
Bola.net - Pembalap Mercedes AMG Petronas, Valtteri Bottas, merasa ikut gagal menjuarai Formula 1 usai sang tandem, Lewis Hamilton, dijegal Max Verstappen dalam perebutan gelar dunia di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi, Minggu (12/12/2021). Kepada Crash.net, Bottas mengaku sangat prihatin, meski Mercedes mengunci gelar konstruktor.
Verstappen yang start dari pole, langsung tersalip oleh Hamilton di trek lurus selepas start. Pada Lap 53, Hamilton masih memimpin dan unggul 11,5 detik. Namun, Nicholas Latifi menghantam dinding pembatas dan mengundang Safety Car. Red Bull pun meminta Verstappen melakukan pit stop pada Lap 54 untuk mengganti ban keras ke lunak.
Pada akhir Lap 57, Hamilton dan Verstappen bersisian saat Safety Car masuk ke pit. Pada awal Lap 58, Verstappen pun menyalip Hamilton dan mengambil alih pimpinan balap di Tikungan 5. Verstappen mampu mempertahankan posisi pertama sampai bendera finis dikibarkan. Dengan begitu, ia menjadi juara dunia dan Hamilton jadi runner up.
Anggap Lewis Hamilton Layak Juara

Bottas sendiri menjalani balapan yang berat. Start keenam, ia melorot dua posisi pada lap pembuka dan sulit mencari ritme ideal. Ia ada di posisi keempat pada restart usai Safety Car masuk ke pit, namun disalip duet Scuderia AlphaTauri pada lap pemungkas. Baginya, makin berat merayakan gelar konstruktor Mercedes.
"Jelas kami ingin meraih kedua gelar. Menjadi juara dunia konstruktor lagi memang prestasi besar, namun pada saat yang sama juga menyakitkan melihat Lewis tak meraih gelar dunia pembalap. Bahkan bagi saya, saya merasa seperti kehilangan gelar juga karena dia kalah," ungkap pembalap Finlandia berusia 32 tahun ini.
"Saya merasa kecewa untuknya, karena saya merasa ia layak mendapatkannya hari ini. Ia melakukan start dan menjalani balapan dengan baik, lalu situasinya berubah seperti ini. Beginilah olahraga, beginilah jalannya. Kadang merugikan Anda, kadang menguntungkan Anda. Sayangnya, hari ini bukan hari kami," lanjut Bottas.
Sedih Tinggalkan Mercedes, Semangat Bela Alfa Romeo

Usai lima tahun membela Mercedes, Bottas akan digantikan George Russell musim depan. Ia sendiri akan pindah ke Alfa Romeo Racing sebagai pengganti kompatriotnya yang pensiun, Kimi Raikkonen. Bottas pun mengaku perasaanya berkecamuk meninggalkan Mercedes, meski bersemangat menyongsong musim baru.
"Rasanya campur aduk. Saya senang tim kami dapat gelar konstruktor. Saya bangga, tapi pada saat yang sama, saya prihatin untuk Lewis. Tapi kini saatnya untuk memulai hal baru. Saya sangat bangga dan mensyukuri apa yang kami raih bersama. Kami meraih hal-hal hebat," ungkap Bottas.
"Ini mungkin bukan balapan terbaik untuk mengakhiri kerja sama, namun kami harus lihat gambaran besarnya. Kami meraih lima gelar dunia konstruktor bersama-sama. Saya dan Lewis adalah tandem paling sukses dalam sejarah F1, jadi rasanya cukup sedih harus pergi. Namun, tentu saya menatap masa depan," tutupnya.
Sumber: Crashnet
Baca Juga:
- Juarai Formula 1 2021, Max Verstappen Pegang 9 Rekor Bertema 'Pembalap Termuda'
- 5 Juara Dunia Termuda di Formula 1, di Manakah Posisi Max Verstappen?
- 30 Tahun Penantian Honda: Fakta Menarik di Balik Sukses Max Verstappen Juarai Formula 1 2021
- Max Verstappen: Lewis Hamilton Mengagumkan, Bikin Red Bull Nyaris Kewalahan
- Lewis Hamilton: Selamat untuk Max Verstappen, Mercedes Sudah Kerahkan Segalanya
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Marc Marquez Kehabisan Suara Gara-Gara Dukung Max Verstappen Juarai Formula 1 2021
Otomotif 13 Desember 2021, 16:10
-
Para Rival Sanjung Max Verstappen, Sudah Prediksi Bakal Juarai Formula 1 Suatu Saat Nanti
Otomotif 13 Desember 2021, 13:15
-
Lewis Hamilton Gagal Juarai Formula 1, Valtteri Bottas Merasa Ikut Kalah
Otomotif 13 Desember 2021, 11:58
-
Juarai Formula 1 2021, Max Verstappen Pegang 9 Rekor Bertema 'Pembalap Termuda'
Otomotif 13 Desember 2021, 10:55
-
5 Juara Dunia Termuda di Formula 1, di Manakah Posisi Max Verstappen?
Otomotif 13 Desember 2021, 10:17
LATEST UPDATE
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
























KOMENTAR