
Pelatih Indonesia, Bonsu Hasibuan meminta anak-anak asuhnya tetap fokus dan tidak memikirkan kekalahan yang mereka terima sehari sebelumnya dari Argentina. “Kekalahan kemarin itu sudah dilupakan saja, karena sudah lewat. Yang harus fokus adalah pertandingan hari ini,” kata Bonsu kepada para pemainnya dalam briefing di Asrama Mahasiswa Politeknik Poznan, Polandia, Senin (12/8) malam waktu setempat.
Pada hari kedua gelaran kejuaraan dunia sepakbola jalanan bagi kaum marjinal ini, tim Indonesia harus mengakui keunggulan Argentina. Dalam pertandingan selama 14 menit, kedua tim berbagi jumlah gol yang sama. Masing-masing 6 gol.
Pertandingan akhirnya dituntaskan lewat adu penalti yang dimenangkan Argentina karena eksekusi penalti oleh Dimas Saputra Ramadhan hanya membentur tiang. Sementara tendangan pemain Argentina meluncur mulus ke sisi sebelah kanan penjaga gawang Indonesia, Ujang Yakub.
Dimas mengungkapkan, kekalahan atas Argentina merupakan hal pahit sekaligus pengalaman berharga. Dia mengaku dirinya tidak siap saat pelatih menempatkannya di luar lapangan. Saat dipanggil untuk menggantikan rekannya, Dimas tampak canggung. “Secara tidak langsung itu berdampak pada saat harus mengambil tendangan penalti,” ujar Dimas.
Kekalahan itu tidak menjadi beban buat para pemain. Selang waktu dua jam setelah kekalahan mengenaskan itu, para pemain tampil taktis dan efektif saat menghadapi Wales. Ketenangan mengontrol permainan membuahkan hasil sehingga mereka bisa mencetak kemenangan 12-2 atas Wales.
Belasan gol tersebut dicetak oleh Nico Pernando, Sendi, Riki Irawan dari Jawa Barat, serta Dimas yang berasal dari Jawa Timur. Nico dan Dimas, masing-masing mencetak empat gol, sementara Sendi tiga gol, dan Riki satu gol.
Bonsu optimis timnya bisa tampil lebih baik saat menghadapi India. Kemenangan Indonesia atas India dapat meloloskan tim Merah Putih ke babak 24 besar yang menjadi jalan masuk untuk memperebutkan tropi Homeless World Cup 2013.
Terkait targetnya di kejuaraan internasional ini, Bonsu memastikan, dirinya akan lebih fokus untuk merotasi dan memberikan kesempatan yang sama kepada setiap pemain dalam lapangan. Hal ini penting karena setiap pemain yang berpatisipasi dalam Homeless World Cup hanya bisa bermain sekali seumur hidupnya. (prl/dzi)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Indonesia Berpeluang Juara Grup G Homeless World Cup 2013
Bola Indonesia 13 Agustus 2013, 20:45 -
Indonesia Targetkan Kemenangan Atas India
Bola Indonesia 13 Agustus 2013, 18:00 -
Indonesia Kalah Oleh Argentina Lewat Penalti
Bola Indonesia 12 Agustus 2013, 20:54 -
Tim Homeless Indonesia Lolos Rintangan Pertama
Bola Indonesia 12 Agustus 2013, 09:39 -
Indonesia Tampil Berbeda dalam Parade Homeless World Cup 2013
Bola Indonesia 11 Agustus 2013, 10:21
LATEST UPDATE
-
Cukai Rokok Bikin Puluhan Ribu Orang Kena PHK, Menkeu Akhirnya Ambil Keputusan Ini
News 4 Oktober 2025, 14:30 -
Inter Kehilangan Thuram, Ancaman Cremonese di Depan Mata
Liga Italia 4 Oktober 2025, 13:55 -
Ryan Gravenberch Siap Antar Liverpool Bangkit di Stamford Bridge
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 11:47 -
Real Madrid Disebut-sebut dalam Lagu di Album Baru Taylor Swift, Ada Apa Nih?
Bolatainment 4 Oktober 2025, 11:22
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR