Dari Juventus ke Real Madrid: Kisah Dean Huijsen dan Penyesalan Si Nyonya Tua

Dari Juventus ke Real Madrid: Kisah Dean Huijsen dan Penyesalan Si Nyonya Tua
Pemain Real Madrid Dean Huijsen berebut bola dengan pemain Salzburg Edmund Baidoo dalam laga Piala Dunia Antarklub, Jumat (27/6/2025). (c) AP Photo/Matt Slocum

Bola.net - Ketika Juventus menghadapi Real Madrid di babak 16 besar Piala Dunia Antarklub, ada kemungkinan mereka menyesali keputusan melepas Dean Huijsen kurang dari setahun lalu. Bek muda yang pernah menjadi andalan akademi Juventus itu kini menunjukkan performa mengesankan bersama Los Blancos.

Huijsen direkrut Madrid dari Bournemouth dengan biaya 50 juta pounds. Ini terjadi hanya beberapa bulan setelah Bournemouth membelinya dari Juventus seharga 16 juta pounds, yang membuat nilai pasar sang bek melonjak tajam. Ia terbukti menjadi starter saat menghadapi mantan klubnya.

Pemain yang sempat menimba ilmu di Malaga ini pertama kali dipantau oleh Matteo Tognozzi. Ia kemudian bergabung dengan skuad U-17 Juventus pada tahun 2021. Namun, kesempatan untuk menembus tim utama tak kunjung datang padanya.

1 dari 2 halaman

Potensi Besar, Dijual Terlalu Cepat Demi Keuangan Klub

Meski sempat dipinjamkan ke AS Roma dan mendapat pujian dari Jose Mourinho, Juventus tidak memberinya peluang berarti di skuad utama. Setelah kembali ke Turin, sempat muncul harapan bahwa Huijsen akan dipertahankan, namun kenyataannya berkata lain.

Juventus memilih menjualnya ke Bournemouth dengan nilai yang terbilang rendah. Keputusan itu kabarnya didorong oleh kebutuhan keuangan mendesak klub. Namun, hanya dalam hitungan bulan, Bournemouth menjualnya kembali ke Real Madrid dengan harga lebih dari tiga kali lipat.

Jurnalis Gianluca Oddenino menilai keputusan Juventus "terlalu terburu-buru dan tidak cerdas." Sumber internal klub juga menyebut bahwa semua orang yakin Huijsen bisa menjadi pemain penting musim ini.

2 dari 2 halaman

Huijsen Bersinar di Madrid, Juventus Krisis di Lini Belakang

Dean Huijsen dari Real Madrid melewati Sergej Milinkovic-Savic dari Al Hilal dalam pertandingan Grup H Piala Dunia Antarklub di Miami Gardens, Florida, Rabu, 18 Juni 2025 (c) AP Photo/Rebecca Blackwell

Dean Huijsen dari Real Madrid melewati Sergej Milinkovic-Savic dari Al Hilal dalam pertandingan Grup H Piala Dunia Antarklub di Miami Gardens, Florida, Rabu, 18 Juni 2025 (c) AP Photo/Rebecca Blackwell

Sejak pindah ke Madrid, Huijsen langsung mencuri perhatian. Ia tidak hanya menjadi bagian penting di lini belakang, tetapi juga mendapat panggilan ke tim nasional Spanyol.

Sementara itu, Juventus justru mengalami musim yang sulit di sektor pertahanan. Performa mereka yang tidak stabil berkontribusi pada pemecatan pelatih Thiago Motta pada Maret 2025, jauh sebelum musim berakhir.

Meskipun demikian, Huijsen menunjukkan kedewasaan dengan tidak menyimpan dendam. “Saya berterima kasih kepada Juventus, saya belajar banyak di sana,” ucapnya singkat. Huijsen sekarang fokus menyambut masa depan yang kini terlihat sangat cerah bersama Real Madrid.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL