Blunder Wenger Melepas Eduardo?

Blunder Wenger Melepas Eduardo?
Eduardo da Silva, dilepas Wenger ke Shakhtar Donetsk. (AP)

Bola.net - Oleh: Amon Sulthan Kumbara
Arsenal telah tersingkir dari Liga Champion pada putaran 16 besar di tangan Barcelona. Kegagalan ini disebut banyak pihak sebagai penampilan terburuk Arsenal selama ditangani Arsene Wenger.The Gunners bahkan tidak mampu melesakkan satu tendangan pun mengarah ke gawang Victor Valdes, menjadikan Arsenal tim Eropa pertama yang mencatat rekor memalukan ini sejak tahun 2004, Arsenal juga tercatat gagal menciptakan tiga umpan berturut-turut.Pada saat yang bersamaan di pertandingan lain tengah berlangsung antara Shakhtar Donetsk vs Roma. Tim asal Ukraina menang telak, mempermalukan Roma dengan kekalahan 3-0 sekaligus lolos menuju perempat final babak delapan besar dengan agregat 6-2.Shaktar memuncaki Grup H, dan hasil ini mempertemukan mereka dengan AS Roma. Seandainya Arsenal dapat menempati posisi Shakhtar, the Gunners tentu akan memperoleh tugas yang lebih mudah ajang paling bergengsi sepak bola Eropa ini.Raksasa London utara ini finish pada urutan dua di grup yang dihuni Shakhtar Donetsk, FK Partizan Belgrade dan Sporting Braga.Mulanya, semua memprediksi bahwa pasukan Arsene Wenger bakal mampu mendominasi grup, sayang kekalahan 2-1 Arsenal atas Shakhtar menjadi pemisah dua tim ini.Pada malam itu, gol pembawa petaka bagi Arsenal justru datang dari mantan pemain mereka sendiri, Eduardo Da Silva, yang memaksa Arsenal tertinggal di belakang Sakhtar. Ketika Arsenal tengah dihajar Barcelona, Eduardo menjadi penutup kemenangan bagi the Miners dengan gol impresifnya. Kisah perjalanan Eduardo dan Arsenal sendiri merupakan sebuah yang cerita sedih.Eduardo didatangkan dari Dinamo Zagreb pada tahun 2007 dengan nilai transfer sebesar £7.5 juta atau setara seratus miliar rupiah untuk menggantikan posisi Thiery Henry yang pada saat itu pindah ke Barcelona.Pemain Kroasia kelahiran Brazil ini selama di Liga Kroasia dikenal sebagai striker yang tenang dan efisien, banyak pihak memprediksi karirnya bakal menjulang di EPL.Setelah terbiasa dengan kecepatan dan gaya bermain EPL, “Dudu” menemukan bentuk terbaik pemainannya dan berhasil menyarangkan 12 gol dalam 31 penampilan sebelum akhirnya cidera mengerikan datang.Saat Arsenal berjumpa dengan Birmingham City pada 23 Februari 2008, Dudu menerima terjangan dari pemain bertahan, Martin Taylor, yang berakibat patahnya tulang serta terlepasnya engkel kaki kirinya.Akibat cidera itu "Dudu" harus beristirahat selama setahun. Setelah berakhirnya musim 2008-09, kondisi Eduardo dinyatakan pulih dan siap bermain pada musim 2009-10.Sayangnya cidera yang ia alami terbukti masih meninggalkan dampak psikologis yang signifikan bagi pemain yang terkenal dengan akurasi tendangannya ini.Performa Eduardo jauh dari saat sebelum cideranya terjadi – di depan gawang ia sangat meragukan, kecepatannya menurun dan ia juga tidak mampu beradaptasi dengan gaya permain sepak bola Inggris. Ia hanya mampu menorehkan lima gol dari 32 penampilannya.Hadirnya Marouane Chamakh pada musim panas serta pulihnya kondisi Robin Van Persie dan Nicklas Bendtner, berimbas pada dijualnya Dudu dengan nilai £6 juta atau setara delapan puluh lima milyar rupiah.Penjualan bintang Kroasia ini oleh klub membuat Eduardo bertanya-tanya sebab ia sudah mulai pulih dari luka psikologis pada tahun 2008.Kecepatan, skill serta penyelesaian dingin Eduardo perlahan kembali seiring Shakhtar mendominasi musim berikutnya di Ukraina.Hal yang memukau dunia sepak bola adalah, permainan mantan punggawa Arsenal ini berbuah sepuluh gol selama 23 penampilannya.Hasil ini tentunya menimbulkan pertanyaan, apakah Wenger terlalu gegabah dengan menjual Eduardo?Robin Van Persie, terlepas dari cideranya, tampil sangat mengesankan bagi the Gunners, sayang dua pemain pendukung lainnya, Chamakh dan Bendtner, memberi kualitas lini depan yang lemah. Pasangan ini cenderung tampil kuang konsisten walaupun keduanya telah berbagi 20 gol.Seandainya Eduardo masih memperkuat Arsenal musim ini, konsistensi lini depan tim tentu akan terjamin namun harga yang harus dibayar adalah dicoretnya Bendtner atau Chamakh untuk memberi tempat bagi Eduardo. Dan pertanyaan yang masih menarik untuk disimak adalah, apakah Wenger keliru melepas Eduardo? (bola/bola)

TAG TERKAIT


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL