
Bola.net - Luke Shaw membagikan sedikit gambaran situasi internal tim Inggris usai kegagalan di final Euro 2020. Gareth Southgate gagal membawa timnya menjuarai trofi impian.
Senin (12/7/2021) kemarin, Inggris punya peluang meraih trofi mayor pertama sejak 1966. Mereka berhadapan dengan italia di partai final Euro 2020, Wembley Stadium.
Sayangnya, mimpi itu gagal terwujud. Inggris takluk di babak adu penalti dengan skor 2-3. Tiga eksekutor penalti Inggris gagal.
Kegagalan ini memicu kritik untuk Southgate. Dia dianggap membuat keputusan keliru di final kemarin, khususnya soal eksekutor penalti.
Kata-kata Southgate
Kritikan terhadap Southgate begitu kejam, padahal dia hanya sekali keliru membuat keputusan di final, di laga-laga sebelumnya keputusan Southgate selalu tepat.
Shaw mengungkapkan bahwa Southgate tidak banyak bicara setelah kekalahan kemarin. Rasa kecewa masih begitu mengganggu.
"Dia [Southgate] hanya berkata untuk tetap menegakkan kepala, kurang lebih begitu," ujar Shaw di Express.
"Tidak banyak yang bisa dia katakan selain 'tegakkan kepala kalian'. Dia meyakini tim kami fantastis dan segalanya sudah berjalan ke arah yang tepat."
"Kami semua sangat kecewa dan kegagalan ini sungguh menyakitkan," imbuhnya.
Bersama-sama
Lagi pula, Shaw menegaskan kekalahan kemarin bukanlah kesalahan pelatih atau pemain yang gagal menendang penalti saja. Inggris kalah bersama dan mereka juga harus bangkit bersama.
"Dalam skuad kami, kebersamaan itu jelas terlihat. Anda bisa melihatnya jelas bahkan setelah pertandingan dalam kerumunan pemain," sambung Shaw.
"Lihat bagaimana sikap kami bersama para pemain yang gagal menendang penalti, kami semua bersama-sama."
"Kami menang sebagai tim dan kami kalah sebagai tim. Malam ini kami semua kalah," tandasnya.
Sumber: Express
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Luke Shaw Bongkar Ucapan Southgate Usai Inggris Gagal Juara Euro 2020
Piala Eropa 13 Juli 2021, 07:40
-
Mengecewakan, Harry Kane Tak Berkutik di Hadapan Bonucci-Chiellini
Piala Eropa 13 Juli 2021, 07:00
-
Momen Chiellini Tarik Jersey Saka Adalah Awal Kemenangan Italia
Piala Eropa 13 Juli 2021, 06:40
-
Sentuhan Emas, Bagaimana Roberto Mancini Mengubah Italia?
Piala Eropa 13 Juli 2021, 06:20
-
Italia, Bukti Pertahanan Tangguh Adalah Modal Juara
Piala Eropa 13 Juli 2021, 04:00
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR