar Gelar MotoGP di Aprilia
Otomotif 15 Desember 2022, 12:30
-
Ducati Sebut Tak Pernah Lirik Marc Marquez: Kami Justru Tertarik pada Maverick Vinales
Otomotif 24 November 2022, 15:11
-
Marah dan Kecewa, Aprilia Ngaku Belum Siap Serius Bidik Gelar Juarai MotoGP
Otomotif 10 November 2022, 15:16
-
Aleix Espargaro Gagal Juarai MotoGP 2022, Aprilia: Ini Salah Tim, Bukan Pembalap
Otomotif 26 Oktober 2022, 15:57
-
Hasil FP4 MotoGP Australia: Maverick Vinales Bawa Aprilia Berkuasa
Otomotif 15 Oktober 2022, 10:09
LATEST UPDATE
-
Evaluasi Timnas Indonesia U-22 jelang SEA Games 2025: Progres Terlihat, PR Masih Ada
Tim Nasional 19 November 2025, 04:25
-
Imbang 2-2 Lawan Mali, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Layak Dapat Apresiasi
Tim Nasional 19 November 2025, 04:00
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55


















KOMENTAR