
Bola.net - Belum ada nama terukir di batu nisan putih yang tertancap di pusara yang terletak di kompleks pemakaman keluarga Pondok Pesantren Miftahul Ulum Atthohirin, Gondanglegi, Kabupaten Malang. Tanah yang masih basah juga menjadi penanda bahwa makam itu masih baru.
Makam itulah yang dikunjungi skuad Arema FC, Senin (03/10). Itulah tempat peristirahatan terakhir Syahrulloh bin Abdul Jalil, yang ikut menjadi korban dalam Tragedi Kanjuruhan, Sabtu (01/10) malam.
Syahrulloh merupakan putra dari pengasuh Pondok Miftahul Ulum Atthohirin. Ia adalah putra bungsu dari dua bersaudara
Tak hanya berstatus sebagai gus, Syahrulloh juga sosok Aremania sejati. Ia tergolong rajin mendukung langsung perjuangan Arema di stadion.
"Sejak kelas tiga Tsanawiyah, ia selalu menonton ke stadion," ucap salah seorang kerabat Syahrulloh, Abdus Syakur.
"Biasanya, ia menonton di tribune selatan, yang biasanya menjadi tempat berkumpul Aremania dari Malang Selatan," sambungnya.
Kebiasaan Syahrulloh menonton langsung di lapangan ini berlangsung sekitar dua tahun, sampai akhir pekan lalu, ketika Tragedi Kanjuruhan merenggut jiwanya.
Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Tiada Syak Wasangka
Tak ada yang spesial pada Sabtu (01/10) sore lalu. Seperti biasa, Syahrulloh berpamitan kepada ibunya sebelum berangkat ke Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, yang berjarak sekitar lima kilometer dari kediamannya.
"Ia memang selalu berpamitan sebelum pergi. Nggak ada yang spesial waktu itu," tutur Syakur.
"Nggak ada kepikiran macam-macam," sambungnya.
Tak ada yang menyangka bahwa itulah kali terakhir mereka mendengar suara Syahrulloh.
Kabar Duka Tengah Malam
Syakur menyebut, tak ada yang mengira bahwa Syahrulloh akan menjadi salah seorang korban Tragedi Kanjuruhan. Namun, kemudian, datanglah kabar duka di tengah malam itu.
"Sekitar pukul 00.00, ada kabar dari teman-teman Syahrulloh bahwa ia berada di RSUD Kanjuruhan," ucap Syakur.
"Ketika kami tiba di sana, ia sudah nggak ada," tuturnya.
Tak Ikut Turun Lapangan
Syakur menyebut bahwa sepupunya tak ikut turun ke lapangan. Tak seperti sejumlah rekannya yang lain, Syahrulloh tetap bertahan di tribune usai laga tersebut.
"Kata teman-temannya, ia nggak ikut turun ke lapangan," tutur Syakur.
Menurut Syakur, tak ada luka apa pun yang ditemukan di tubuh Syahrulloh. Menurut hasil pemeriksaan, ia meninggal karena sesak napas.
"Memang, ia punya riwayat sakit asma," ia menambahkan.
Trauma tapi Tak Kapok
Syakur mengaku bahwa kepergian Syahrulloh membuat trauma keluarga. Namun, ia menyebut, hal ini tak akan menjadi halangan mereka untuk kembali ke stadion demi mendukung Arema bermain.
"Trauma pasti ada, tapi pasti akan berangsur pulih," ucap Syakur.
"Mungkin ini bedanya mencintai sepak bola dari hati," ia menandaskan.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
Baca Juga:
- Ini 10 Anggota TGIPF Tragedi Kanjuruhan, Ada Kurniawan Dwi Yulianto dan Akmal Marhali
- Cerita Kiper Persebaya Terjebak Kericuhan di Stadion Kanjuruhan
- Data Korban Tragedi Kanjuruhan dari Pemerintah: 125 Meninggal, 302 Luka Ringan, dan 21 Luka Berat
- Tim Arema FC Kunjungi Rumah Duka Korban Tragedi Kanjuruhan
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Tragedi Kanjuruhan: Pamit Nonton Bola, Pulang Tinggal Nama
Bola Indonesia 3 Oktober 2022, 20:22
-
Ketua Umum PSSI: Arema FC Dilarang Gelar Laga Kandang di Sisa Liga 1 2022/23
Bola Indonesia 2 Oktober 2022, 08:37
-
Korban Tragedi Kanjuruhan, 127 Jiwa Melayang
Bola Indonesia 2 Oktober 2022, 05:37
-
Laga Arema FC vs Persebaya Berakhir Ricuh, 9 Suporter Meninggal Dunia
Bola Indonesia 2 Oktober 2022, 00:23
LATEST UPDATE
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
























KOMENTAR