
Bola.net - Psywar bukanlah barang yang baru dalam dunia sepak bola. Di Premier League, adu mulut kerap terjadi antara Jurgen Klopp dan Josep Guardiola kala Liverpool sedang bersaing ketat dengan Manchester City musim lalu.
Pep Guardiola dan Jurgen Klopp terlibat psywar di luar lapangan. Atmosfer panas persaingan keduanya terasa panas sepanjang musim.
Guardiola menyindir striker Liverpool, Sadio Mane yang menurutnya suka melakukan diving. "Terkadang dia (Mane) sering diving. Terkadang dia punya talenta luar biasa untuk mencetak gol-gol penting di menit akhir," kata Guardiola.
Tak terima dengan ucapan Guardiola, Jurgen Klopp langsung membalas.
"Saya tidak tahu bagaimana dia (Guardiola) bisa mengetahui insiden apa pun dalam pertandingan kami segera setelah laga selesai," ujar Klopp.
"Sadio bukan tukang diving. Ada situasi pada laga melawan Villa di mana dia berduel fisik dengan lawan dan terjatuh, tapi duel fisik itu jelas," imbuh Klopp.
Psywar antarpelatih di Premier League seperti Jurgen Klopp vs Pep Guardiola bukan hal baru. Sebelumnya, pencinta Premier League juga kerap disuguhi dengan perang urat syaraf antar manajer, yang melibatkan pelatih top seperti Sir Alex Ferguson, Arsene Wenger, hingga Jose Mourinho. Berikut ini lima di antaranya, dikutip dari The Sun, Mirror, dan Metro.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Sir Alex Ferguson vs Kevin Keegan
Sir Alex Ferguson membuat psywar yang sangat legendaris pada musim 1995-1996. Saat itu, ia berhasil membuat manajer Newcastle United, Kevin Keegan, murka.
Newcastle sedang memimpin klasemen dengan keunggulan 12 poin atas Manchester United. Tak ingin trofi tersebut jatuh ke tangan The Magpies, Fergie membuat psywar dengan mengibaratkan tim Keegan sebagai kuda Devon Loch.
Devon Loch merupakan kuda pacu milik Ratu Elizabeth yang terkenal karena melompat keluar lintasan. Padahal garis finis tinggal 30 meter saja.
Psywar tersebut terbukti ampuh, Manchester United berhasil menyalip poin Newcastle United pada pekan ke 31. Keunggulan itu berhasil mereka jaga hingga pekan terakhir.
Arsene Wenger vs Sir Alex Ferguson
Duel mantan manajer kawakan Premier League ini terjadi setelah Arsene Wenger tiba di tanah Inggris pada 1996. Sir Alex Ferguson langsung membuat psywar dengan Wenger.
Wenger terkenal karena mampu menguasai lima bahasa asing selain Inggris dan Prancis. Fakta itu dijadikan bahan Ferguson untuk menyindir Wenger.
"Mereka mengatakan dia (Wenger) orang cerdas kan? berbicara lima bahasa? Saya kenal seorang anak 15 tahun dari Pantai Gading yang juga bisa lima bahasa asing," kata Ferguson.
Arsene Wenger pernah melakukan psywar balik kepada Fergusun pada 2002. Saat itu Fergie mengatakan Manchester United adalah tim terbaik di Premier League. Wenger pun membalas. "Semua orang juga berpikir kalau istrinya lah yang paling cantik."
Arsene Wenger vs Jose Mourinho
Jose Mourinho tampil menjadi rival baru Arsene Wenger setelah menukangi Chelsea pada musim 2004-2005. Ia datang dari FC Porto dan menjuluki dirinya The Spesial One.
Psywar terkenal Wenger untuk Mourinho terjadi pada Agustus 2005. Ia merasa risih dengan strategi bertahan manajer berpaspor Portugal yang seperti memarkir bus.
"Saya tahu hanya ada menang dan kalah dalam dunia olahraga, namun ketika ada orang mendorong timnya agar tidak melakukan inisiatif, maka dunia olahraga tengah dalam bahaya," kata Arsene Wenger.
Mourinho juga sempat menjuluki Wenger dengan istilah si tukang mengintip. Peristiwa itu terjadi karena Wenger mengatakan Chelsea terlalu jor-joran dalam membeli pemain di bursa transfer.
Jose Mourinho vs Rafael Benitez
Perang urat syaraf antara mantan manajer Chelsea dan Liverpool tersebut justru terjadi di semifinal Liga Champions 2005. Hubungan mereka sempat panas setelah Chelsea kalah dari Liverpool lewat gol hantu Luis Garcia pada leg kedua.
Saat itu Mou berkata, "Tim terbaik sudah kalah lewat gol yang dicetak hakim garis."
Benitez langsung membalas psywar Mourinho pada Liga Champions 2007. "Kami berteman baik sampai kami meraih kemenangan, kemudian dia mulai berubah pikiran."
Jose Mourinho vs Josep Guardiola
Perang urat syaraf antara Pep Guardiola dan Jose Mourinho sudah kerap terjadi ketika keduanya berkiprah di Spanyol. Guardiola membesut Barcelona dan Mourinho menangani Real Madrid.
Keduanya kembali bertemu saat Guardiola menerima pinangan Manchester City pada 2016. Saat itu Mourinho menjadi arsitek Manchester United.
Sindiran untuk Mourinho diucapkan Guardiola ketika diperkenalkan ke publik sebagai manajer Manchester City.
Dia mengatakan kedatangan suporter sepak bola untuk menonton tim kesayangan mereka beraksi, bukan karena ingin melihat manajer yang bagus.
“Orang tidak datang ke Etihad untuk melihat betapa bagus manajernya. Mereka datang untuk melihat pemain. Kami memiliki Jose, Jurgen Klopp, Antonio Conte, Mauricio Pocchetino, dan Ronald Koeman. Tapi kami berada di sini hanya untuk membantu,” kata Guardiola.
Sumber: Berbagai sumber
Disadur dari: Bola.com (Ario Yosia)
Diunggah pada: 4 Juni 2020
Baca Juga:
- Termasuk Cristiano Ronaldo, Inilah 4 Rekrutan Manchester United Sebelum Era Glazer
- Momen Emas Memphis Depay di MU: Saat Nutmeg-nya Bikin Bek Lawan Hampir Menangis
- 30 Stadion dengan Atmosfer Paling 'Membara' di Dunia
- Bukan Cuma Maurizio Sarri, 6 Pelatih Ini Juga Memiliki Kebiasaan Merokok yang Parah
- 10 Peluru Zidane untuk Tiga Senjata di Lini Depan Real Madrid, Pilih Siapa?
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
30 Petuah Bijak Jose Mourinho yang Bisa Jadi Pelajaran Hidup
Bolatainment 3 Juni 2020, 16:45
-
Tanpa Risiko, Calon Superstar, Mourinho Didesak Beli Coutinho
Liga Inggris 3 Juni 2020, 04:00
LATEST UPDATE
-
Imbang 2-2 Lawan Mali, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Layak Dapat Apresiasi
Tim Nasional 19 November 2025, 04:00
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
























KOMENTAR