
Bola.net - Selama berkarier di MotoGP, Valentino Rossi pernah membela tiga pabrikan. Dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport, The Doctor mengaku kerap bertanya-tanya soal perjalanan kariernya andai ia tak pernah meninggalkan Honda, dan apa jadinya jika ia tak kembali ke Yamaha usai membela Ducati.
Rossi pernah jadi anak emas Honda pada 2000-2002. Dua tahun pertama ia habiskan di Nastro Azzurro Honda, dan meraih gelar GP500 2001. Pada 2002 dan 2003, ia membela Repsol Honda dan menjuarai dua musim tersebut. Uniknya, saat ada di atas angin, ia justru pindah ke Yamaha yang saat itu tengah paceklik gelar.
"Kadang saya berpikir, apa yang akan terjadi jika saya bertahan di Honda. Apakah kemenangan saya bakal sama banyaknya? Saya mungkin saja sudah melewati rekor Giacomo Agostini," tutur Rossi, yang saat ini mengoleksi 115 kemenangan, hanya tertinggal 7 dari Agostini.
Honda Lebih Dominan, Yamaha Lebih Indah

Meski begitu, Rossi sama sekali tak menyesal pindah ke Yamaha. "Di Yamaha, saya lebih jarang menang, tapi kemenangan-kemenangan saya lebih cantik. Pada 2007, orang bilang saya sudah 'habis', tapi malah sukses mengalahkan Jorge Lorenzo dan Casey Stoner, yang disebut orang 'Valentino Rossi Baru'," ujarnya.
Pebalap asal Italia ini pun mengaku bahwa kemenangannya yang paling indah adalah MotoGP Afrika Selatan pada 2004, yakni balapan perdananya bersama Yamaha. Kemenangan itu terjadi tak terduga, karena orang-orang menganggap Rossi melakukan blunder dengan meninggalkan Honda.
"Dari banyak kemenangan saya yang indah, yang ada di posisi teratas adalah Welkom pada 2004. Pada hari itulah sebuah cerita legenda dilahirkan oleh Valentino Rossi. Saya meninggalkan Honda, yang punya motor terbaik, demi Yamaha, yang sedang mengalami momen sulit. Rasanya sungguh gila," kisahnya.
Sempat Persiapkan Masa Pensiun
Sembilan kali juara dunia ini juga mengaku sangat bersyukur pintu Yamaha kembali terbuka lebar untuknya pada 2013 lalu, usai ia terpuruk bersama Ducati pada 2011-2012. Rossi bahkan mengaku ia sudah mempersiapkan masa pensiun andai Yamaha menolaknya kembali.
"Dengan berlutut, saya akhirnya bisa kembali ke Yamaha. Ada orang yang tak menginginkan saya karena cara kami berpisah. Tapi jujur saja, saya sangat percaya, jika Yamaha tak mau memberikan M1 lagi kepada saya, mungkin saya sudah pensiun saat berusia 33 tahun," tutup Rossi.
Nyatanya, Rossi masih aktif balapan di MotoGP dalam usia 40 tahun, dan bahkan dipastikan akan tetap berkompetisi tahun depan. Dalam pekan balap di Phillip Island, Australia, akhir pekan lalu, ia juga merayakan startnya yang ke-400 di ajang Grand Prix.
Baca Juga:
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Momen Manis Valentino Rossi Reuni dengan Jeremy Burgess
Otomotif 30 Oktober 2019, 12:25
-
Valentino Rossi Sempat Terpikir Pensiun dalam Usia 33 Tahun
Otomotif 30 Oktober 2019, 11:55
-
Valentino Rossi: 'Spesies' Pebalap MotoGP Alami Evolusi
Otomotif 30 Oktober 2019, 09:15
-
'Rossi Harus Tentukan Kapan Pensiun, Lorenzo Harus Bangkit'
Otomotif 29 Oktober 2019, 15:40
-
Jorge Lorenzo Soal Valentino Rossi: Saat Setim, Kamilah yang Terbaik
Otomotif 29 Oktober 2019, 10:20
LATEST UPDATE
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
-
Link Live Streaming La Liga 2025/26: Barcelona vs Athletic Bilbao, Tayang di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:51
-
Simak Jadwal La Liga 2025/26 Pekan ke-13, Tayang Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:41
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR