
Bola.net - Laga Italia vs Jerman menyisakan catatan manis bagi Gli Azzurri. Walau gagal meraih kemenangan, Italia patut senang karena telah memberi debut pada sejumlah pemain muda termasuk Wilfried Gnonto.
Italia berjumpa Jerman pada laga UEFA Nations League A Grup 3. Laga antara Italia vs Jerman dimainkan di Stadion Renato Dall'Ara pada Minggu (5/6/2022) dini hari WIB. Laga ini berjalan cukup seru.
Setelah bermain imbang tanpa gol, Italia unggul pada menit ke-70 lewat gol Lorenzo Pellegrini. Lalu, Jerman mampu menyamakan kedudukan tiga menit kemudian dari gol Joshua Kimmich.
Laga Italia vs Jerman menjadi momen debut bagi enam pemain Italia. Salah satunya adalah penyerang muda Wilfried Gnonto. Ada banyak kisah unik dari pemain 18 tahun itu. Simak selengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.
Jebolan Akademi Inter Milan
Gnonto masuk lapangan pada menit ke-65, menggantikan Matteo Politano. Pada usia 18 tahun, Gnonto menjalani debut senior bersama Timnas Italia. Tidak semua pemain bisa mencatat hal spesial seperti ini.
Gnonto harus melewati jalan terjal untuk mendapat debut. Gnonto adalah pemain didikan akademi Inter Milan. Namun, pada usia yang sangat muda, dia memilih pindah ke FC Zurich untuk mendapat kesempatan bermain.
🆕 Esordio in #Nazionale anche per Wilfried #Gnonto 🇮🇹#ItaliaGermania #ITAGER #Azzurri #VivoAzzurro #NationsLeague pic.twitter.com/r1dP08JNyl
— Nazionale Italiana ⭐️⭐️⭐️⭐️ (@Azzurri) June 4, 2022
"Saya merasa sangat betah di Inter, tetapi pada titik tertentu Anda perlu membuat keputusan sulit. Untungnya, saya memiliki orang tua dan agen yang membantu saya melalui proses tersebut. Itu adalah risiko," kata Gnonto.
Juara di FC Zurich
Keputusan Gnonto pindah ke FC Zurich sangat tepat. Dia memang tidak mendapat banyak atensi. Tapi, dia mendapat menit bermain. Pada musim 2021/2022, Gnonto memainkan 33 laga di Liga Super, mencetak delapan gol, dan juara.
🇮🇹👏🏽 Willy Gnonto wurde definitiv ins Kader der italienischen A-Nationalmannschaft aufgeboten. Die @Azzurri bestreiten in den nächsten Wochen den "CONMEBOL–UEFA Cup of Champions" gegen Argentinien und 4 Nations-League-Spiele gegen Deutschland, Ungarn & England.#fcz pic.twitter.com/cgxW2VLoPR
— FC Zürich (@fc_zuerich) May 27, 2022
Setelah itu, Gnonto menjalani debut di Timnas Italia.
"Itu adalah minggu yang aneh dan menggembirakan, pelatih memberi saya kesempatan dan saya pikir saya memanfaatkannya sebaik mungkin," ucap pemain berusia 18 tahun.
"Semuanya berjalan begitu cepat, saya hanya mencoba menikmati momen dan setiap sesi latihan, karena berada di sini adalah hak istimewa," tegasnya.
1 Jam Menanti Lionel Messi

Publik Italia mulai membandingkan Gnonto dengan Lorenzo Insigne. Mereka punya gaya bermain, posisi, dan postur tubuh yang dianggap mirip. Tapi, Gnonto mengaku lebih banyak mempelajari gaya bermain Raheem Sterling.
Gnonto juga mengidolakan Lionel Messi. Saat Italia berjumpa Argentina pada laga Finalissima, Gnonto sangat ingin berjumpa Lionel Messi. Dia ingin mengajak foto peraih lima gelar Ballon d'Or tersebut.
"Saya mencoba berdiri di luar ruang ganti selama satu jam, tapi tidak bertemu dengan Messi!," kata Gnonto.
Darah Pantai Gading
Gnonto lahir dan besar Piedmont adalah sebuah wilayah di barat laut Italia. Orang tuanya berasal dari Pantai Gading. Latar belakangn keluarga itu membuat perjuangan Gnonto di sepak bola sangat keras.
"Saya berutang segalanya kepada keluarga saya, karena sejak saya kecil mereka membuat begitu banyak pengorbanan untuk saya dan saya mencoba untuk membayar mereka sebaik mungkin. Saya hanya berharap mereka bangga dengan saya," tutup Gnonto.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Italia 1-1 Jerman: 6 Pemain yang Mendapat Debut dari Roberto Mancini
Piala Dunia 5 Juni 2022, 09:24
-
Italia 1-1 Jerman: Regenerasi Itu Nyata!
Piala Eropa 5 Juni 2022, 05:09
-
Man of the Match Italia vs Jerman: Joshua Kimmich
Piala Eropa 5 Juni 2022, 04:03
LATEST UPDATE
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55






















KOMENTAR