Dramatis! Juventus Comeback di Kandang Bodo/Glimt, Spalletti Puji Mental Baja Pemain

Dramatis! Juventus Comeback di Kandang Bodo/Glimt, Spalletti Puji Mental Baja Pemain
Pelatih Juventus, Luciano Spalletti, memberikan keterangan pers usai laga fase pembuka Liga Champions melawan Bodo/Glimt, Rabu (26/11/2025) dini hari WIB. (c) Mats Torbergsen/NTB Scanpix via AP

Bola.net - Luciano Spalletti akhirnya bisa bernapas lega usai Juventus meraih kemenangan krusial di Liga Champions. Si Nyonya Tua sukses menumbangkan Bodo/Glimt dengan skor tipis 3-2.

Kemenangan ini tidak didapat dengan mudah di tengah cuaca dingin Norwegia. Juventus bahkan sempat tertinggal 1-0 di babak pertama yang membuat situasi makin pelik.

Tekanan berat sempat menghantui skuad Bianconeri sepanjang laga yang berjalan dramatis tersebut. Wajah-wajah tegang terlihat jelas sebelum akhirnya pecah menjadi senyuman saat peluit panjang berbunyi.

Spalletti mengakui bahwa hasil ini sangat penting bagi stabilitas mentalitas timnya. Ia menyebut para pemain sangat menderita ketika hasil buruk terus-menerus menimpa mereka.

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 4 halaman

Akhirnya Bisa Tersenyum Lagi

Andrea Cambiaso dan Lois Openda merayakan gol pertama Juventus dalam laga fase pembuka Liga Champions melawan Bodo/Glimt. (c) Stian Lysberg Solum/NTB Scanpix via AP

Andrea Cambiaso dan Lois Openda merayakan gol pertama Juventus dalam laga fase pembuka Liga Champions melawan Bodo/Glimt. (c) Stian Lysberg Solum/NTB Scanpix via AP

Spalletti menyoroti perubahan atmosfer drastis di ruang ganti usai laga berakhir. Beban berat seolah terangkat seketika dari pundak para penggawa Juventus.

"Saya senang malam ini karena di ruang ganti saya melihat wajah-wajah bahagia," buka Spalletti kepada Sky Sport Italia.

Pelatih berkepala plontos itu merasa anak asuhnya kini jauh lebih rileks.

"Atau setidaknya wajah yang lebih rileks, karena pemain juga manusia," lanjutnya.

"Mereka juga menderita ketika segala sesuatunya tidak berjalan dengan baik. Ini tidak seperti anggapan orang yang mengira mereka masa bodoh (laissez-faire)," tegas Spalletti.

2 dari 4 halaman

Masterclass Pergantian Pemain

Selebrasi Weston McKennie dalam laga Liga Champions antara Bodo/Glimt vs Juventus, Rabu (26/11/2025). (c) NTB Scanpix via AP Photo/Stian Lysberg Solum

Selebrasi Weston McKennie dalam laga Liga Champions antara Bodo/Glimt vs Juventus, Rabu (26/11/2025). (c) NTB Scanpix via AP Photo/Stian Lysberg Solum

Keputusan taktik Spalletti alias starting XI sempat menimbulkan tanda tanya di awal laga. Namun, masuknya pemain pengganti mengubah jalannya pertandingan secara drastis.

Kenan Yildiz dan Jonathan David tampil sebagai game changer dari bangku cadangan. Masuknya mereka menginspirasi gol-gol dari Lois Openda, Weston McKennie, dan David sendiri.

"Ini bukan soal pilihan (starter), ini juga soal memastikan seluruh skuad berkembang," jelas Spalletti membela diri.

Baginya, kemenangan ini adalah bukti kerja keras seluruh elemen tim.

"Ini adalah kemenangan penting, yang pantas didapatkan para pemain," tambahnya.

3 dari 4 halaman

Menaklukkan 'Lapangan Neraka'

Kandang Bodo/Glimt terkenal angker bagi tim tamu karena rumput sintetisnya yang unik. AS Roma bahkan pernah dibantai dengan skor memalukan 6-1 di tempat ini.

Namun, Juventus berhasil mengatasi tantangan kecepatan permainan tuan rumah. Mereka tetap bermain terbuka meski sempat kesulitan beradaptasi dengan pantulan bola.

"Tim memainkan permainan terbuka dan menyerang, yang terkadang menjadi perjuangan berat," analisis Spalletti.

"Bodo/Glimt bermain dengan operan dan kecepatan berpikir yang sangat mengesankan di lapangan ini, yang sempat mengintimidasi kami jika melihat laga kandang mereka sebelumnya," akunya.

4 dari 4 halaman

Juventus Keluar dari Awan Mendung

Spalletti sebelumnya menyebut laga ini sebagai momen krusial untuk "menarik diri dari mediokritas". Kemenangan ini diharapkan menjadi titik balik musim Juventus yang sempat mendung.

Meski menang, sang pelatih masih melihat ada celah mental yang harus segera diperbaiki. Pemain butuh lebih banyak keberanian untuk mengambil keputusan di lapangan.

"Tim ini merasakan awan mendung di atas mereka dari segala hal yang dibicarakan orang," tutur Spalletti.

Ia menekankan bahwa latihan saja tidak cukup untuk membentuk mental juara.

"Pemain perlu tumbuh dalam hal keyakinan dan keberanian, kami butuh langkah ekstra itu baik dalam mentalitas maupun latihan kami," pungkasnya.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL