
Bola.net - Carlo Ancelotti resmi diperkenalkan sebagai pelatih baru Timnas Brasil dalam sebuah konferensi pers panjang di Rio de Janeiro, Senin (26/5/2025) waktu setempat. Sosok yang lama malang-melintang di klub-klub elite Eropa ini kini memulai babak baru bersama Selecao.
Menariknya, banyak yang bertanya mengapa ia tak menunggu kesempatan melatih Italia, negara asalnya. Apalagi, kiprahnya sebagai pelatih klub asal Italia maupun luar negeri sudah menempatkan Ancelotti sebagai salah satu pelatih terbaik dunia.
Namun, dalam presentasi perdananya, Ancelotti menjelaskan bahwa pilihannya ke Brasil bukan karena menolak Italia. Ada alasan yang sangat manusiawi, sekaligus profesional, di balik keputusan besar ini.
Bukan Tolak Italia, Tapi Italia Tidak Pernah Menghubungi
Ancelotti mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah secara aktif menolak tawaran dari Italia. Ia memilih Brasil karena memang tidak pernah ada pendekatan konkret dari FIGC.
Menurutnya, posisi pelatih Timnas Italia sudah diisi oleh sosok yang sangat ia hormati. Dalam hal ini, Ancelotti merujuk pada Luciano Spalletti yang saat ini memang tengah mempersiapkan Azzurri menuju Euro 2024.
"Karena saat ini mereka sudah memiliki pelatih yang juga teman saya, Luciano Spalletti, dan Italia tidak pernah menghubungi saya," ujar Ancelotti dalam konferensi pers perdananya.
"Mereka tidak pernah menghubungi saya karena mereka sudah punya pelatih hebat. Brasil yang menghubungi, dan saya sangat bangga berada di sini karena sejarah menunjukkan Brasil adalah tim nasional terbaik di dunia dengan lima gelar Piala Dunia. Ini tanggung jawab besar bagi saya untuk meraih gelar keenam," sambungnya.
Italia dan Brasil, Dua Tradisi Sepak Bola dengan Nasib Berbeda
Brasil dan Italia adalah dua negara dengan sejarah panjang di sepak bola dunia. Namun dalam beberapa tahun terakhir, keduanya mengalami dinamika berbeda.
Italia gagal lolos ke dua Piala Dunia terakhir, sementara Brasil terus menjadi unggulan meski tak selalu juara. Ancelotti menilai bahwa perbedaan ini disebabkan oleh perubahan generasi yang memengaruhi performa masing-masing tim.
"Sepak bola punya era dan generasi. Itu bisa memengaruhi hasil akhir," jelas Ancelotti.
"Saya percaya Italia dan Brasil akan kembali kompetitif tahun depan. Italia bekerja sangat keras dan Brasil selalu berada di level tinggi. Sebagai contoh, Brasil punya skuat terbaik di tahun 1982, tapi Italia yang menang karena untuk sukses, Anda harus menggabungkan bakat dengan semangat pengorbanan dan kerja keras," tambahnya.
Waktu yang Tepat untuk Pindah ke Tim Nasional
Keputusan Ancelotti meninggalkan klub untuk menangani tim nasional bukan diambil secara instan. Ada pertimbangan waktu dan kesiapan pribadi yang jadi penentu.
Saat Italia sempat tertarik padanya di masa lalu, Ancelotti masih terlalu menikmati rutinitas sepak bola klub. Namun kini, dengan usianya yang hampir 66 tahun dan kontraknya di Real Madrid sudah mencapai ujung, tawaran Brasil datang di saat yang sangat tepat.
"Saya pernah dihubungi di masa lalu untuk melatih Italia, tapi saat itu saya masih terikat dengan sepak bola klub dan merasa akan kehilangan pengalaman melatih harian," ujarnya.
"Sekarang saya hampir berusia 66 tahun, gaya hidup saya mulai berubah, dan Real Madrid juga siap melangkah ke arah baru. Jadi, timing dari tawaran Brasil sangat sempurna bagi saya, berbeda dengan situasi dari Italia," jelas Ancelotti.
Tetap Pantau Serie A, Dua Pemain Italia Dipanggil ke Brasil
Meski kini melatih Brasil, perhatian Ancelotti terhadap sepak bola Italia belum pudar. Ia bahkan memanggil dua pemain Serie A dalam skuat pertamanya bersama Selecao.
Dua nama tersebut adalah Carlos Augusto dari Inter Milan dan Ederson dari Atalanta. Keduanya tampil konsisten sepanjang musim dan layak mendapatkan panggilan internasional.
"Mereka menjalani musim yang sangat baik, itulah sebabnya saya memanggil mereka," kata Ancelotti.
"Carlos Augusto akan bermain di final Liga Champions dalam beberapa hari, sementara Ederson menjalani musim yang luar biasa bersama Atalanta," pungkasnya.
Jangan Sampai Ketinggalan ini Bolaneters!
- Simone Inzaghi Ungkap Ada Tawaran dari Arab Saudi, Inter Milan Siap Bahas Usai Final Liga Champions
- Rapor Inter Milan 2024/2025: 7, Tanpa Trofi Domestik
- Godaan Dahsyat Al Hilal Untuk Simone Inzaghi Agar Tinggalkan Inter Milan
- Inter Milan Gercep Dekati Modric Yang Akan Cabut Dari Real Madrid
- Serie A 2025/2026: Musim Baru, Cerita Baru
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Riccardo Orsolini dan Ironi Gli Azzurri
Liga Italia 27 April 2025, 00:20
-
Spalletti: Italia Tunjukkan Wajah Baru, Tapi Masih Ada yang Harus Dipelajari
Piala Eropa 24 Maret 2025, 11:07
-
Disingkirkan Jerman jadi Pelajaran Berharga Italia, Kok Bisa?
Piala Eropa 24 Maret 2025, 10:43
LATEST UPDATE
-
Inikah Pengganti Altay Bayindir di Skuad Manchester United di 2026?
Liga Inggris 17 November 2025, 15:31
-
Sesko Cedera, MU Impor Striker Lagi dari Jerman?
Liga Inggris 17 November 2025, 15:18
-
Liverpool Dikabarkan Sudah Buka Negosiasi Untuk Gelandang yang Diincar Man United Ini
Liga Inggris 17 November 2025, 15:07
-
Jadwal Lengkap Turnamen Bulu Tangkis BWF 2025: Ayo, Dukung Indonesia!
Bulu Tangkis 17 November 2025, 15:06
-
Presiden Prabowo Targetkan Produksi Mobil dan Motor Nasional Menuju Indonesia Emas 2045
News 17 November 2025, 14:51
-
Jadwal Lengkap BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 17 November 2025, 14:48
-
Diskon Tiket Pesawat untuk Natal dan Tahun Baru, Penerbangan Dimulai 22 Desember 2025
News 17 November 2025, 14:35
-
Nestapa Pecco Bagnaia, Akui 2025 Musim Terburuknya di MotoGP: Tapi Saya Nggak Boleh Marah!
Otomotif 17 November 2025, 14:31
-
Eks Chelsea Ini Ungkap Dua Biang Kerok yang Bikin Performa Liverpool Terjun Bebas
Liga Inggris 17 November 2025, 14:30
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
























KOMENTAR