Bola.net - Para suporter Espanyol kerap mengintimidasi Lionel Messi maupun membentangkan banner ejekan untuk Gerard Pique dari kubu sang rival sekota Barcelona. Namun, ada satu pemain yang mendapatkan perlakukan berbeda. Pemain tersebut adalah Andres Iniesta.
Ini berkaitan dengan mendiang Dani Jarque, serta titel Piala Dunia pertama dalam sejarah Spanyol.
Mari mundur ke 11 Juli 2010, ke Soccer City, Johannesburg, Afrika Selatan. Laga final Piala Dunia antara Belanda melawan Spanyol yang disaksikan 84.490 penonton itu tak menghasilkan gol selama waktu normal. Extra time pun digelar, tapi kebuntuan tak kunjung pecah.
Empat menit lagi, adu penalti tak terhindarkan. Wasit Howard Webb sudah mulai melihat jam tangannya. datanglah operan itu, dari Cesc Fabregas. Di ujung operan tersebut, ada Iniesta. Dia onside. Tembakan penyelesaian dilepaskannya, menyilang dari sisi kanan ke tiang jauh Belanda.
Bola bersarang di gawang Belanda. Iniesta berselebrasi, berlari ke sudut kiri lapangan diikuti pemain-pemain Spanyol lainnya. Sambil berteriak, dia melepas jersey-nya dan menunjukkan kaus yang bertuliskan sebuah pesan.
Dani Jarque siempre con nosotros - Dani Jarque selalu bersama kami.
Ketika Suka Berganti Duka
Tw Iniesta: "6 years without you. But we continue to remember you every day, my friend." pic.twitter.com/QR3zrjMgay *espanyol player dani jarque
— FCBarcelona Nigeria (@BarcadeNigeria) August 9, 2015
Pada awal musim 2009/10, Dani Jarque dipercaya menyandang ban kapten Espanyol menggantikan Raul Tamudo. Namun, takdir seseorang tak ada yang bisa menduga.
Pada 8 Agustus 2008, saat Espanyol menjalani pramusim di Coverciano, Florence, Italia, Jarque mengalami serangan jantung. Ambulans dari unit gawat darurat Florence tiba dan petugas medis melakukan sebisa mereka. Namun, jantung Jarque tetap tak bereaksi, dan dinyatakan meninggal sejam kemudian.
Jarque meninggal di usia 26, hanya sebulan setelah dipercaya menjadi kapten baru Espanyol. Kabar ini membuat publik Spanyol berduka.
Rekan-rekan Jarque bersedih, begitu pula teman-teman dekatnya. Itu termasuk Iniesta.
Tribute dari Iniesta, 337 Hari Berselang
Setelah kematian Jarque, Iniesta belum mendapatkan kesempatan yang pas untuk memberikan tribute terbaik buat mendiang sang kawan. Musim itu, Iniesta kerap berjuang melawan cedera.
Kesempatan itu baru datang 337 hari kemudian. Kesempatan itu datang di panggung yang paling megah, final Piala Dunia.
Iniesta mencetak sebuah gol bersejarah. Gol itu menjadi gol penentu kemenangan 1-0 Spanyol atas Belanda. La Furia Roja menjuarai Piala Dunia untuk pertama kalinya.
Iniesta tampil impresif sepanjang kejuaraan. Namun, yang paling berkesan tentu saja gol kemenangan menit 116 ke gawang Belanda, dan tentu saja selebrasinya.
Iniesta's 2010 #WorldCup final goal changed Spanish football forever!🇪🇸👏🏆
— FIFAWorldCup (@FIFAWorldCup) May 8, 2018
📺https://t.co/ezhfwgVNdI pic.twitter.com/DMSzUDF6iZ
Gracias
Iniesta adalah salah satu teman dekat Jarque. Mereka rekan di tim muda Spanyol. Meski klub yang diperkuat adalah dua rival sekota, persahabatan mereka tidak rusak.
Bagi Iniesta, sepanjang musim setelah mencetak gol penentu kemenangan di final Piala Dunia itu, dia selalu mendapatkan aplaus dari para suporter lawan Barcelona di La Liga.
Standing ovation untuknya yang paling menyentuh justru tersaji di markas sang rival sekota.
Dani Jarque, Andrés Iniesta e a história dos amigos que atravessa uma das maiores rivalidades do mundo. Nosso texto, aqui: https://t.co/hQZ8s1tswY pic.twitter.com/o4D3eobbse
— Puntero Izquierdo (@punterobr) May 25, 2018
Tak seperti kebanyakan pemain-pemain Barcelona lainnya di Derby Catalan, Iniesta mendapatkan perlakuan istimewa. Para suporter Espanyol hanya punya respek abadi untuknya.
Untuknya, mereka tak ragu berkata: Gracias - terimas kasih, Iniesta.
Baca juga artikel-artikel lainnya:
- Kala Shevchenko Menaklukkan Buffon dengan Sebuah Golazo
- El Clasico 2009: Xavi Menggila dan Barcelona Menang 6-2 Lawan Real Madrid di Bernabeu
- Beri Andrea Pirlo 3 Detik, Itu Cukup Baginya untuk Membuat Satu Negara Menangis
- Zinedine Zidane: Maestro Sepak Bola, Masternya Permainan Elegan
- 8 Cacat Manajemen Barcelona: Lionel Messi Sampai Berang
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Dari Andres Iniesta untuk Seorang Teman yang Pergi Mendahuluinya
Liga Spanyol 1 April 2020, 15:17 -
Kenangan Terbaik dan Terburuk Pirlo di Piala Dunia
Piala Dunia 14 Juni 2018, 02:16 -
Kilas Balik Piala Dunia 2010 Afrika Selatan
Editorial 4 Juni 2018, 08:00 -
Piala Dunia dan Kiprah Sang Juara Bertahan
Editorial 22 Mei 2018, 15:52 -
Para Pemain Muda Terbaik di Tiap Edisi Piala Dunia
Editorial 21 Mei 2018, 12:55
LATEST UPDATE
-
Hasil Latihan Moto3 Mandalika 2025: Angel Piqueras Ungguli Maximo Quiles
Otomotif 3 Oktober 2025, 13:01 -
Keran Gol Viktor Gyokeres Seret, Mikel Arteta Woles Aja!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 12:46 -
Marc Guehi Pilih Move On usai Gagal Pindah ke Liverpool
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 12:34 -
Prediksi Eintracht Frankfurt vs Bayern Munchen 4 Oktober 2025
Bundesliga 3 Oktober 2025, 12:26 -
Cek Jadwal Serie A 2025/26: Matchweek 6: Tayang Eksklusif di Vidio
Liga Italia 3 Oktober 2025, 12:21 -
Cek Jadwal dan Nonton NFL Matchweek 5: Eksklusif di Vidio
Olahraga Lain-Lain 3 Oktober 2025, 12:13 -
Manchester United Dinilai Sulit Membenarkan Transfer Bryan Mbeumo
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 11:18
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR