Bola.net - - Lima hari sudah dilalui Jorge Lorenzo sebagai rider Ducati dalam uji coba pramusim MotoGP Malaysia dan Australia, namun sang lima kali juara dunia ini belum juga menemukan cara yang pas untuk beradaptasi dengan Desmosedici GP17. Pada hari kedua uji coba Australia, Lorenzo hanya menduduki posisi ke-15, setelah berada di posisi ke-11 pada hari pertama.
Lorenzo memang berhasil terus memperbaiki catatan waktu personalnya, namun ia masih tertinggal 1,350 detik dari rider tercepat, Maverick Vinales yang membela Movistar Yamaha MotoGP. Rider Spanyol ini pun mengaku corner speed-nya begitu lemah dari dugaan, dan masih kesulitan berpindah arah di tikungan.
Jorge Lorenzo (c) Ducati
"Kami hanya sedikit untung di akhir lintasan lurus. Kami tertinggal di banyak bagian lintasan, mungkin 95 persen, terutama soal corner speed dan pengereman. Motor kami juga masih sulit membelok. Di beberapa area, mesin kami juga terlalu gugup. Tapi kami membaik secara bertahap. Yang penting, kami kian cepat setiap hari," ujarnya kepada Crash.net.
Meski begitu, Lorenzo yakin ada yang salah dengan Desmosedici GP17 miliknya, apalagi rider tim satelit Pull & Bear Aspar Team, Alvaro Bautista lebih baik di corner speed. Mengendarai Desmosedici GP16, Bautista berhasil menduduki posisi keempat.
"Jelas ada yang tidak benar. Kami harus menemukannya agar lebih cepat saat masuk tikungan, membuka gas dengan mudah dan lebih baik di corner speed. Mungkin motor kami memang tak terlalu baik di area itu, namun Alvaro saat ini jauh lebih cepat dari saya di tikungan, dan kami harus paham apa yang terjadi," pungkas Por Fuera.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Masih Tertinggal, Jorge Lorenzo: Pasti Ada yang Salah
Otomotif 17 Februari 2017, 12:30
-
Sinergi MotoGP-WorldSBK, Kunci Sukses Ducati Corse
Otomotif 16 Februari 2017, 15:05
-
Lorenzo Sempat 'Lupa' Cara Kendarai Ducati di Australia
Otomotif 16 Februari 2017, 11:35
-
Tak Ragukan Honda, Yamaha Perhatikan Ducati
Otomotif 10 Februari 2017, 11:15
-
MotoGP-WorldSBK Sama Penting, Ducati Ingin Rebut Gelar
Otomotif 9 Februari 2017, 16:45
LATEST UPDATE
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55





















KOMENTAR