PSV dan Mentalitas Pemenang: Tahu Harus Mencetak Gol Lebih Banyak dari Juventus dan Mereka Melakukannya!

Bola.net - Mentalitas pemenang yang ditunjukkan PSV Eindhoven saat menghadapi Juventus di play-off fase gugur Liga Champions 2024/2025 pantas mendapatkan pujian. Dalam laga leg kedua yang berlangsung di kandang sendiri, PSV berhasil membalikkan keadaan dengan skor 3-1 meski sebelumnya tertinggal 1-2 dari leg pertama. Kemenangan agregat 4-3 ini membawa PSV melaju ke babak 16 besar.
PSV menunjukkan performa yang solid dan efektif sepanjang pertandingan. Mereka tidak hanya mampu menciptakan banyak peluang, tetapi juga memanfaatkan setiap kesempatan yang ada dengan baik. Mentalitas yang kuat dan kerja keras para pemain menjadi kunci sukses tim asal Belanda ini dalam menyingkirkan Juventus dari kompetisi Eropa.
“Kami tahu bahwa kami harus mencetak satu gol lebih banyak dari mereka dan kami juga tahu bahwa, pada titik tertentu, kami harus maju untuk melakukannya,” ungkap Olivier Boscagli, bek PSV, kepada UEFA.com. Mentalitas inilah yang menjadi pendorong bagi PSV untuk terus berjuang meski dalam situasi sulit.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Kesabaran PSV Membongkar Pertahanan Juventus
Keberhasilan PSV tidak terlepas dari performa solid para pemainnya. Mereka mampu menciptakan banyak peluang berbahaya dan bermain dengan agresif. Ivan Perisic membuka keunggulan bagi PSV pada menit ke-53, menunjukkan ketajaman dan determinasi tim untuk mencetak gol.
Setelah gol tersebut, Juventus sempat menyamakan kedudukan melalui Timothy Weah pada menit ke-63. Namun, PSV tidak kehilangan fokus dan segera merespons dengan gol kedua dari Ismael Saibari pada menit ke-74. Keberanian dan ketenangan dalam mengambil keputusan menjadi faktor penting dalam permainan PSV.
Boscagli menambahkan, “Kami tahu bahwa jika kami banyak menguasai bola, maka mereka akan kelelahan, dan itulah yang terjadi. Kami juga bertahan dengan sangat baik. Kata kunci malam ini adalah kesabaran.” Kesabaran ini terbukti efektif dalam membongkar pertahanan Juventus.
Kelemahan Juventus Dimanfaatkan dengan Baik oleh PSV
Cedera yang dialami beberapa pemain kunci Juventus juga berpengaruh besar pada hasil akhir pertandingan. Tim asuhan Thiago Motta tidak dapat menampilkan kekuatan penuh mereka, yang membuat mereka kesulitan untuk mengimbangi permainan cepat dan agresif dari PSV. Hal ini terlihat jelas dalam transisi serangan yang sering kali terhambat.
Juventus yang berusaha bangkit setelah gol PSV justru terjebak dalam permainan bertahan. Mereka tidak mampu memanfaatkan peluang dengan baik, dan ini menjadi kesempatan emas bagi PSV untuk menguasai permainan. Kelemahan ini dimanfaatkan PSV dengan baik dan terus menekan hingga mencetak gol ketiga melalui Ryan Flamingo di extra time.
Tetap Menyerang meski Unggul 3-1
Mentalitas PSV terlihat jelas dalam cara mereka bermain. Meski sudah unggul 3-1, mereka tetap tidak mengendurkan serangan. “Itulah gaya kami. Itu yang kami kuasai, jadi kami tidak bisa hanya bertahan atau bermain bola panjang,” tegas Boscagli. Pendekatan ini menunjukkan keyakinan PSV untuk terus menyerang dan tidak takut kehilangan momentum.
Dengan kemenangan ini, PSV membuktikan bahwa mereka adalah tim yang patut diperhitungkan di Eropa. Mereka siap menghadapi tantangan di babak 16 besar melawan salah satu dari Arsenal atau Inter Milan. Kepercayaan diri yang tinggi menjadi modal penting bagi PSV untuk melanjutkan perjalanan mereka di Liga Champions.
PSV telah menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan mentalitas yang kuat, mereka mampu mengatasi rintangan besar seperti Juventus. Hasil ini menjadi bukti bahwa mereka memang layak lolos ke babak selanjutnya.
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Noa Lang, Nomor 10 PSV yang Meneror dan Mengacak-acak Pertahanan Juventus
- Agresivitas PSV, Drama Perpanjangan Waktu, dan Hancurnya Harapan Juventus
- Rapor Pemain Juventus ketika Disingkirkan PSV: Pemain Terbaiknya Kiper Michele Di Gregorio!
- Benfica di Antara Dua Raksasa, Liverpool dan Barcelona
- Orkun Kokcu: Bintang yang Bersinar di Tengah Pertarungan Benfica vs AS Monaco
- Drama Enam Gol di Lisbon: Senyum Benfica, Air Mata Monaco
- Kejamnya Sepak Bola: Harapan Celtic Sirna dengan Cara Paling Menyakitkan
- Bayern Munchen dan Akhir Perlawanan Celtic: Satu Gol di Ujung Waktu, Satu Tiket ke 16 Besar
- Atalanta dan Bayang-bayang Penyesalan
- Benteng Terakhir: Simon Mignolet dan Penyelamatan Penalti yang Menjadi Kunci
- Mental Baja dan Strategi Cerdas: Senjata Club Brugge Tundukkan Atalanta
- Ardon Jashari: Mesin Penggerak Club Brugge yang Menenggelamkan Atalanta
- Jatuhnya Atalanta: Babak Pertama yang Mematikan, Sejarah Baru di Tanah Italia
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Gak Boleh Balik! Juventus Bakal Permanenkan Randal Kolo Muani
Liga Italia 20 Februari 2025, 18:40 -
Juventus Memang Lawan Favorit Ivan Perisic
Liga Champions 20 Februari 2025, 13:46 -
PSV Eindhoven Singkirkan Juventus, Lolos ke 16 Besar Liga Champions!
Liga Champions 20 Februari 2025, 13:08 -
Juventus Tersungkur di Markas PSV: Apa yang Kurang dari Si Nyonya Tua?
Liga Champions 20 Februari 2025, 11:34
LATEST UPDATE
-
Prediksi Chelsea vs Liverpool 4 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 11:08 -
Oliver Glasner Tidak akan Pikir Dua Kali untuk Gabung MU!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:52 -
Inilah Deretan Laga yang Harus Dijalani Liverpool Tanpa Alisson
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:51 -
Prediksi Inter Milan vs Cremonese 4 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:48 -
Didesak Boikot Israel dari Piala Dunia 2026, Begini Respon FIFA
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 10:40 -
Hasil FP1 MotoGP Mandalika 2025: Luca Marini dan Honda Catat Waktu Tercepat
Otomotif 3 Oktober 2025, 10:40 -
Misteri Senne Lammens di MU: Sebenarnya Kiper Utama atau Pelapis Sih?
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:36 -
Mengapa Transfer Robert Lewandowski ke AC Milan Tak Semudah yang Dibayangkan?
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:35
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR